Pusat akan Bangun Pasar Induk di Bali
Buleleng Dilirik Jadi Penyuplai Produk Pertanian
SINGARAJA, NusaBali
Pemerintah pusat akan membangun pasar induk di Bali. Pasar induk akan menampung berbagai produk pertanian, terutama pangan sebelum didistribusikan ke pasar-pasar di seluruh Bali.
Kabupaten Buleleng, sebagai sentra pertanian besar di Bali dilirik Deputi Pengembangan Agribisnis Hortikultura Kementerian Koordinator (Kemenko) Perekonomian RI. Produk pertanian Buleleng ini diharapkan dapat menyuplai ketersediaan pasokan dan stabilitas harga di Pasar Induk yang rencananya akan segera dibangun di Bali.
Asisten Deputi Pengembangan Agribisnis Hortikultura Kementerian Koordinator (Kemenko) Perekonomian RI, Yuli Sri Wilanti ditemui di lobi Kantor Bupati Buleleng, Kamis (2/3) mengatakan Pasar Induk ini pembangunannya dirancang di seluruh kota besar di Indonesia, salah satunya di Bali. Pasar Induk ini nantinya akan menjadi pusat distribusi regional. Menjadi hilir proses penyediaan pasokan dan stabilisasi harga.
Menurutnya Sri Wilanti, Pasar Induk ini harus ada di seluruh wilayah di Indonesia. Sejauh ini sudah ada di Tangerang (Banten), Surabaya (Jawa Timur) dan Palembang (Sumatera Selatan) yang dikelola oleh swasta. “Pasar pemerintah sudah ada, namun kita perlu yang berjaringan nasional. Untuk memastikan penyediaan bahan pangan nasional tetap aman,” jelas Sri Wilanti.
Khusus di Provinsi Bali, rencana pembangunan Pasar Induk ini sudah disiapkan lokasi alternative, yakni di wilayah Ubung, Denpasar dan Mengwi, Badung. Minimal untuk mendirikan Pasar Induk ini memerlukan lahan seluas 3 hektare untuk menyerap seluruh produk pertanian di Bali. Selanjutnya produk yang tersedia di Pasar Induk akan didistribusikan ke pasar-pasar kecil lainnya di daerah.
“Selama ini kan ada missmatch. Pasar butuh apa saja, petani tidak bisa produksi ini yang akan dibenahi tata kelola modern dari produksi ke hilir, kemudian difasilitasi pemerintah, berkolaborasi dengan BUMN, BUMD dan pentahelix (berbagai kalangan). Pasar Induk ini juga akan memudahkan pemerintah menstabilkan harga, mengendalikan inflasi dan menjamin ketersediaan pangan,” jelas dia.
Sementara itu Sekda Buleleng, Gede Suyasa menyebut sebagian petani didatangi langsung pengepul, sehingga pasokan yang masuk ke pasar sedikit. Produksi petani sudah ada yang mengambil dari luar daerah. “Produksi ada, tetapi pasokan ke pasar sedikit. Produk petani sudah ada ngambil dari luar daerah. Petani masih melihat penawaran harga tertinggi. Ini yang belum tertata,” terang Suyasa.
Terkait dengan kesiapan penyuplai untuk Pasar Induk, Pemkab Buleleng masih menunggu kajian teknis lebih lanjut. “Kami belum tahu juga pasar induk akan di bangun di Buleleng atau di tempat lain. Nanti akan dibahas teknisnya lebih lanjut, hari ini baru brainstorming saja,” kata Sekda Suyasa. *k23
1
Komentar