Klungkung Diminta Tingkatkan Operasi Pasar
Untuk kendalikan laju inflasi atau kenaikan harga khususnya beras dan minyak goreng
DENPASAR,NusaBali
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali (KPwBI Bali) memberikan sejumlah rekomendasi di antaranya meningkatkan volume operasi pasar (OP) untuk memperkuat upaya pengendalian laju inflasi atau kenaikkan harga barang.
Dalam hal ini Pemkab Klungkung bisa menggaet Bulog untuk peningkatan kerja sama dalam penyaluran beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) dan minyak goreng.
Rekomendasi tersebut disampaikan Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Gusti Agung Diah Utari, ketika menghadiri High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah(TPID) Kabupaten Klungkung, Selasa(1/3).
Dikatakan GA Diah Utari terdapat beberapa komoditas di Kabupaten Klungkung yang mengalami peningkatan harga pada Februari 2023. Diantaranya beras, minyak goreng, dan cabai merah besar.
“Beberapa faktor risiko inflasi ke depan perlu diwaspadai, seperti fenomena El Nino, peningkatan permintaan menjelang Hari Besar Keagamaan dan Nasional (HBKN) dan periode musim liburan,” ujar GA Utari.
Demikian juga kenaikan cukai rokok, dan masih berlanjutnya konflik geopolitik yang berdampak pada harga komoditas impor. Selain peningkatan volume OP dan koordinasi dan kerjasama dengan Bulog, KPwBI Bali juga merekomendasikan yang lainnya.
Antara lain pemanfaatan subsidi transportasi, pemanfaatan lahan tidur untuk penanaman produk pangan, pemasangan LED running text dan sejenisnya di pasar guna memberikan info harga wajar kepada masyarakat.Mendorong percepatan pembentukan perumda Pangan yang dapat menjadi off taker.
“Pemberdayaan koperasi dan BUMDES juga bisa ditingkatkan untuk membantu pengendalian harga,”sarannya GA Diah Utari.
Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta menyampaikan pengendalian inflasi saat ini berfokus pada 2 hal, yaitu ketersediaan pasokan dan disparitas harga.
Terkait dengan disparitas harga, Suwirta menyampaikan bahwa Kabupaten Klungkung telah memanfaatkan anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT) untuk mengatasi kesenjangan harga antara Nusa Penida dengan Klungkung ‘daratan’. Pengendalian inflasi dalam pilar Komunikasi Efektif perlu terus dilakukan, salah satunya melalui edukasi kepada masyarakat agar semakin memahami pentingnya pengendalian inflasi.
Bupati Suwirta menyampaikan bahwa sektor lain di luar sektor pariwisata perlu diperkuat, diantaranya sektor pertanian dan peternakan, utamanya rumput laut. Hal ini ditujukan agar sektor-sektor tersebut dapat menopang pertumbuhan apabila terjadi gangguan atau shock di perekonomian.
Sementara keterlibatan Koperasi Unit Desa (KUD) dan BUMDes, disampaikan Bupati Suwirta sudah baik dan perlu terus ditingkatkan perannya dalam pengendalian inflasi di Kabupaten Klungkung.
Kepala BPS Kabupaten Klungkung, Ni Putu Minarni S. menyampaikan menyampaikan menjelang Hari Raya Idul Fitri dan Hari Nyepi, terdapat beberapa komoditas yang perlu diwaspadai. Diantaranya daging ayam ras, telur ayam ras, cabai merah, dan cabai rawit. Berdasarkan pemantauan Indeks Perkembangan Harga (IPH) Kabupaten Klungkung Minggu ke-4 Februari 2023, terdapat komoditas yang mengalami peningkatan harga yaitu beras, cabai merah, dan minyak goreng. *K17
Dalam hal ini Pemkab Klungkung bisa menggaet Bulog untuk peningkatan kerja sama dalam penyaluran beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) dan minyak goreng.
Rekomendasi tersebut disampaikan Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Gusti Agung Diah Utari, ketika menghadiri High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah(TPID) Kabupaten Klungkung, Selasa(1/3).
Dikatakan GA Diah Utari terdapat beberapa komoditas di Kabupaten Klungkung yang mengalami peningkatan harga pada Februari 2023. Diantaranya beras, minyak goreng, dan cabai merah besar.
“Beberapa faktor risiko inflasi ke depan perlu diwaspadai, seperti fenomena El Nino, peningkatan permintaan menjelang Hari Besar Keagamaan dan Nasional (HBKN) dan periode musim liburan,” ujar GA Utari.
Demikian juga kenaikan cukai rokok, dan masih berlanjutnya konflik geopolitik yang berdampak pada harga komoditas impor. Selain peningkatan volume OP dan koordinasi dan kerjasama dengan Bulog, KPwBI Bali juga merekomendasikan yang lainnya.
Antara lain pemanfaatan subsidi transportasi, pemanfaatan lahan tidur untuk penanaman produk pangan, pemasangan LED running text dan sejenisnya di pasar guna memberikan info harga wajar kepada masyarakat.Mendorong percepatan pembentukan perumda Pangan yang dapat menjadi off taker.
“Pemberdayaan koperasi dan BUMDES juga bisa ditingkatkan untuk membantu pengendalian harga,”sarannya GA Diah Utari.
Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta menyampaikan pengendalian inflasi saat ini berfokus pada 2 hal, yaitu ketersediaan pasokan dan disparitas harga.
Terkait dengan disparitas harga, Suwirta menyampaikan bahwa Kabupaten Klungkung telah memanfaatkan anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT) untuk mengatasi kesenjangan harga antara Nusa Penida dengan Klungkung ‘daratan’. Pengendalian inflasi dalam pilar Komunikasi Efektif perlu terus dilakukan, salah satunya melalui edukasi kepada masyarakat agar semakin memahami pentingnya pengendalian inflasi.
Bupati Suwirta menyampaikan bahwa sektor lain di luar sektor pariwisata perlu diperkuat, diantaranya sektor pertanian dan peternakan, utamanya rumput laut. Hal ini ditujukan agar sektor-sektor tersebut dapat menopang pertumbuhan apabila terjadi gangguan atau shock di perekonomian.
Sementara keterlibatan Koperasi Unit Desa (KUD) dan BUMDes, disampaikan Bupati Suwirta sudah baik dan perlu terus ditingkatkan perannya dalam pengendalian inflasi di Kabupaten Klungkung.
Kepala BPS Kabupaten Klungkung, Ni Putu Minarni S. menyampaikan menyampaikan menjelang Hari Raya Idul Fitri dan Hari Nyepi, terdapat beberapa komoditas yang perlu diwaspadai. Diantaranya daging ayam ras, telur ayam ras, cabai merah, dan cabai rawit. Berdasarkan pemantauan Indeks Perkembangan Harga (IPH) Kabupaten Klungkung Minggu ke-4 Februari 2023, terdapat komoditas yang mengalami peningkatan harga yaitu beras, cabai merah, dan minyak goreng. *K17
Komentar