Gubernur Koster Hadiri Pemelaspasan Shortcut Singaraja-Mengwitani
Titik 7A, 7B, 7C dan 8, Juga Resmikan Monumen Anglurah Panji Sakti
SINGARAJA, NusaBali
Gubernur Bali, Wayan Koster menghadiri Upacara Pemelaspasan Pembangunan Jalan Shortcut Singaraja-Mengwitani Titik 7A, 7B, 7C dan Titik 8 beserta Monumen Anglurah Panji Sakti di Desa Pegayaman,
Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng pada Tilem Sasih Kawulu, Soma Paing Merakih, Senin (20/2) bersama Ketua DPRD Buleleng Gede Supriatna, Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Timur-Bali Apri Artoto, Kadis PUPR Bali Nusakti Yasa Wedha, Kadis Kominfos Bali Gede Pramana, dan Kajari Buleleng I Putu Gede Astawa.
Di hadapan awak media, Gubernur Bali Wayan Koster dalam konferensi persnya menyampaikan karena jalan shortcut ini selalu dijadikan wacana dan muncul setiap Pilkada, namun tidak bisa diwujudkan. “Untuk itulah, saat dilantik menjadi Gubernur Bali, dalam waktu satu bulan saya langsung merancang pembangunan Jalan Shorcut Singaraja-Mengwitani dan menyampaikannya kepada Menteri PUPR RI, Bapak Basuki Hadimuljono dengan memberikan jawaban dukungan sesuai arahan Presiden RI Bapak Ir Joko Widodo, pasca saya menghadap Bapak Presiden RI pada tanggal 22 April 2019,” ujar Gubernur Koster.
Sehingga pada tahun 2019 pembangunan Shortcut Singaraja-Mengwitani Titik 3, 4, 5, dan 6 dapat dilaksanakan, kemudian tahun 2021 berlanjut pembangunannya sampai sekarang pada Titik 7A, 7B, 7C dan Titik 8. Rencana awal pembangunan Shortcut ini sampai ke Titik 10, sehingga pada tahun ini akan dilanjutkan pembangunannya pada Titik 7D dan 7E serta sudah memasuki proses tender.
“Selanjutnya setelah finalisasi desain, akan berlangsung pembangunannya ke Titik 9 dan 10, tetapi saya akan tambah lagi ke Titik 11 dan 12 menuju ke Bangkiang Sidem sampai nyeberang dengan bangunan jembatan ke Desa Sambangan, Kecamatan Sukasada. Sehingga perjalanan dari Singaraja-Denpasar tidak ada lagi tikungan yang tajam berkelok-kelok, karena jumlah tikungan sampai Titik 8 mampu dikurangi jumlahnya dari 50 tikungan menjadi 16 tikungan dengan memiliki kualitas jalan yang halus, lebar dan dilengkapi pemandangan yang indah,” ujar Gubernur Bali asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng ini seraya menyatakan komitmennya di dalam menuntaskan Jalan Shortcut Singaraja-Mengwitani bersama Menteri PUPR.
Untuk itu, pembebasan lahan sampai Titik 10 dengan menggunakan dana APBD Provinsi Bali sudah selesai pembayarannya, kemudian akan dilanjutkan pembebasan lahan pada Titik 11 dan 12 pada tahun 2024, sehingga di tahun 2025 paling lambat Titik 11 dan 12 sudah bisa dibangun oleh Kementerian PUPR RI.
Dalam proses pembangunan Jalan Shortcut Singaraja-Mengwitani, pihak Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Timur-Bali ada rencana membuat rest area di kawasan ini dengan membangun patung. Waktu itu, ide patungnya beranekaragam. Namun muncul ide dari Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana agar patung yang didirikan di rest area tersebut adalah Patung Ki Barak Panji Sakti, dan Gubernur Koster langsung respon untuk meminta dibangun Patung Ki Barak Panji Sakti yang desainnya dikonsultasikan dengan Panglingsir Puri Buleleng supaya gestur bentuknya sesuai dari Raja Buleleng, Ki Barak Panji Sakti. “Jadi patung Ki Barak Panji Sakti ini kita bangun untuk memuliakan beliau yang pernah memimpin Buleleng,” ujar Gubernur Bali jebolan ITB ini.
Gubernur Bali, Wayan Koster juga menyampaikan rasa syukurnya, karena pembangunan Turyapada Tower KBS 6.0 Kerthi Bali dapat direalisasikannya di Kabupaten Buleleng. Dalam pembangunannya, Turyapada Tower KBS 6.0 Kerthi Bali didesain dengan memiliki tinggi 115 meter serta fasilitas multifungsi dan lebih lengkap dari pada tower yang ada di dunia seperti, Menara Eiffel, Tokyo Tower, Toronto Tower, Macau Tower, dan Fernsehturm Tower. *k23
Komentar