Sambut Nyepi, Hotel Tak Ada Persiapan Khusus
Beri informasi lengkap soal Nyepi agar para tamu bisa memahami ritual Nyepi
DENPASAR,NusaBali
Kalangan industri perhotelan tidak melakukan persiapan khusus terkait hari raya Nyepi Tahun Saka 1945, yang akan jatuh pada 22 Maret 2023. Namun demikian, pihak hotel tentu mempersiapkan dan memberikan informasi tentang apa itu Hari Raya Nyepi.
Pemberitahuan tersebut, agar para tamu bisa memahami, mengingat aktivitas dan operasional hotel maupun villa akan dibatasi pada puncak Nyepi, demi menghargai krama Bali yang melaksanakan Brata Penyepian.
Sekretaris Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Badung Gede Ricky Sukarta, mengatakan permakluman kepada tamu hotel maupun villa itu merupakan hal yang rutin dilakukan setiap tahun kepada tamu- tamu hotel.
“Kita terangkan, apa itu Nyepi dan seluruh rangkaiannya,” ucap pria yang juga GM Villa Kayu Raja di kawasan Kerobokan, Kuta Badung, Senin(20/2).
Dengan demikian, kata dia wisatawan atau para tamu bisa memahami, dengan adanya suasana dan pembatasan aktivitas di hotel pada saat Nyepi. Seperti adanya pembatasan lampu untuk penerangan. “Malah pemberitahuan ini juga merupakan promosi secara tak langsung bagi pariwisata Bali,” ujarnya.
Ricky Sukarta, yakin pelaksanaan Nyepi berdampak positif terhadap kunjungan wisatawan, baik manca negara maupun wisatawan nusantara(wisnus). Karena selain ‘keheningan’ pada saat Nyepi, sebelum dan sesudahnya Nyepi, ada aktivitas dan ritual dan tradisi unik. Antara lain Upacara Melasti dan Upacara Pengerupukan.
“Itu kan juga selama ini menarik wisatawan,” ujar Sukarta menggambarkan prosesi melasti ke laut dan upacara Upacara Pengerupukan, sehari sebelum Nyepi yang ditandai dengan Upacara Mecaru disusul pengarakan ogoh-ogoh.
Terpisah Ismoyo S Soemarlan, pengelola UmaSapna Villa di kawasan Seminyak, Kuta Badung, menyatakan pihaknya tidak melakukan persiapan khusus terkait hari raya Nyepi. Misalnya, tidak ada istilah paket Nyepi.
“Biasa- biasa saja,” ujarnya.
Sementara tingkat hunian atau okupansi, masih relatif stabil diangka 80 persen. Pihaknya juga yakin bookingan akan bertambah dalam beberapa waktu ke depan, termasuk menjelang Nyepi nanti.
Menurut Ismoyo Seomarlan, wisman Australia masih mendominasi hunian villa. Hal itu karena memang pangsa pasarnya, adalah wisman Australia. *K17
Pemberitahuan tersebut, agar para tamu bisa memahami, mengingat aktivitas dan operasional hotel maupun villa akan dibatasi pada puncak Nyepi, demi menghargai krama Bali yang melaksanakan Brata Penyepian.
Sekretaris Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Badung Gede Ricky Sukarta, mengatakan permakluman kepada tamu hotel maupun villa itu merupakan hal yang rutin dilakukan setiap tahun kepada tamu- tamu hotel.
“Kita terangkan, apa itu Nyepi dan seluruh rangkaiannya,” ucap pria yang juga GM Villa Kayu Raja di kawasan Kerobokan, Kuta Badung, Senin(20/2).
Dengan demikian, kata dia wisatawan atau para tamu bisa memahami, dengan adanya suasana dan pembatasan aktivitas di hotel pada saat Nyepi. Seperti adanya pembatasan lampu untuk penerangan. “Malah pemberitahuan ini juga merupakan promosi secara tak langsung bagi pariwisata Bali,” ujarnya.
Ricky Sukarta, yakin pelaksanaan Nyepi berdampak positif terhadap kunjungan wisatawan, baik manca negara maupun wisatawan nusantara(wisnus). Karena selain ‘keheningan’ pada saat Nyepi, sebelum dan sesudahnya Nyepi, ada aktivitas dan ritual dan tradisi unik. Antara lain Upacara Melasti dan Upacara Pengerupukan.
“Itu kan juga selama ini menarik wisatawan,” ujar Sukarta menggambarkan prosesi melasti ke laut dan upacara Upacara Pengerupukan, sehari sebelum Nyepi yang ditandai dengan Upacara Mecaru disusul pengarakan ogoh-ogoh.
Terpisah Ismoyo S Soemarlan, pengelola UmaSapna Villa di kawasan Seminyak, Kuta Badung, menyatakan pihaknya tidak melakukan persiapan khusus terkait hari raya Nyepi. Misalnya, tidak ada istilah paket Nyepi.
“Biasa- biasa saja,” ujarnya.
Sementara tingkat hunian atau okupansi, masih relatif stabil diangka 80 persen. Pihaknya juga yakin bookingan akan bertambah dalam beberapa waktu ke depan, termasuk menjelang Nyepi nanti.
Menurut Ismoyo Seomarlan, wisman Australia masih mendominasi hunian villa. Hal itu karena memang pangsa pasarnya, adalah wisman Australia. *K17
1
Komentar