27 Warga Keracunan Tape Singkong
Penjual tape singkong, Ni Kari, juga menjadi korban keracunan. Puluhan warga yang keracunan berasal dari Desa Songan A dan Songan B, Kecamatan Kintamani.
BANGLI, NusaBali
Sebanyak 27 orang dari Banjar Kayuselem, Banjar Bukit Tungtung, Banjar Munduk Lantang, Banjar Balingkang, Desa Songan B, Kecamatan Kintamani, dan Banjar Bantas, Desa Songan A, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, mengalami keracunan setelah memakan tape singkong. Para korban keracunan dilarikan ke RS Pratama, Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem. Hingga Sabtu (3/6), sepuluh warga masih menjalani perawatan.
Peristiwa tersebut bermula saat para korban membeli tape singkong pada Ni Kari, 40, Rabu (31/5) pagi. Baru pada Kamis (1/6), warga yang makan tape singkong mengalami gejala keracunan seperti mual disertai muntah-mutah. Warga yang mengalami keracunan cukup banyak. Perangkat desa yang ke lokasi sempat menanyakan pada para korban soal makanan yang dikonsumsi sebelum menunjukkan gejala keracunan.
Disampaikan bahwa para korban sempat makan tape singkong yang dijual Ni Kari, pedagang tape singkong yang berjualan keliling.
Kapolsek Kintamani Kompol Putu Gunawan saat dikonfimasi menjelaskan para korban yang keracunan langsung dilarikan ke RS Pratama, Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem, guna mendapat penanganan.
“Penanganan awal oleh tim medis, dari 27 warga yang keracunan, 17 di antaranya bisa pulang malam itu juga (Kamis, 1/6). Warga tidak ada yang melaporkan kejadian tersebut, sehingga baru ketahuan kemarin (Jumat, 2/6),” ungkap Kompol Gunawan, Sabtu (3/6).
Kompol Gunawan menjelaskan, pada Jumat (2/6) sekitar pukul 19.00 Wita, Bhabinkamtibmas Desa Songan B memperoleh informasi ada warga keracunan di Banjar Kayuselem. Berdasarkan informasi tersebut personel Polsek Kintamani mendatangi lokasi kejadian. Ternyata yang mengalami keracunan bukan hanya warga Banjar Kayuselem. Setelah ditelusuri, ada korban keracunan di banjar yang lain.
Adapun korban keracunan, 10 orang dari Banjar Kayuselem, Desa Songan B, 12 orang dari Banjar Bukit Tungtung, Desa Songan B, 1 orang Banjar Munduk Lantang, Desa Songan B, 1 orang dari Banjar Kendal, Desa Songan B, 2 orang dari Banjar Bantas, Desa Songan A, dan 1 orang dari Banjar Balingkang, Desa Songan B.
Diungkapkan pula, Ni Kari yang notabene penjual tape singkong juga menjadi korban keracunan dan kini masih dirawat. “Ni Kari menderita bisu sejak lahir dan saat ini masih dirawat,” imbuh Kompol Gunawan.
Dugaan sementara ragi yang digunakan untuk fermentasi singkong tidak bagus. “Perkiraan ragi yang digunakan kurang bagus. Selain itu kondisi tubuh korban kurang fit. Ya, sebaiknya tunggu hasil lab supaya jelas penyebabnya,” kata Kompol Gunawan.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bangli dr I Nengah Nadi, mengatakan, pihaknya telah mengambil sampel berupa sisa tape maupun muntahan korban keracunan untuk uji laboratorium. Kini masih dilakukan pengawasan terhadap para korban keracunan.
“Sudah kami ambil sampel untuk uji lab, semetara hasil belum keluar. Lebih lanjut nanti kami sampaikan,” ucapnya. *e
Peristiwa tersebut bermula saat para korban membeli tape singkong pada Ni Kari, 40, Rabu (31/5) pagi. Baru pada Kamis (1/6), warga yang makan tape singkong mengalami gejala keracunan seperti mual disertai muntah-mutah. Warga yang mengalami keracunan cukup banyak. Perangkat desa yang ke lokasi sempat menanyakan pada para korban soal makanan yang dikonsumsi sebelum menunjukkan gejala keracunan.
Disampaikan bahwa para korban sempat makan tape singkong yang dijual Ni Kari, pedagang tape singkong yang berjualan keliling.
Kapolsek Kintamani Kompol Putu Gunawan saat dikonfimasi menjelaskan para korban yang keracunan langsung dilarikan ke RS Pratama, Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem, guna mendapat penanganan.
“Penanganan awal oleh tim medis, dari 27 warga yang keracunan, 17 di antaranya bisa pulang malam itu juga (Kamis, 1/6). Warga tidak ada yang melaporkan kejadian tersebut, sehingga baru ketahuan kemarin (Jumat, 2/6),” ungkap Kompol Gunawan, Sabtu (3/6).
Kompol Gunawan menjelaskan, pada Jumat (2/6) sekitar pukul 19.00 Wita, Bhabinkamtibmas Desa Songan B memperoleh informasi ada warga keracunan di Banjar Kayuselem. Berdasarkan informasi tersebut personel Polsek Kintamani mendatangi lokasi kejadian. Ternyata yang mengalami keracunan bukan hanya warga Banjar Kayuselem. Setelah ditelusuri, ada korban keracunan di banjar yang lain.
Adapun korban keracunan, 10 orang dari Banjar Kayuselem, Desa Songan B, 12 orang dari Banjar Bukit Tungtung, Desa Songan B, 1 orang Banjar Munduk Lantang, Desa Songan B, 1 orang dari Banjar Kendal, Desa Songan B, 2 orang dari Banjar Bantas, Desa Songan A, dan 1 orang dari Banjar Balingkang, Desa Songan B.
Diungkapkan pula, Ni Kari yang notabene penjual tape singkong juga menjadi korban keracunan dan kini masih dirawat. “Ni Kari menderita bisu sejak lahir dan saat ini masih dirawat,” imbuh Kompol Gunawan.
Dugaan sementara ragi yang digunakan untuk fermentasi singkong tidak bagus. “Perkiraan ragi yang digunakan kurang bagus. Selain itu kondisi tubuh korban kurang fit. Ya, sebaiknya tunggu hasil lab supaya jelas penyebabnya,” kata Kompol Gunawan.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bangli dr I Nengah Nadi, mengatakan, pihaknya telah mengambil sampel berupa sisa tape maupun muntahan korban keracunan untuk uji laboratorium. Kini masih dilakukan pengawasan terhadap para korban keracunan.
“Sudah kami ambil sampel untuk uji lab, semetara hasil belum keluar. Lebih lanjut nanti kami sampaikan,” ucapnya. *e
1
Komentar