Turunkan Stunting Perlu Intervensi Terpusat
SINGARAJA, NusaBali
Diperlukan intervensi terpusat untuk menurunkan kasus tengkes (stunting) di daerah.
Intervensi ini meliputi intervensi spesifik untuk mengatasi penyebab langsung dan intervensi sensitif untuk mengatasi penyebab tidak langsung. Hal tersebut disampaikan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bali dalam Forum Koordinasi Percepatan Penurunan Stunting di Kabupaten Buleleng, Kamis (2/3) di Gedung Tourism Information Center Pantai Penimbangan Singaraja. Kegiatan itu turut dihadiri oleh Satgas Stunting Provinsi dan Kabupaten Buleleng.
"Konvergensi percepatan penurunan stunting harus lebih ditingkatkan oleh seluruh lintas sektor dan mitra kerja terkait," ujar Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bali, Ni Luh Gede Sukardiasih.
Penurunan tengkes menitikberatkan pada penanganan penyebab masalah gizi, khususnya akses terhadap pangan bergizi, lingkungan sosial yang terkait dengan praktik pemberian makanan bayi dan anak. Lalu akses terhadap pelayanan kesehatan untuk pencegahan dan pengobatan, dam kesehatan lingkungan yang meliputi tersedianya sarana air bersih dan sanitasi.
Ia mengajak partisipasi masyarakat ikut mengawal percepatan penurunan tengkes. "Langkah-langkah percepatan penurunan stunting harus dilakukan dengan cara yang lebih extraordinary dengan sinergitas, integrasi dan akselerasi serta komitmen pemangku kebijakan dan mitra kerja dalam penanganannya," sambungnya.
Sementara itu Sekretaris Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPKBP3A) Kabupaten Buleleng Nyoman Suyasa mengatakan pravelensi tengkes di Buleleng masih menjadi masalah. Prevalensi tengkes di Kabupaten Buleleng pada tahun 2022 menyentuh pada angka 11 persen
Ini menjadi evaluasi bersama seluruh lintas sektor terkait untuk segera melakukan identifikasi faktor yang mempengaruhi, terutama di tingkat desa. Sehingga penanganan lebih fokus melalui pendekatan keluarga dengan menyasar remaja, calon pengantin, ibu hamil dan menyusui, termasuk balita.
Percepatan penurunan tengkes memerlukan intervensi terpusat. Meliputi intervensi spesifik untuk mengatasi penyebab langsung dan intervensi sensitif untuk mengatasi penyebab tidak langsung. "Pengalaman global menunjukkan bahwa intervensi terpusat dengan menyasar kelompok prioritas yang merupakan kunci keberhasilan percepatan penurunan stunting," kata dia.
Pihaknya pun meminta seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) terkait dapat bekerja sama melakukan kegiatan intervensi dengan menyusun program dan kegiatan. "Saya minta agar seluruh pemangku kepentingan dapat memberikan komitmennya dalam percepatan penurunan stunting di Buleleng, melalui optimalisasi mobilisasi sumber daya," pintanya. *mz
1
Komentar