Gubernur Luncurkan Ceraken Kebudayaan Bali
Perayaan Tumpek Krulut sebagai Rahina Tresna Asih Dresta Bali
Di dalam Ceraken Kebudayaan Bali masyarakat dapat mengeksplorasi aneka ragam objek penguatan dan pemajuan kebudayaan Bali meliputi kearifan lokal, benda sakral, ritus, situs, pengobatan tradisional, dan sebagainya.
DENPASAR, NusaBali
Gubernur Bali Wayan Koster pada perayaan Tumpek Krulut sebagai Rahina Tresna Asih dresta Bali meresmikan pangkalan data kebudayaan Bali berbasis digital yang diberi nama Ceraken Kebudayaan Bali. Peluncuran pangkalan data dengan alamat website www.ceraken.baliprov.go.id, ini secara resmi ditandai dengan penancapan kayonan oleh Gubernur Koster.
Perayaan Rahina Tumpek Krulut sebagai Rahina Tresna Asih dresta Bali di Panggung Terbuka Ardha Candra, Taman Budaya Provinsi Bali, di Denpasar pada Saniscara Kliwon Krulut, Sabtu (18/2) malam, berlangsung meriah diawali dengan pertunjukan musik para penyanyi pop Bali seperti Ary Kencana, Yong Sagita, Ayu Saraswati, dan Ekajaya.
Gubernur Koster pada kesempatan tersebut juga menyerahkan penghargaan kepada siswa-siswi berprestasi mulai jenjang SD hingga perguruan tinggi di Bali. Dilanjutkan dengan tukar kado yang diawali Gubernur Koster kepada istri Ny Putri Suastini Koster, diikuti pejabat lainnya dan seluruh undangan.
Gubernur Koster dalam sambutannya mengatakan, di dalam Ceraken Kebudayaan Bali masyarakat dapat mengeksplorasi beraneka ragam objek penguatan dan pemajuan kebudayaan Bali meliputi kearifan lokal, benda sakral, ritus, situs, pengetahuan tradisional, teknologi tradisional, olahraga tradisional, permainan rakyat, manuskrip, pengobatan tradisional, aksara dan bahasa, seni, busana, hingga makanan tradisional Bali.
“Dalam Ceraken Kebudayaan Bali tersimpan berbagai hal terkait kebudayaan Bali dan akan dimutakhirkan secara berkala,” ujar Gubernur Koster.
Gubernur Koster menegaskan, perayaan Rahina Tumpek Krulut sebagai Rahina Tresna Asih dresta Bali kali ini merupakan pengejawantahan Surat Edaran Gubernur Bali Nomor 04 Tahun 2022 tentang Tata-Titi Kehidupan Masyarakat Bali Berdasarkan Nilai-nilai Kearifan Lokal Sad Kerthi dalam Bali Era Baru, yang diperkuat dengan Instruksi Gubernur Bali Nomor 02 Tahun 2023.
“Pemerintah Provinsi Bali bersama masyarakat melaksanakan rahinan Tumpek Krulut berdasarkan kearifan lokal Jana Kerthi,” kata Ketua DPD PDIP Bali, ini.
Gubernur Koster menjelaskan, Tumpek Krulut merupakan salah hari suci agama Hindu di Bali. Tumpek Krulut merupakan tumpek keempat dari enam tumpek yang ada dalam penanggalan Bali.
Secara filosofis makna perayaan tumpek adalah menstanakan Dewa Keindahan dalam diri manusia, agar manusia senantiasa diberikan kesenangan dan kebahagiaan dalam menjalani kehidupan. Keindahan atau lango tersebut dapat ditemui dalam karya seni seperti gamelan atau musik.
Dalam perayaan Tumpek Krulut dilakukan pemujaan terhadap Dewa Iswara sebagai pemberi anugerah kebahagiaan. Dalam perayaan Tumpek Krulut, masyarakat juga diharapkan mengupacarai gamelan sebagai salah satu sumber kebahagiaan.
“Tadi pagi Pemerintah Provinsi Bali bersama masyarakat Karangasem telah melaksanakan di Pura Gelap Besakih,” ujar Gubernur asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng.
Dia melanjutkan, selain dengan cara mendengarkan dan memainkan gamelan, rasa senang dan kebahagiaan dalam diri manusia juga dapat dicapai dengan membangun kasih sayang terhadap sesama manusia dan melakukan aktivitas kebersamaan.
“Mari menumbuhkan rasa cinta kasih dan kebersamaan dengan sesama. Mari tinggalkan sifat buruk iri hati, dengki, dan saling menyakiti yang dapat menghilangkan kebahagiaan,” ajak Gubernur Koster.
Setelah peresmian Ceraken Kebudayaan Bali, perayaan Rahina Tumpek Krulut sebagai Rahina Tresna Asih dresta Bali dilanjutkan dengan pertunjukan bondres, dan diakhiri dengan pertunjukan musik lanjutan dengan sejumlah bintang musik Bali seperti Jegeg Bulan, Bagus Wirata, dan Harmonia.
Selain Gubernur Wayan Koster dan Ny Putri Suastini Koster, hadir juga pejabat didampingi para istri, meliputi Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati, Sekda Bali Dewa Made Indra, pimpinan DPRD Bali, Forkopimda Bali, Kepala Dinas Kebudayaan Bali I Gede Arya Sugiartha, beserta undangan lainnya.
Sebelumnya, Gubernur Koster mengimbau dan mengajak seluruh komponen masyarakat Bali seperti instansi vertikal di Bali, walikota/bupati se-Bali, Majelis Desa Adat se-Bali, pimpinan lembaga pendidikan se-Bali, perbekel dan lurah se-Bali, bendesa adat se-Bali, organisasi kemasyarakatan, dan swasta se-Bali, yowana/generasi milenial serta seluruh masyarakat Bali untuk merayakan Rahina Tumpek Krulut secara niskala dan sekala.
Perayaan Rahina Tumpek Krulut secara niskala dilaksanakan melalui upacara dan persembahyangan sesuai dengan tradisi dan dresta yang telah berlaku di masyarakat.
“Bagi masyarakat yang memiliki gamelan atau alat musik diimbau untuk mengupacarai gamelan/alat musiknya sebagai wujud syukur atas anugerah Tuhan dalam manifestasinya sebagai Sanghyang Kawiswara. Harapannya agar gamelan dan alat musik yang dimiliki dapat memberi kesenangan, kebahagian, dan ketenteraman lahir dan batin,” ujar Gubernur Koster dalam keterangan tertulisnya, Kamis (16/2).
Perayaan Rahina Tumpek Krulut secara sekala dilakukan dengan berbagai aktivitas sosial dan kemanusiaan, di antaranya, kunjungan sosial ke panti asuhan, panti wreda, rumah tahanan dan/atau rumah sakit, melaksanakan donor darah, memberi bantuan kesehatan kepada masyarakat miskin, hingga menggelar dan menonton pertunjukan seni (musik, tari, drama, teater) untuk membangun hubungan harmonis antarsesama manusia.
“Dapat juga dilakukan dengan saling memberi ucapan kasih sayang lewat berbagai media, saling memberi/berkirim bunga, souvenir dengan menumpahkan kasih sayang antara anak dengan orangtua, guru dengan murid, atau sesama teman, sahabat, dan pasangan hidup,” kata Gubernur Koster.
Sementara Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali I Gede Arya Sugiartha mengungkapkan rangkaian perayaan Rahina Tumpek Krulut sebagai Rahina Tresna Asih dresta Bali telah mulai dilakukan oleh jajaran Pemprov Bali, seperti misalnya memberi bantuan panti asuhan/jompo, pemeriksaan kesehatan untuk para sulinggih, hingga menggelar kegiatan donor darah.
Arya Sugiartha menuturkan, pada Rahina Tumpek Krulut, pada pagi hari akan diawali dengan persembahyangan bersama pejabat Pemprov Bali beserta jajaran dan Pemkab Karangasem beserta jajaran di Pura Gelap Besakih.
“Pura Gelap itu stananya Sang Hyang Iswara, kalau kita berbicara Tumpek Krulut itu kan kita memuja Dewa Keindahan atau Dewa Iswara,” ucap Arya Sugiartha. *cr78
Gubernur Bali Wayan Koster pada perayaan Tumpek Krulut sebagai Rahina Tresna Asih dresta Bali meresmikan pangkalan data kebudayaan Bali berbasis digital yang diberi nama Ceraken Kebudayaan Bali. Peluncuran pangkalan data dengan alamat website www.ceraken.baliprov.go.id, ini secara resmi ditandai dengan penancapan kayonan oleh Gubernur Koster.
Perayaan Rahina Tumpek Krulut sebagai Rahina Tresna Asih dresta Bali di Panggung Terbuka Ardha Candra, Taman Budaya Provinsi Bali, di Denpasar pada Saniscara Kliwon Krulut, Sabtu (18/2) malam, berlangsung meriah diawali dengan pertunjukan musik para penyanyi pop Bali seperti Ary Kencana, Yong Sagita, Ayu Saraswati, dan Ekajaya.
Gubernur Koster pada kesempatan tersebut juga menyerahkan penghargaan kepada siswa-siswi berprestasi mulai jenjang SD hingga perguruan tinggi di Bali. Dilanjutkan dengan tukar kado yang diawali Gubernur Koster kepada istri Ny Putri Suastini Koster, diikuti pejabat lainnya dan seluruh undangan.
Gubernur Koster dalam sambutannya mengatakan, di dalam Ceraken Kebudayaan Bali masyarakat dapat mengeksplorasi beraneka ragam objek penguatan dan pemajuan kebudayaan Bali meliputi kearifan lokal, benda sakral, ritus, situs, pengetahuan tradisional, teknologi tradisional, olahraga tradisional, permainan rakyat, manuskrip, pengobatan tradisional, aksara dan bahasa, seni, busana, hingga makanan tradisional Bali.
“Dalam Ceraken Kebudayaan Bali tersimpan berbagai hal terkait kebudayaan Bali dan akan dimutakhirkan secara berkala,” ujar Gubernur Koster.
Gubernur Koster menegaskan, perayaan Rahina Tumpek Krulut sebagai Rahina Tresna Asih dresta Bali kali ini merupakan pengejawantahan Surat Edaran Gubernur Bali Nomor 04 Tahun 2022 tentang Tata-Titi Kehidupan Masyarakat Bali Berdasarkan Nilai-nilai Kearifan Lokal Sad Kerthi dalam Bali Era Baru, yang diperkuat dengan Instruksi Gubernur Bali Nomor 02 Tahun 2023.
“Pemerintah Provinsi Bali bersama masyarakat melaksanakan rahinan Tumpek Krulut berdasarkan kearifan lokal Jana Kerthi,” kata Ketua DPD PDIP Bali, ini.
Gubernur Koster menjelaskan, Tumpek Krulut merupakan salah hari suci agama Hindu di Bali. Tumpek Krulut merupakan tumpek keempat dari enam tumpek yang ada dalam penanggalan Bali.
Secara filosofis makna perayaan tumpek adalah menstanakan Dewa Keindahan dalam diri manusia, agar manusia senantiasa diberikan kesenangan dan kebahagiaan dalam menjalani kehidupan. Keindahan atau lango tersebut dapat ditemui dalam karya seni seperti gamelan atau musik.
Dalam perayaan Tumpek Krulut dilakukan pemujaan terhadap Dewa Iswara sebagai pemberi anugerah kebahagiaan. Dalam perayaan Tumpek Krulut, masyarakat juga diharapkan mengupacarai gamelan sebagai salah satu sumber kebahagiaan.
“Tadi pagi Pemerintah Provinsi Bali bersama masyarakat Karangasem telah melaksanakan di Pura Gelap Besakih,” ujar Gubernur asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng.
Dia melanjutkan, selain dengan cara mendengarkan dan memainkan gamelan, rasa senang dan kebahagiaan dalam diri manusia juga dapat dicapai dengan membangun kasih sayang terhadap sesama manusia dan melakukan aktivitas kebersamaan.
“Mari menumbuhkan rasa cinta kasih dan kebersamaan dengan sesama. Mari tinggalkan sifat buruk iri hati, dengki, dan saling menyakiti yang dapat menghilangkan kebahagiaan,” ajak Gubernur Koster.
Setelah peresmian Ceraken Kebudayaan Bali, perayaan Rahina Tumpek Krulut sebagai Rahina Tresna Asih dresta Bali dilanjutkan dengan pertunjukan bondres, dan diakhiri dengan pertunjukan musik lanjutan dengan sejumlah bintang musik Bali seperti Jegeg Bulan, Bagus Wirata, dan Harmonia.
Selain Gubernur Wayan Koster dan Ny Putri Suastini Koster, hadir juga pejabat didampingi para istri, meliputi Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati, Sekda Bali Dewa Made Indra, pimpinan DPRD Bali, Forkopimda Bali, Kepala Dinas Kebudayaan Bali I Gede Arya Sugiartha, beserta undangan lainnya.
Sebelumnya, Gubernur Koster mengimbau dan mengajak seluruh komponen masyarakat Bali seperti instansi vertikal di Bali, walikota/bupati se-Bali, Majelis Desa Adat se-Bali, pimpinan lembaga pendidikan se-Bali, perbekel dan lurah se-Bali, bendesa adat se-Bali, organisasi kemasyarakatan, dan swasta se-Bali, yowana/generasi milenial serta seluruh masyarakat Bali untuk merayakan Rahina Tumpek Krulut secara niskala dan sekala.
Perayaan Rahina Tumpek Krulut secara niskala dilaksanakan melalui upacara dan persembahyangan sesuai dengan tradisi dan dresta yang telah berlaku di masyarakat.
“Bagi masyarakat yang memiliki gamelan atau alat musik diimbau untuk mengupacarai gamelan/alat musiknya sebagai wujud syukur atas anugerah Tuhan dalam manifestasinya sebagai Sanghyang Kawiswara. Harapannya agar gamelan dan alat musik yang dimiliki dapat memberi kesenangan, kebahagian, dan ketenteraman lahir dan batin,” ujar Gubernur Koster dalam keterangan tertulisnya, Kamis (16/2).
Perayaan Rahina Tumpek Krulut secara sekala dilakukan dengan berbagai aktivitas sosial dan kemanusiaan, di antaranya, kunjungan sosial ke panti asuhan, panti wreda, rumah tahanan dan/atau rumah sakit, melaksanakan donor darah, memberi bantuan kesehatan kepada masyarakat miskin, hingga menggelar dan menonton pertunjukan seni (musik, tari, drama, teater) untuk membangun hubungan harmonis antarsesama manusia.
“Dapat juga dilakukan dengan saling memberi ucapan kasih sayang lewat berbagai media, saling memberi/berkirim bunga, souvenir dengan menumpahkan kasih sayang antara anak dengan orangtua, guru dengan murid, atau sesama teman, sahabat, dan pasangan hidup,” kata Gubernur Koster.
Sementara Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali I Gede Arya Sugiartha mengungkapkan rangkaian perayaan Rahina Tumpek Krulut sebagai Rahina Tresna Asih dresta Bali telah mulai dilakukan oleh jajaran Pemprov Bali, seperti misalnya memberi bantuan panti asuhan/jompo, pemeriksaan kesehatan untuk para sulinggih, hingga menggelar kegiatan donor darah.
Arya Sugiartha menuturkan, pada Rahina Tumpek Krulut, pada pagi hari akan diawali dengan persembahyangan bersama pejabat Pemprov Bali beserta jajaran dan Pemkab Karangasem beserta jajaran di Pura Gelap Besakih.
“Pura Gelap itu stananya Sang Hyang Iswara, kalau kita berbicara Tumpek Krulut itu kan kita memuja Dewa Keindahan atau Dewa Iswara,” ucap Arya Sugiartha. *cr78
Komentar