KMP Agung Samudra XVIII Kandas Selama 16 Jam
Sebanyak 18 penumpang terperangkap selama 4 jam dan mereka diberangkatkan dengan KMP Karya Maritim III keesokan harinya.
NEGARA, NusaBali
Kapal Motor Penumpang (KMP) Agung Samudra XVIII kandas di Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana, Sabtu (3/6) sekitar pukul 14.30 Wita. Kapal naas ini baru bisa dievakuasi pada Minggu (4/6) sekitar pukul 06.30 Wita. KMP Agung Samudra XVIII terperangkap selama 16 jam di perairan dangkal Gilimanuk. Kapal kandas ini merupakan musibah ketiga kalinya secara beruntun sejak Jumat (2/6).
Informasi di lapangan, KMP Agung Samudra XVIII kandas setelah keluar dari Dermaga LCM Pelabuhan Gilimanuk. Nasibnya sama seperti KMP Karya Maritim II dan KMP Karya Maritim III yang kandas dalam perjalanan menuju Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur. KMP Agung Samudra XVIII mengangkut 18 orang penumpang dengan muatan 2 truk tronton, 1 truk besar, 4 truk sedang , 3 mobil pribadi, dan 1 sepeda motor.
Otoritas Pelabuhan Penyeberangan (OPP) Gilimanuk setelah mengetahui KMP Agung Samudra XVIII kandas memberikan kesempatan para anak buah kapal (ABK) berupaya keluar dari perairan dangkal sekitar 300 meter dari dermaga LCM Pelabuhan Gilimanuk. Namun arus yang tak kunjung pasang membuat usaha itu sia-sia. Sekitar pukul 18.30 Wita, OPP Gilimanuk dibantu Tim SAR, TNI, dan Polri mengevakuasi para penumpang. Sementara para ABK kapal dan nakhoda Suwoko masih berupaya keluar dari perangkap.
Hingga Minggu dinihari, usaha itu gagal. Sehingga diputuskan mengevakuasi KMP Agung Samudra XVIII dengan tug boat sekitar pukul 05.00 Wita. Selama 1,5 jam atau sekitar pukul 06.30 Wita kapal bisa dievakuasi. Sementara Syahbandar Gilimanuk, I Made Astika mengatakan, setelah evakuasi berhasil, KMP Agung Samudra XVIII sudah dapat disandarkan di Dermaga LCM Pelabuhan Gilimanuk sekitar pukul 06.40 Wita. Setelah bersandar, ABK langsung melakukan bongkar muatan kendaraan milik para penumpang. Setelah itu, para penumpang yang sempat tertunda perjalanannya menuju Pelabuhan Ketapang dipindahkan ke KMP Karya Maritim II.
KMP Agung Samudra XVIII masih dicek kondisinya untuk mengetahui kerusakannya. “Kapal masih diperiksa. Kalau dipastikan laik jalan, baru akan diberikan izin operasi,” katanya. Mengenai serentetan kejadian kapal kandas, ditegaska murni faktor alam. Sebelum melakukan pelayaran, pihaknya mengaku sudah terus berusaha mengingatkan para nakhoda lebih meningkatkan kewaspadaan. Sebab nakhoda yang lebih tahu mengenai kondisi lapangan dan tidak bisa serta merta mengandalkan data prakiraan cuaca. “Sudah sangat sering wanti-wanti. Pengawasan mengeluarkan Surat Persetujuan Berlayar (SPB) juga kami perketat,” tegasnya. *ode
Informasi di lapangan, KMP Agung Samudra XVIII kandas setelah keluar dari Dermaga LCM Pelabuhan Gilimanuk. Nasibnya sama seperti KMP Karya Maritim II dan KMP Karya Maritim III yang kandas dalam perjalanan menuju Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur. KMP Agung Samudra XVIII mengangkut 18 orang penumpang dengan muatan 2 truk tronton, 1 truk besar, 4 truk sedang , 3 mobil pribadi, dan 1 sepeda motor.
Otoritas Pelabuhan Penyeberangan (OPP) Gilimanuk setelah mengetahui KMP Agung Samudra XVIII kandas memberikan kesempatan para anak buah kapal (ABK) berupaya keluar dari perairan dangkal sekitar 300 meter dari dermaga LCM Pelabuhan Gilimanuk. Namun arus yang tak kunjung pasang membuat usaha itu sia-sia. Sekitar pukul 18.30 Wita, OPP Gilimanuk dibantu Tim SAR, TNI, dan Polri mengevakuasi para penumpang. Sementara para ABK kapal dan nakhoda Suwoko masih berupaya keluar dari perangkap.
Hingga Minggu dinihari, usaha itu gagal. Sehingga diputuskan mengevakuasi KMP Agung Samudra XVIII dengan tug boat sekitar pukul 05.00 Wita. Selama 1,5 jam atau sekitar pukul 06.30 Wita kapal bisa dievakuasi. Sementara Syahbandar Gilimanuk, I Made Astika mengatakan, setelah evakuasi berhasil, KMP Agung Samudra XVIII sudah dapat disandarkan di Dermaga LCM Pelabuhan Gilimanuk sekitar pukul 06.40 Wita. Setelah bersandar, ABK langsung melakukan bongkar muatan kendaraan milik para penumpang. Setelah itu, para penumpang yang sempat tertunda perjalanannya menuju Pelabuhan Ketapang dipindahkan ke KMP Karya Maritim II.
KMP Agung Samudra XVIII masih dicek kondisinya untuk mengetahui kerusakannya. “Kapal masih diperiksa. Kalau dipastikan laik jalan, baru akan diberikan izin operasi,” katanya. Mengenai serentetan kejadian kapal kandas, ditegaska murni faktor alam. Sebelum melakukan pelayaran, pihaknya mengaku sudah terus berusaha mengingatkan para nakhoda lebih meningkatkan kewaspadaan. Sebab nakhoda yang lebih tahu mengenai kondisi lapangan dan tidak bisa serta merta mengandalkan data prakiraan cuaca. “Sudah sangat sering wanti-wanti. Pengawasan mengeluarkan Surat Persetujuan Berlayar (SPB) juga kami perketat,” tegasnya. *ode
Komentar