Tubuhnya Tergeletak di Jalan, Nyoman Sudarta Diduga Korban Tabrak Lari
Tubuh I Nyoman Sudarta alias Pan Komplir, 59, warga Banjar Dinas Dangin Bingin, Desa Sembung, Kecamatan Mengwi, ditemukan tergeletak di Jalan Raya Sembung, Mengwi – Cau Belayu Marga, Tabanan, Sabtu (3/6) sekitar pukul 17.30 Wita.
MANGUPURA, NusaBali
Pan Komplir diduga jadi korban tabrak lari, sementara sang penabrak hingga berita ini diturunkan masih dalam penyelidikan polisi.
Informasi yang berhasil dihimpun, tubuh Pan Komplir ditemukan pertama kali oleh I Made Swetadana, terlentang di TKP Jalan Raya Sembung, Mengwi – Cau Belayu Marga, Tabanan. Di TKP juga tergeletak sepeda motor korban Supra X warna biru dengan nomor polisi DK 4925 FV persis di tepi got. Melihat hal tersebut Swetadana berupaya menolong korban dengan membawanya ke RSUD Mangusada, di Kelurahan Kapal, Kecamatan Mengwi.
Menurut Swetadana yang kini berstatus saksi, saat dibawa ke rumah sakit dari telinga kiri, hidung, dan mulut korban keluar darah. Diduga korban sudah meninggal sebelum tiba di rumah sakit.
Aparat kepolisian sampai saat ini masih mengumpulkan keterangan saksi-saksi, sebab belum diketahui apakah korban merupakan tabrak lari atau murni kecelakaan tunggal. Saksi Swetadana juga tidak mengetahui pasti dengan siapa korban tabrakan, sebab saat tiba di TKP, korban sudah tergelatak di jalan.
Pihak RSUD Mangusada membenarkan menerima pasien korban kecelakaan sore kemarin. Diakui oleh pihak rumah sakit, korban sudah dalam keadaan meninggal saat tiba. “Iya korban diantar menggunakan ambulans KBS. Yang bersangkutan sudah meninggal saat tiba di rumah sakit,” kata Kepala Bidang Pelayanan RSUD Mangusada dr Made Nurija saat dikonfirmasi, Minggu (4/6).
“Tapi meski saat tiba di IGD sudah dalam keadaan meninggal, kami tangani secara medis,” imbuhnya. Dikatakannya, jenazah korban sudah dibawa pulang oleh pihak keluarga.
Made Nurija mengakui berdasarkan rekam medis, korban atas nama Nyoman Sudarta alias Pan Komplir adalah pasien korban kecelakaan di Jalan Raya Sembung, Mengwi – Cau Belayu Marga, Tabanan. Namun mengenai penyebab kecelakaan, dia menyerahkan sepenuhnya kepada aparat kepolisian. “Mengenai kronologis dan data pastinya, pihak kepolisian lebih detailnya,” katanya. *asa
Pan Komplir diduga jadi korban tabrak lari, sementara sang penabrak hingga berita ini diturunkan masih dalam penyelidikan polisi.
Informasi yang berhasil dihimpun, tubuh Pan Komplir ditemukan pertama kali oleh I Made Swetadana, terlentang di TKP Jalan Raya Sembung, Mengwi – Cau Belayu Marga, Tabanan. Di TKP juga tergeletak sepeda motor korban Supra X warna biru dengan nomor polisi DK 4925 FV persis di tepi got. Melihat hal tersebut Swetadana berupaya menolong korban dengan membawanya ke RSUD Mangusada, di Kelurahan Kapal, Kecamatan Mengwi.
Menurut Swetadana yang kini berstatus saksi, saat dibawa ke rumah sakit dari telinga kiri, hidung, dan mulut korban keluar darah. Diduga korban sudah meninggal sebelum tiba di rumah sakit.
Aparat kepolisian sampai saat ini masih mengumpulkan keterangan saksi-saksi, sebab belum diketahui apakah korban merupakan tabrak lari atau murni kecelakaan tunggal. Saksi Swetadana juga tidak mengetahui pasti dengan siapa korban tabrakan, sebab saat tiba di TKP, korban sudah tergelatak di jalan.
Pihak RSUD Mangusada membenarkan menerima pasien korban kecelakaan sore kemarin. Diakui oleh pihak rumah sakit, korban sudah dalam keadaan meninggal saat tiba. “Iya korban diantar menggunakan ambulans KBS. Yang bersangkutan sudah meninggal saat tiba di rumah sakit,” kata Kepala Bidang Pelayanan RSUD Mangusada dr Made Nurija saat dikonfirmasi, Minggu (4/6).
“Tapi meski saat tiba di IGD sudah dalam keadaan meninggal, kami tangani secara medis,” imbuhnya. Dikatakannya, jenazah korban sudah dibawa pulang oleh pihak keluarga.
Made Nurija mengakui berdasarkan rekam medis, korban atas nama Nyoman Sudarta alias Pan Komplir adalah pasien korban kecelakaan di Jalan Raya Sembung, Mengwi – Cau Belayu Marga, Tabanan. Namun mengenai penyebab kecelakaan, dia menyerahkan sepenuhnya kepada aparat kepolisian. “Mengenai kronologis dan data pastinya, pihak kepolisian lebih detailnya,” katanya. *asa
Komentar