Basarnas Tanam 500 Bibit Mangrove di Tanjung Benoa

Dalam kegiatan itu, sebanyak 500 bibit mangrove ditanam di pesisir yang kerap tergerus akibat abrasi. Kepala Basarnas Denpasar I Gede Darmada, mengatakan penanaman ratusan bibit mangrove ini bagian dari upaya menjaga lingkungan hidup. Menurutnya, kepedulian terhadap lingkungan dimulai dengan hal kecil, seperti penanaman mangrove, sebab dapat memberi dampak positif bagi alam semesta. Apalagi, pohon mangrove yang ada di pesisir pantai dapat memberikan habitat hidup bagi biota laut.

“Kegiatan ini adalah langkah kita dalam menjaga alam. Mulai dari hal seperti ini, bisa memberikan tempat hidup bagi biota laut,” kata Darmada di sela-sela kegiatan.

Aksi penanam mangrove, lanjut Darmada, dimulai sekitar pukul 09.00 Wita. Selain dari pegawai Basarnas Bali dan Potensi SAR, turut serta para anggota Dharma Wanita Persatuan (DWP) UP Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar. Seluruh peserta kegiatan tampak antusias dan bersungguh-sungguh mengikuti menanam mangrove sebanyak 500 bibit. Darmada berharap kegiatan seperti ini bisa terus dilakukan setiap tahun, sehingga Basarnas bisa memberikan kontribusinya untuk kelestarian alam, di Bali khususnya. “Kegiatan seperti ini akan terus kita lakukan. Selama ini sudah ada penanaman mangrove di sejumlah pesisir, termasuk sebelumnya di lokasi ini juga pernah di tanami mangrove,” katanya.

Ketua Lingkungan Tanjung Benoa Nyoman Rider Artika, mengatakan kondisi di lokasi penanaman mangrove belakangan ini kerap tergerus abrasi. Menurut dia, pada awalnya lokasi tersebut memiliki luas sekitar 2 hektar, namun karena abrasi kondisi pulau cukup memprihatinkan, hanya tersisa sedikit daratan. Dengan adanya aksi penanaman mangrove ini, dia berharap kondisi abrasi tidak lagi terjadi.

“Penanaman mangrove ini bentuk kepedulian terhadap alam. Semoga terus dilakukan oleh Basarnas. Karena mangrove yang ditanami tahun lalu juga sudah mulai tumbuh,” katanya. *dar