SMAN 3 Denpasar Gelar Lomba Cipta Musik Barang Bekas
Serangkaian Bulan Bahasa Bali Ke–5 Tahun 2023
DENPASAR, NusaBali
SMA Negeri 3 Denpasar ikut memeriahkan kegiatan Bulan Bahasa Bali ke-5 Tahun 2023, pada 20-23 Februari 2023.
Selama empat hari, sekolah menggelar sejumlah kegiatan menarik dan unik terkait pelestarian aksara, bahasa, dan sastra Bali. Kepala Sekolah SMAN 3 Denpasar Kadek Dwi Rustinawati SPd, MPd, menyampaikan kegiatan di sekolahnya ini sejalan dengan Peraturan Daerah Nomor 80 Tahun 2018 tentang Pelindungan dan Penggunaan Bahasa, Aksara, dan Sastra Bali serta Penyelenggaraan Bulan Bahasa Bali.
“Rangkaian kegiatan kami di Bulan Bahasa Bali pada intinya bertujuan mengajegkan penggunaan bahasa Bali di kalangan remaja,” ujar Rustinawati ditemui seusai membuka kegiatan Bulan Bahasa Bali, Senin (20/2) pagi.
Dijelaskannya, sejumlah kegiatan menarik dan unik telah disiapkan pihak sekolah. Dimulai pada hari pertama dengan Festival Nyurat Aksara Bali, yang diikuti oleh seluruh siswa. Kegiatan hari pertama diikuti dengan menggelar workshop bertema permainan tradisional Bali dengan menghadirkan maestro Made Taro.
Pada hari kedua dilanjutkan dengan lomba mesatua Bali dan lomba musikalisasi puisi. Sementara pada hari ketika ada lomba ngwacen puisi Bali anyar, lomba genjek, dan lomba cipta musik barang bekas.
“Yang unik adalah musiknya menggunakan instrumen dari barang bekas dan lagunya menggunakan lirik berbahasa Bali. Jadi lomba-lombanya semua berfokus pada penggunaan bahasa Bali dalam bentuk kreativitas yang berbeda,” tambah Rustinawati.
Pada hari terakhir juga tidak kalah menarik. Pihak sekolah menggelar Final Duta Trisma (SMAN 3 Denpasar) yang salah satu misinya adalah mendukung pelestarian budaya Bali termasuk aksara, bahasa, dan sastra Bali.
Dikatakannya, kegiatan lomba serangkaian Bulan Bahasa Bali juga sebagai wadah implementasi pembelajaran yang selama ini dilangsungkan. Mata pelajaran bahasa Bali merupakan muatan lokal yang diajarkan di sekolah.
“Kalau kegiatan budaya sudah rutin dilaksanakan setiap Purnama. Setelah persembahyangan, anak-anak memang ada acara gelar budaya yang sudah dijadwalkan. Purnama mendatang misalnya membuat canang, ceper, klakat,” ungkap Rustinawati.
Salah seorang pelajar, Ni Nyoman Lavanya Iswari Devi, 17, mengaku senang dengan kegiatan Bulan Bahasa Bali yang digelar sekolahnya. Menurutnya beberapa kegiatan menambah wawasannya terkait aksara, bahasa, dan sastra Bali.
“Kita jadi tahu lebih banyak ilmu tentang budaya Bali, kita bisa terapkan di kehidupan sehari-hari selanjutnya,” ujar siswi kelas XI MIPA1.
Lavanya selain mengikuti kegiatan nyurat aksara Bali juga akan mengikuti lomba menyanyi lagu berbahasa Bali diiringi instrumen dari barang bekas. *cr78
Komentar