Piduh Café Berdayakan Individu Berkebutuhan Khusus
GIANYAR, NusaBali.com – Orang berkebutuhan khusus harus tetap mendapat kesempatan berkarya. Ini pula yang mendorong Yayasan Widya Guna mendirikan sebuah kafe di Blahbatuh, Kabupaten Gianyar, dengan mayoritas karyawan berkebutuhan khusus berupa ketertbelakangan mental atau down syndrome
Kafe yang dibuka sejak Maret 2022 ini diberi nama Piduh Café, makna yang terkandung pada nama tersebut ternyata sangat mendalam. Piduh adalah akronim dari ‘Pijakan Teduh.’
Kafe berlokasi di Jalan Yeh Pulu, Banjar Batulumbang Bedulu, Kecamatan Blahbatuh ini membuka lapangan pekerjaan untuk remaja beranjak dewasa (19 tahun ke atas) karena mereka dianggap sudah mampu untuk bertanggung jawab dengan pekerjaan yang mereka lakukan.
“Kafé ini dibuka untuk umum, selain itu pihak yayasan juga bekerja sama dengan beberapa travel agent . Jadi untuk makan siang biasanya mereka datang kesini,” ungkap Ni Kadek Suartini, instruktur dari anak-anak yang bekerja di Piduh Café saat ditemui Rabu (22/2/2023) siang.
Mereka yang bekerja di kafe ini sebelumnya dibimbing Yayasan Widya Guna sedari kanak-kanak. Hingga mereka beranjak dewasa, dibuatkanlah sebuah lapangan pekerjaan untuk mengembangkan kemampuan di kafe yang buka Senin - Jumat dari pukul 11.00 hingga 14.30 Wita.
Tentu saja sebelum bekerja, mereka harus menjalani pelatihan terlebih dahulu, mulai pengenalan alat-alat dapur, cara penggunaannya, sampai pengenalan bahan-bahannya. “Tujuan berdirinya Piduh Café ini adalah untuk membuatkan anak-anak special need ini lapangan pekerjaan, khususnya pada anak-anak yang sudah beranjak dewasa,” kata Suartini yang akrab disapa Kacu ini.
Saat pelatihan, tidak semua peserta akan dijadikan karyawan kafe. Pemilihan ini berdasarkan seleksi yang dilakukan. “Bagi yang belum bekerja untuk sementara dapat belajar di dapur milik yayasan,” tutur Kacu.
Selain keunikan dari para pekerjanya, beberapa hal di Piduh Café ini juga memiliki keunikanya, seperti tanda-tanda yang ada di setaip meja pengunjung, buku menu yang berbeda dari pada buku menu biasanya dan juga proses dari pemesananya.
Semua itu dilakukan guna memudahkan staf kafe memahami apa pesanan yang harus dibuat, dimana meja yang memesan dan proses masak maupun takaran agar menjadi pas. Hal ini sudah sangat dipikirkan dan diperhitungkan oleh para instruktur untuk anak-anak special need tersebut dapat lebih mudah untuk paham. *m01
Kafe berlokasi di Jalan Yeh Pulu, Banjar Batulumbang Bedulu, Kecamatan Blahbatuh ini membuka lapangan pekerjaan untuk remaja beranjak dewasa (19 tahun ke atas) karena mereka dianggap sudah mampu untuk bertanggung jawab dengan pekerjaan yang mereka lakukan.
“Kafé ini dibuka untuk umum, selain itu pihak yayasan juga bekerja sama dengan beberapa travel agent . Jadi untuk makan siang biasanya mereka datang kesini,” ungkap Ni Kadek Suartini, instruktur dari anak-anak yang bekerja di Piduh Café saat ditemui Rabu (22/2/2023) siang.
Mereka yang bekerja di kafe ini sebelumnya dibimbing Yayasan Widya Guna sedari kanak-kanak. Hingga mereka beranjak dewasa, dibuatkanlah sebuah lapangan pekerjaan untuk mengembangkan kemampuan di kafe yang buka Senin - Jumat dari pukul 11.00 hingga 14.30 Wita.
Tentu saja sebelum bekerja, mereka harus menjalani pelatihan terlebih dahulu, mulai pengenalan alat-alat dapur, cara penggunaannya, sampai pengenalan bahan-bahannya. “Tujuan berdirinya Piduh Café ini adalah untuk membuatkan anak-anak special need ini lapangan pekerjaan, khususnya pada anak-anak yang sudah beranjak dewasa,” kata Suartini yang akrab disapa Kacu ini.
Saat pelatihan, tidak semua peserta akan dijadikan karyawan kafe. Pemilihan ini berdasarkan seleksi yang dilakukan. “Bagi yang belum bekerja untuk sementara dapat belajar di dapur milik yayasan,” tutur Kacu.
Selain keunikan dari para pekerjanya, beberapa hal di Piduh Café ini juga memiliki keunikanya, seperti tanda-tanda yang ada di setaip meja pengunjung, buku menu yang berbeda dari pada buku menu biasanya dan juga proses dari pemesananya.
Semua itu dilakukan guna memudahkan staf kafe memahami apa pesanan yang harus dibuat, dimana meja yang memesan dan proses masak maupun takaran agar menjadi pas. Hal ini sudah sangat dipikirkan dan diperhitungkan oleh para instruktur untuk anak-anak special need tersebut dapat lebih mudah untuk paham. *m01
Berita ini merupakan hasil liputan AA Istri Kinanti, mahasiwa Praktek Kerja Lapangan di NusaBali.com
1
Komentar