WTP Jadi Modal SGB di Pilgub Bali 2018
Raihan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI atas pemeriksaan Laporan Kinerja Keuangan Daerah (LKPD) Pemprov Bali Tahun 2016 tidak hanya menjadi kebanggaan Pemprov Bali.
DENPASAR, NusaBali
WTP ini juga menjadi modal Wakil Gubernur (Wagub) Bali, I Ketut Sudikerta yang akan maju sebagai Cagub (Calon Gubernur) di Pilgub Bali 2018 mendatang.
Hal itu diungkapkan Sudikerta di Denpasar, Senin (5/6). Modal yang dimaksud Sudikerta bukan modal pencitraan, namun modal untuk lebih menunjukan diri sebagai kandidat calon pemimpin yang jago urusan kinerja dan pelaporan keuangan. “Modal yang saya maksud bukan pencitraan semata, namun raihan WTP ini modal kekuatan untuk bekerja, supaya lebih serius lagi mengemban kepercayaan rakyat, kalau nanti dipercaya rakyat memimpin Bali ke depan,” ujar Cagub Golkar Bali yang kini masih mencari tandem Cawagub untuk tarung di Pilkada serentak 2018 mendatang ini.
Sudikerta menegaskan raihan WTP atas LKPD Pemprov Bali Tahun 2016 menjadi raihan WTP berturut-turut 4 kali sejak tahun 2013. “Pemprov Bali dengan program Bali Mandara sekarang bukan hanya sukses dalam implementasi. Tetapi juga sukses dalam pertanggungjawaban laporan keuangan. Artinya uang milik rakyat ini memang benar- benar dikelola dengan baik, sistem akuntansi yang bagus, kepatuhan yang memadai. Ini bukan pencitraan, tetapi tantangan juga ke depannya,” tegas politisi asal Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung ini.
Sudikerta mengatakan tidak mengejar dan mengusung dada dengan raihan WTP tersebut. Sebab bukan hanya atas kinerja dirinya saja WTP Pemprov Bali diraih atas penilaian BPK. “Saya tidak mengejar popularitas, tetapi murni menunjukkan kerja keras untuk rakyat. Kerja tuntas untuk Bali. Saya memandu SKPD supaya program itu berjalan lancar dan anggaran terserap dengan baik dan maksimal memang iya. Tetapi bukan pencarian popularitas. Kalau mencari popularitas dan terkenal sudah lewat waktunya. Sekarang tunjukan kinerja,” tegas Ketua DPD I Golkar Bali yang mantan Wakil Bupati Badung dua periode ini.
WTP yang diraih Pemprov Bali kata Sudikerta berkat dukungan SKPD yang selama ini kerja maksimal. “Inspektorat Pemprov Bali menjadi bagian yang mengawasi dan memantau keseluruhan proses pelaporan kinerja keuangan di setiap SKPD. Saya hanya mendampingi dan mengarahkan. Kalau dapurnya itu ya di inspektorat. Kita punya auditor yang bagus-bagus dan kerja 24 jam, sing pules-pules,” tegas Sudikerta.
Ketika ditanya Pilgub Bali tetap harus punya modal prestasi sebagai incumbent, menurut Sudikerta untuk tarung Pilkada Bali 2018 mendatang selain WTP sebagai modal penyemangat untuk bekerja ke depan. Namun ada yang lebih penting. “Program Bali Mandara yang harus berkelanjutan juga menjadi salah satu target. Karena Program Bali Mandara sudah sangat dirasakan rakyat. Program Bali Mandara Jilid III ini yang kami siapkan. Formulasinya sudah ada,” tegas Sudikerta. *nat
WTP ini juga menjadi modal Wakil Gubernur (Wagub) Bali, I Ketut Sudikerta yang akan maju sebagai Cagub (Calon Gubernur) di Pilgub Bali 2018 mendatang.
Hal itu diungkapkan Sudikerta di Denpasar, Senin (5/6). Modal yang dimaksud Sudikerta bukan modal pencitraan, namun modal untuk lebih menunjukan diri sebagai kandidat calon pemimpin yang jago urusan kinerja dan pelaporan keuangan. “Modal yang saya maksud bukan pencitraan semata, namun raihan WTP ini modal kekuatan untuk bekerja, supaya lebih serius lagi mengemban kepercayaan rakyat, kalau nanti dipercaya rakyat memimpin Bali ke depan,” ujar Cagub Golkar Bali yang kini masih mencari tandem Cawagub untuk tarung di Pilkada serentak 2018 mendatang ini.
Sudikerta menegaskan raihan WTP atas LKPD Pemprov Bali Tahun 2016 menjadi raihan WTP berturut-turut 4 kali sejak tahun 2013. “Pemprov Bali dengan program Bali Mandara sekarang bukan hanya sukses dalam implementasi. Tetapi juga sukses dalam pertanggungjawaban laporan keuangan. Artinya uang milik rakyat ini memang benar- benar dikelola dengan baik, sistem akuntansi yang bagus, kepatuhan yang memadai. Ini bukan pencitraan, tetapi tantangan juga ke depannya,” tegas politisi asal Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung ini.
Sudikerta mengatakan tidak mengejar dan mengusung dada dengan raihan WTP tersebut. Sebab bukan hanya atas kinerja dirinya saja WTP Pemprov Bali diraih atas penilaian BPK. “Saya tidak mengejar popularitas, tetapi murni menunjukkan kerja keras untuk rakyat. Kerja tuntas untuk Bali. Saya memandu SKPD supaya program itu berjalan lancar dan anggaran terserap dengan baik dan maksimal memang iya. Tetapi bukan pencarian popularitas. Kalau mencari popularitas dan terkenal sudah lewat waktunya. Sekarang tunjukan kinerja,” tegas Ketua DPD I Golkar Bali yang mantan Wakil Bupati Badung dua periode ini.
WTP yang diraih Pemprov Bali kata Sudikerta berkat dukungan SKPD yang selama ini kerja maksimal. “Inspektorat Pemprov Bali menjadi bagian yang mengawasi dan memantau keseluruhan proses pelaporan kinerja keuangan di setiap SKPD. Saya hanya mendampingi dan mengarahkan. Kalau dapurnya itu ya di inspektorat. Kita punya auditor yang bagus-bagus dan kerja 24 jam, sing pules-pules,” tegas Sudikerta.
Ketika ditanya Pilgub Bali tetap harus punya modal prestasi sebagai incumbent, menurut Sudikerta untuk tarung Pilkada Bali 2018 mendatang selain WTP sebagai modal penyemangat untuk bekerja ke depan. Namun ada yang lebih penting. “Program Bali Mandara yang harus berkelanjutan juga menjadi salah satu target. Karena Program Bali Mandara sudah sangat dirasakan rakyat. Program Bali Mandara Jilid III ini yang kami siapkan. Formulasinya sudah ada,” tegas Sudikerta. *nat
Komentar