Dukung Pariwisata dan Ekraf, ASMIPA Ajak Angkasa Pura I Kolaborasi
MANGUPURA, NusaBali.com – Momentum mulai pulihnya pariwisata Bali sekaligus memacu kembalinya wisatawan mancanegara sebagaimana sebelum terjadi pandemi Covid-19 terus diupayakan oleh berbagai stakeholders. Terbaru, organisasi pelaku pariwisata yang menamakan diri Astana Mitra Pariwisata (ASMIPA) memiliki tekad memajukan pariwisata Indonesia.
Organisasi yang dibentuk pada tahun 2019 ini sudah menyebar di berbagai daerah, termasuk Bali yang Dewan Pengurus Daerah (DPD) mencakup Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT).
Di bawah ketua Ketua DPD ASMIPA Bali, NTT, NTB, Ida Ayu Putu Setiawati ST, mengadakan audiensi dengan pihak Angkasa Pura I Persero di kawasan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Kabupaten Badung pada Kamis (2/3/2023).
“Kami bermaksud memperkenalkan ASMIPA yang sebenarnya sudah berdiri sejak empat tahun lalu. Dan sebagai salah satu organisasi pariwisata, kami ingin menggandeng stakeholders lainnya untuk memajukan pariwisata Indonesia, khususnya di Pulau Dewata,” kata Ida Ayu Putu Setiawati.
Kedatangan rombongan ASMIPA ini pun disambut langsung oleh General Manager Angkasa Pura I Handy Heryudhitiawan. Kolaborasi yang ditawarkan oleh ASMIPA itu pun disambut positif oleh pihak Angkasa Pura I, khususnya di Bandara Ngurah Rai yang menjadi bandara tersibuk kedua di tanah air.
Pada kesempatan itu GM Angkasa Pura I Handy Heryudhitiawan didampingi Aprizal selaku Co GM. “Kami mendukung penuh kegiatan ataupun event yang berhubungan dengan pariwisata ataupun ekonomi kreatif,” kata GM Angkasa Pura I.
Pada kesempatan yang sama, ASMIPA juga memperkenalkan aplikasi digital yang sudah digunakan untuk meningkatkan geliat pariwisata dan ekonomi kreatif (ekraf).
“Kami mengembangkan aplikasi ASMIPA bagi pengguna android dan IOS yang bisa diunduh di Playstore dan App Store,” terang Kadek Duwi Antari ST MAP, Tim IT dan Promosi DPD Bali, NTB, NTT.
Sementara itu I Putu Agus Wiyardana, pengurus ASMIPA yang ikut mendampingi dalam audiensi, menambahkan jika ASMIPA adalah wadah bagi pelaku pariwisata yang membantu mempopulerkan produk serta memasarkan ke seluruh Indonesia.
“Untuk itu diperlukan kolaborasi untuk saling mendukung dan mempromosikan potensi wisata serta kegiatan pendukung yang ada di dalam kepariwisataan. Kolaborasi dan kerjasama dalam ASMIPA diharapkan dapat mewujudkan dan menghadirkan pariwisata yang berkelanjutan dalam aspek ekonomi, sosial, budaya, dan lingkungan,” tuntas pria yang akrab disapa Tude ini.
ASMIPA menjadi organisasi berbadan hukum pada 7 Mei 2019 berdasarkan Keputusan Menkumham RI nomor AHU-006125.AH.01.07.Tahun 2019. Berbagai kegiatan langsung digeber hingga keanggotaan saat ini mencapai 3.000an, baik yang memiliki kartu anggota maupun yang belum memiliki kartu anggota.
"Hingga kini jumlah kami terus bertambah dan saling dukung dalam menggerakkan wisata,"
kata Ida Ayu Putu Setiawati yang di kepengurusan DPP ASMIPA membidangi UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah).
Divisi pelaku wisata ASMIPA mencangkup antara lain, perusahaan otomotif, persewaan mobil, travel agent, driver, pusat oleh-oleh, rumah makan, hotel dan destinasi wisata.
Di bawah ketua Ketua DPD ASMIPA Bali, NTT, NTB, Ida Ayu Putu Setiawati ST, mengadakan audiensi dengan pihak Angkasa Pura I Persero di kawasan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Kabupaten Badung pada Kamis (2/3/2023).
“Kami bermaksud memperkenalkan ASMIPA yang sebenarnya sudah berdiri sejak empat tahun lalu. Dan sebagai salah satu organisasi pariwisata, kami ingin menggandeng stakeholders lainnya untuk memajukan pariwisata Indonesia, khususnya di Pulau Dewata,” kata Ida Ayu Putu Setiawati.
Kedatangan rombongan ASMIPA ini pun disambut langsung oleh General Manager Angkasa Pura I Handy Heryudhitiawan. Kolaborasi yang ditawarkan oleh ASMIPA itu pun disambut positif oleh pihak Angkasa Pura I, khususnya di Bandara Ngurah Rai yang menjadi bandara tersibuk kedua di tanah air.
Pada kesempatan itu GM Angkasa Pura I Handy Heryudhitiawan didampingi Aprizal selaku Co GM. “Kami mendukung penuh kegiatan ataupun event yang berhubungan dengan pariwisata ataupun ekonomi kreatif,” kata GM Angkasa Pura I.
Pada kesempatan yang sama, ASMIPA juga memperkenalkan aplikasi digital yang sudah digunakan untuk meningkatkan geliat pariwisata dan ekonomi kreatif (ekraf).
“Kami mengembangkan aplikasi ASMIPA bagi pengguna android dan IOS yang bisa diunduh di Playstore dan App Store,” terang Kadek Duwi Antari ST MAP, Tim IT dan Promosi DPD Bali, NTB, NTT.
Sementara itu I Putu Agus Wiyardana, pengurus ASMIPA yang ikut mendampingi dalam audiensi, menambahkan jika ASMIPA adalah wadah bagi pelaku pariwisata yang membantu mempopulerkan produk serta memasarkan ke seluruh Indonesia.
“Untuk itu diperlukan kolaborasi untuk saling mendukung dan mempromosikan potensi wisata serta kegiatan pendukung yang ada di dalam kepariwisataan. Kolaborasi dan kerjasama dalam ASMIPA diharapkan dapat mewujudkan dan menghadirkan pariwisata yang berkelanjutan dalam aspek ekonomi, sosial, budaya, dan lingkungan,” tuntas pria yang akrab disapa Tude ini.
ASMIPA menjadi organisasi berbadan hukum pada 7 Mei 2019 berdasarkan Keputusan Menkumham RI nomor AHU-006125.AH.01.07.Tahun 2019. Berbagai kegiatan langsung digeber hingga keanggotaan saat ini mencapai 3.000an, baik yang memiliki kartu anggota maupun yang belum memiliki kartu anggota.
"Hingga kini jumlah kami terus bertambah dan saling dukung dalam menggerakkan wisata,"
kata Ida Ayu Putu Setiawati yang di kepengurusan DPP ASMIPA membidangi UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah).
Divisi pelaku wisata ASMIPA mencangkup antara lain, perusahaan otomotif, persewaan mobil, travel agent, driver, pusat oleh-oleh, rumah makan, hotel dan destinasi wisata.
Adapun anggota pelaku wisata ASMIPA antara lain; biro & agent perjalanan wisata; hotel, penginapan dan sejenisnya; PO Bus dan rental; restoran, rumah makan, dan pusat kuliner; pengelola dan penyedia objek wisata; tour leader & guide; driver; pusat oleh-oleh; asuransi perjalanan; individu-individu peduli pariwisata dan lain-lainnya.
Komentar