Perbekel Gencarkan Padat Karya 2023
AMLAPURA, NusaBali
Segenap perbekel di Karangasem mulai menggencarkan pelaksanaan program padat karya tahun anggaran 2023.
Bentuk kegiatannya, selain membangun jalan, juga memperbaiki bangunan PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini), Pos Hansip, dan pemanfaatan posyandu (pos pelayanan terpadu).
Perbekel Amerta Bhuana, Kecamatan Selat, I Wayan Seriasa memaparkan hal itu di sela-sela realisasi padat karya di Banjar Abiantiing, Desa Amerta Bhuana, Kecamatan Selat, Karangasem, Kamis (9/3). Dia menyebutkan, bentuk kegiatan padat karya tersebut yaikni membangun jalan rabat beton panjang 1.838 meter dengan lebar 2,5 meter. Kegiatan ini berbiaya Rp 519,39 juta, bersumber dari dana desa. Jalan ini juga merupakan jalan usaha tani untuk melancarkan aktivitas perekonomian desa.
Di Desa Amerta Bhuana, kebanyakan warganya berkebun salak. Dengan adanya jalan tersebut maka petani akan lebih mudah mengakses perekonomian desa. "Tujuan kegiatan padat karya ini kelancaran aktivitas sosial ekonomi di desa," jelas mantan Kelian Banjar Sukaluwih ini.
Berbeda dengan Perbekel Selat I Gusti Ngurah Oka. Desanya hanya membangun jalan rabat beton panjang 300 meter, untuk jalan usaha tani. "Saya membangun jalan 300 meter itu, kelanjutan tahun 2022," jelas perbekel asal Banjar Santhi ini.
Begitu juga menurut Perbekel Duda Utara, Kecamatan Selat I Wayan Suarman. Kata dia, rencananya membangun jalan rabat beton dan memperbaiki gedung PAUD. "Kami sudah ada rencana membangun jalan rabat beton, anggaran telah tersedia," kata Suarman.
Beda halnya Perbekel Seraya Timur, Kecamatan Karangasem, I Made Pertu. Desanya menganggarkan pembangunan 76 jamban buat masyarakat. Sebab, selama ini masih banyak masyarakat buang air di sungai. "Kami berupaya membantu masyarakat dengan membangun 76 jamban, sehingga masyarakat buang air gunakan jamban itu, otomatis lingkungan jadi bersih, dan terhindar dari penyakit muntaber," jelas Pertu.
Kata dia, manfaat jamban yakni untuk menjaga lingkungan tetap bersih, sehat, dan tidak berbau. Selain itu, menjaga sumber air di sekitarnya agar tidak tercemar, tidak mengundang lalat sebagai media menularkan penyakit diare, kolera, desentri, typus, cacingan, penyakit saluran pencernaan, penyakit kulit, dan keracunan. "Tak kalah penting, mencegah terjadinya stunting pada anak-anak," jelasnya.
Untuk jangka panjang manfaat jamban, terang Pertu, jika semua warga memiliki jamban, maka status ODF (open defecation free) atau stop buang air besar sembarangan (BABS) akan tercapai. *k16
Komentar