LPM Benoa Usulkan Perbaikan Jalan Pantai Bengiat

Sebab saat ini kondisini dinilai memprihatinkan, lantaran sudah rusak dan sering tergenang air saat musim hujan. “Saya harap jalan ini dapat mendapatkan penanganan ke depannya, sebab menyangkut image pariwisata kita,” kata Ketua LPM Kelurahan Benoa Wayan Ambara Putra, Selasa (21/2).

Dikatakan, perbaikan akses jalan Pantai Bengiat dinilai perlu mendapatkan perhatian serius, lantaran jalan itu berada di kawasan pariwisata internasional. Yang mana para pejabat negara maupun wisatawan sering lewat jalan tersebut saat berolahraga. “Panjang jalannya itu sekitar 600 meter dan lebar 4 meter. Secara keseluruhan sih lebarnya sekitar 8 meter, tapi kiri kanannya itu berupa tanah,” jelasnya.

Menurut Ambara Putra, perbaikan akses jalan Pantai Bengiat sudah beberapa kali diusulkan melalui Musrenbang. Harapannya supaya segera ada perbaikan. Bahkan, pihak ITDC selaku pengelola kawasan tersebut juga telah bersurat kepada Bupati Badung, karena lahan tersebut merupakan lahan milik Pemkab Badung.

“Selain perbaikan badan jalan, pembuatan drainase pembuangan alur air hujan juga diperlukan di sana. Sebab tanpa ada saluran itu, tentunya kondisi badan jalan akan cepat rusak karena terendam air,” kata Ambara Putra lagi.

Camat Kutsel Ketut Gede Arta juga tidak menampik jalan ke Pantai Bengiat memang kurang bagus. Setiap musim hujan, jalan itu juga sering tergenang air karena elevasi badan jalan lebih rendah dari sisi kanan dan kirinya. Selain itu, di sana juga belum terdapat drainase, sehingga air hujan tidak bisa dialirkan ke laut.

“Lahan itu memang aset pemkab, ini akan coba kami mohonkan agar mendapatkan penanganan prioritas. Jangan sampai kondisi itu viral karena menyangkut image pariwisata kita,” kata Gede Arta.

Kondisi jalan menuju Pantai Bengiat diakuinya tidak terlalu panjang, sehingga perbaikan kondisi jalan itu sangat memungkinkan dilakukan. Terlebih jalan itu sering dipakai olahraga oleh tamu negara. Dengan perbaikan aset tersebut, tentunya juga bagian dari promosi di tengah persaingan destinasi wisata. *dar