Pembakaran Rumah di Ringdikit Terkendala Saksi
Polisi belum menemukan saksi yang mengetahui pelaku yang disebut-sebut korban membakar lap berisi solar sebelum rumah korban terbakar.
SINGARAJA, NusaBali
Peristiwa dugaan pembakaran rumah di Banjar Dinas Kelodan, Desa Ringdikit, Kecamatan Seririt, Buleleng, dua pekan yang lalu masih abu-abu. Hingga saat ini polisi masih kesulitan mendapat petunjuk untuk bisa mengungkap kasus dugaan pembakaran rumah berukuran 13 meter x 8 meter milik warga bernama Kadek Yudiawan, 33.
Kasi Humas Polres Buleleng AKP Gede Sumarjaya menyampaikan, penyelidikan kasus dugaan pembakaran rumah di Desa Ringdikit terkendala minimnya saksi. Meski demikian, polisi telah memeriksa sejumlah saksi, di antaranya korban, keluarga korban, dan tetangga sekitar. Saat ini polisi juga tengah menunggu hasil uji laboratorium forensik (Labfor) Polda Bali yang sudah melakukan olah TKP sehari setelah peristiwa itu. Hal ini untuk mencari bukti dan menguatkan dugaan jika rumah korban sengaja dibakar.
"Penyidik Polsek Seririt masih menunggu hasil uji Labfor. Berapa hari hasilnya keluar tergantung pemeriksaan Labfor sampai sekarang masih terus dilakukan koordinasi oleh penyidik dengan Labfor Polda Bali, dan memang hasilnya belum kami terima," ungkap AKP Sumarjaya, dikonfirmasi Senin (20/2).
Kendala lain dalam penyelidikan ini adalah tidak ditemukannya pengawas CCTV di rumah korban Hal ini menyulut polisi mengidentifikasi terduga pelaku yang sengaja melakukan pembakaran. Kendati demikian, lanjut AKP Sumarjaya, polisi tetap mendalami setiap kemungkinan. Termasuk mencari orang dekat korban yang memungkinkan memiliki motif membakar rumah korban.
"Tidak ada kamera CCTV di sekitar rumah korban. Terkait apakah korban sempat ada berselisih paham, berdasarkan hasil pemeriksaan korban mengakui tidak pernah berselisih paham dengan siapapun. Namun kami masih lakukan penyelidikan, masih didalami," tukasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, sebuah rumah milik warga bernama Kadek Yudiawan, 33, di Banjar Dinas Kelodan, Desa Ringdikit, Kecamatan Seririt, Buleleng, diduga dibakar dengan sengaja oleh orang tidak dikenal (OTK). Peristiwa itu terjadi, pada Rabu (8/2) malam sekitar pukul 21.30 Wita.
Dalam laporan yang disampaikan ke polisi, korban menduga rumahnya dibakar dengan sengaja. Korban mengaku sempat melihat sumber api yang berasal dari kain dan mencium aroma bahan bakar. Dari keterangan korban, sumber api penyebab kebakaran itu berasal dari kain yang dilumuri solar. Kain itu dilempar di depan rumah.
Saat itu, korban tengah menonton TV di ruang tengah. Kain yang terbakar disebut telah dilumuri solar, sehingga api dengan cepat membesarkan kemudian melahap barang-barang hingga akhirnya merembet membakar seisi rumah.
Korban mengaku tak sempat melakukan pemadaman api, dan menyelamatkan barang-barang di rumah. Akibat kejadian itu, korban mengalami kerugian hingga sekitar Rp 150 juta. Rumah korban dengan ukuran 13 meter x 8 meter, 4 buah televisi, 4 mesin jahit, 5 lemari, 1 kulkas, dan 4 tempat tidur ludes dilalap si jago merah. *mz
Peristiwa dugaan pembakaran rumah di Banjar Dinas Kelodan, Desa Ringdikit, Kecamatan Seririt, Buleleng, dua pekan yang lalu masih abu-abu. Hingga saat ini polisi masih kesulitan mendapat petunjuk untuk bisa mengungkap kasus dugaan pembakaran rumah berukuran 13 meter x 8 meter milik warga bernama Kadek Yudiawan, 33.
Kasi Humas Polres Buleleng AKP Gede Sumarjaya menyampaikan, penyelidikan kasus dugaan pembakaran rumah di Desa Ringdikit terkendala minimnya saksi. Meski demikian, polisi telah memeriksa sejumlah saksi, di antaranya korban, keluarga korban, dan tetangga sekitar. Saat ini polisi juga tengah menunggu hasil uji laboratorium forensik (Labfor) Polda Bali yang sudah melakukan olah TKP sehari setelah peristiwa itu. Hal ini untuk mencari bukti dan menguatkan dugaan jika rumah korban sengaja dibakar.
"Penyidik Polsek Seririt masih menunggu hasil uji Labfor. Berapa hari hasilnya keluar tergantung pemeriksaan Labfor sampai sekarang masih terus dilakukan koordinasi oleh penyidik dengan Labfor Polda Bali, dan memang hasilnya belum kami terima," ungkap AKP Sumarjaya, dikonfirmasi Senin (20/2).
Kendala lain dalam penyelidikan ini adalah tidak ditemukannya pengawas CCTV di rumah korban Hal ini menyulut polisi mengidentifikasi terduga pelaku yang sengaja melakukan pembakaran. Kendati demikian, lanjut AKP Sumarjaya, polisi tetap mendalami setiap kemungkinan. Termasuk mencari orang dekat korban yang memungkinkan memiliki motif membakar rumah korban.
"Tidak ada kamera CCTV di sekitar rumah korban. Terkait apakah korban sempat ada berselisih paham, berdasarkan hasil pemeriksaan korban mengakui tidak pernah berselisih paham dengan siapapun. Namun kami masih lakukan penyelidikan, masih didalami," tukasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, sebuah rumah milik warga bernama Kadek Yudiawan, 33, di Banjar Dinas Kelodan, Desa Ringdikit, Kecamatan Seririt, Buleleng, diduga dibakar dengan sengaja oleh orang tidak dikenal (OTK). Peristiwa itu terjadi, pada Rabu (8/2) malam sekitar pukul 21.30 Wita.
Dalam laporan yang disampaikan ke polisi, korban menduga rumahnya dibakar dengan sengaja. Korban mengaku sempat melihat sumber api yang berasal dari kain dan mencium aroma bahan bakar. Dari keterangan korban, sumber api penyebab kebakaran itu berasal dari kain yang dilumuri solar. Kain itu dilempar di depan rumah.
Saat itu, korban tengah menonton TV di ruang tengah. Kain yang terbakar disebut telah dilumuri solar, sehingga api dengan cepat membesarkan kemudian melahap barang-barang hingga akhirnya merembet membakar seisi rumah.
Korban mengaku tak sempat melakukan pemadaman api, dan menyelamatkan barang-barang di rumah. Akibat kejadian itu, korban mengalami kerugian hingga sekitar Rp 150 juta. Rumah korban dengan ukuran 13 meter x 8 meter, 4 buah televisi, 4 mesin jahit, 5 lemari, 1 kulkas, dan 4 tempat tidur ludes dilalap si jago merah. *mz
Komentar