Wakil Ketua PSSI Ratu Tisha : Atasi Penundaan, Izin Pertandingan Terpusat
SURABAYA, NusaBali
PSSI akan mengurus perizinan pertandingan secara terpusat sebelum diturunkan kepada klub-klub.
Langkah itu menjadi cara untuk mengatasi banyaknya penundaan pertandingan. “Jangan ada lagi miss jadwal hanya karena izin keamanan.
Itu sebabnya kami adakan acara ini di awal Maret sehingga punya jeda waktu cukup untuk mengurus izin dan jadwal untuk meminimalisir resiko. Kami berkomitmen untuk itu," kata Wakil Ketua PSSI Ratu Tisha Destria, di Jakarta, Minggu (5/3).
Kini PSSI terus mencari solusi penundaan pertandingan Kompetisi Liga 1 yang dilakukan pihak kepolisin. Karena itulah, kata Ratu Tisha, sarasehan sepak bola di Surabaya pada Sabtu (4/3) lalu digelar untuk mencari solusi akan hal tersebut.
"Kalau masuk ke area teknis, yang pertama tentu ada beberapa hal fundamental. Perkara jadwal itu kan master dan tidak bisa berubah-ubah, tapi kalau sering berubah akan sulit," kata Ratu Tisha, kepada bola.com.
Pertandingan harus terus berjalan untuk menjaga industri sepak bola tanah air terus berkembang. Karena itulah, PSSI akan mengambil kebijakan drastis. Mereka tak akan lagi membiarkan klub berjuang sendirian mengurus izin keamanan.
"Kami dari PSSI harus menyanggupinya, soal perizinan akan diurus secara terpusat sebelum diturunkan kepada klub-klub," kata Tisha.
"Terkait nanti detailnya seperti apa, akan dibicarakan lebih lanjut. Tetapi yang jelas selama ini kan dilepas ke klub-klub begitu saja dan itu solusinya," kata Tisha, yang juga mantan Sekum PSSI.
PSSI sendiri siap membangun industri sepak bola Indonesia. Penundaan 10 pertandingan di putaran kedua Liga 1 2022/23 menjadi indikator yang sangat jelas, bahwa industri sepakbola tanah air sedang tidak baik-baik saja.
Laga yang melibatkan klub-klub dengan basis suporter besar, seringkali tak mendapatkan izin keamanan. Sedangkan Pihak Kepolisian seolah berlindung dengan Perpol No. 10 tahun 2022.
Pihak kepolisian tak ingin 'disalahkan' lagi jika terjadi hal tak diinginkan dalam pertandingan. Namun terus menyandera pertandingan, tentu bukan sebuah solusi. *
Itu sebabnya kami adakan acara ini di awal Maret sehingga punya jeda waktu cukup untuk mengurus izin dan jadwal untuk meminimalisir resiko. Kami berkomitmen untuk itu," kata Wakil Ketua PSSI Ratu Tisha Destria, di Jakarta, Minggu (5/3).
Kini PSSI terus mencari solusi penundaan pertandingan Kompetisi Liga 1 yang dilakukan pihak kepolisin. Karena itulah, kata Ratu Tisha, sarasehan sepak bola di Surabaya pada Sabtu (4/3) lalu digelar untuk mencari solusi akan hal tersebut.
"Kalau masuk ke area teknis, yang pertama tentu ada beberapa hal fundamental. Perkara jadwal itu kan master dan tidak bisa berubah-ubah, tapi kalau sering berubah akan sulit," kata Ratu Tisha, kepada bola.com.
Pertandingan harus terus berjalan untuk menjaga industri sepak bola tanah air terus berkembang. Karena itulah, PSSI akan mengambil kebijakan drastis. Mereka tak akan lagi membiarkan klub berjuang sendirian mengurus izin keamanan.
"Kami dari PSSI harus menyanggupinya, soal perizinan akan diurus secara terpusat sebelum diturunkan kepada klub-klub," kata Tisha.
"Terkait nanti detailnya seperti apa, akan dibicarakan lebih lanjut. Tetapi yang jelas selama ini kan dilepas ke klub-klub begitu saja dan itu solusinya," kata Tisha, yang juga mantan Sekum PSSI.
PSSI sendiri siap membangun industri sepak bola Indonesia. Penundaan 10 pertandingan di putaran kedua Liga 1 2022/23 menjadi indikator yang sangat jelas, bahwa industri sepakbola tanah air sedang tidak baik-baik saja.
Laga yang melibatkan klub-klub dengan basis suporter besar, seringkali tak mendapatkan izin keamanan. Sedangkan Pihak Kepolisian seolah berlindung dengan Perpol No. 10 tahun 2022.
Pihak kepolisian tak ingin 'disalahkan' lagi jika terjadi hal tak diinginkan dalam pertandingan. Namun terus menyandera pertandingan, tentu bukan sebuah solusi. *
1
Komentar