Pecahkan Rekor MURI, Komjen Golose Jadi Konduktor
Serentak, 3,6 Juta Orang Nyanyikan Mars BNN
MANGUPURA, NusaBali
Perang melawan peredaran gelap narkoba terus digaungkan oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) RI lewat berbagai cara.
Salah satunya adalah pendekatan soft power approach. Melalui pendekatan ini BNN RI coba melakukan berbagai kegiatan gema anti narkoba.
Pada, Selasa (7/3) BNN RI menggelar kegiatan menyanyikan mars BNN. Kegiatan bertajuk Anti Narkotika itu digelar secara hybrid oleh 3,6 juta orang di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) Nusa Dua, Kelurahan Benoa, Kecamatan Kuta Selatan, Badung. Dari jumlah tersebut 500 orang ikut secara luring dan sisanya secara daring. Dalam kesempatan itu Kepala BNN RI Komjen Pol Petrus Reinhard Golose tampil sebagai konduktor.
Kegiatan yang diikuti oleh 3,6 juta lebih orang di seluruh provinsi hingga kabupaten/kota di Indonesia ini berasal dari berbagai kalangan, seperti pelajar, mahasiswa, TNI, Polri, hingga anak-anak. Kegiatan yang intinya menggemakan permusuhan terhadap narkoba lewat menyanyikan mars BNN secara bersama-sama juga berhasil memecahkan Museum Rekor Indonesia (MURI).
Komjen Golose mengatakan kegiatan yang diikuti oleh 3,6 juta orang ini memiliki latar belakang menarik. Perang melawan narkoba lewat menyanyikan mars BNN berawal dari kisah seorang anak. Dikatakan ada anak dari seorang pemakai narkoba menyanyikan mars BNN setiap hari. Ternyata lewat nyanyian anaknya itu sang ayah sadar dan berhenti pakai narkoba.
Sementara pemilihan jumlah 3,6 juta peserta yang ikut dalam kegiatan kemarin adalah sesuai dengan jumlah prevalensi pengguna narkoba tahun 2021, yakni 3,66 juta orang. "Kegiatan hari ini adalah menyanyi untuk melawan narkoba. Dengan kita gemakan ini, kalau secara psikologi, yakni teori kognitif karena diulang-ulang dirasakan sehingga bisa mengajak orang lain. Perang melawan narkoba tidak hanya dilakukan lewat ceramah tetapi juga lewat nyanyian," ungkap mantan Kapolda Bali ini.
Komjen Golose juga mengatakan pemilihan tempat kegiatan digelar di Bali juga memiliki maksud dan tujuan dalam perang melawan narkoba. Dikatakannya, Bali merupakan salah satu pintu masuk wisatawan asing di Indonesia. Melalui kegiatan menyanyi bersama ini wisatawan mancanegara yang ada di Bali dengar dan menggabungkannya ke negara masing-masing. Akhirnya kegiatan yang digelar ini gemanya ke seluruh dunia.
Menurutnya masalah narkotika adalah transnational organizer crime. Disiapkan di negara lain diedarkan di negara lain. Direncanakan di negara lain dieksekusi di tempat lain. Dibuat di kawasan the golden triangle dan the golden crescent dan diedarkan di Indonesia.
"Pesan untuk WNA, anda boleh berlibur di Bali, tetapi tidak boleh menggunakan narkotika apalagi mengedarkannya. Saya yakin dengan kegiatan yang diikuti oleh seluruh lapisan masyarakat ini, ada TNI, Polri, mahasiswa, para siswa, tokoh agama, anak-anak. Pesannya hindari dan jauhi narkoba. Kita akan hitung prevalensi akhir tahun ini," tuturnya. Selesai kegiatan nyanyi bareng Kepala BNN RI bersama 3,6 juta orang lainnya mewakili seluruh masyarakat Indonesia secara bersama-sama mendeklarasikan ‘Perang Melawan Narkotika’ dengan tiga poin penting, pertama menolak penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika, kedua menyatakan perang terhadap penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika di manapun berada. Ketiga, mendukung sepenuhnya kebijakan BNN RI dalam mencegah dan memberantas penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika serta berkomitmen untuk mewujudkan Indonesia Bersinar (Bersih Narkotika). *pol
Komentar