Aset Perbankan Bali Tumbuh 10%
Otoritas Jasa Keuangan mencatat jumlah aset perbankan di Bali tumbuh mencapai Rp113,9 triliun atau naik 10 persen pada triwulan pertama tahun 2017 dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.
DENPASAR, NusaBali
Kepala OJK Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara Zulmi, Senin (5/6), menjelaskan pertumbuhan yang paling signifikan perbankan di Pulau Dewata yakni bank umum syariah yang mencapai 28 persen dari total aset Rp1,59 triliun pada Maret 2016 menjadi Rp2 triliun pada Maret 2017. Begitu juga aset bank umum konvensional melonjak 10 persen dari Rp89,8 triliun menjadi Rp98,9 triliun dan bank perkreditan rakyat (BPR) melonjak 9,9 persen dari Rp11,7 triliun menjadi Rp12,9 triliun.
Selain aset, kinerja perbankan lain juga tumbuh positif yakni penghimpunan dana pihak ketiga yang melonjak 8,7 persen dari Rp82,8 triluun menjadi Rp90 triliun.
Sebagian besar, Zulmi menjelaskan dana-dana pihak ketiga tersebut tertampung di dalam produk tabungan dan deposito. "Jika dibandingkan posisi Desember 2016, penghimpunan dana pihak ketiga bank di Bali itu naik 2,45 persen," katanya.
Tumbuhnya dana pihak ketiga perbankan itu berdampak terhadap rasio pinjaman dari bank kepada nasabah yang mencapai 87,5 persen naik dibandingkan periode triwulan pertama tahun 2016 sebesar 86,2 persen. Realisasi kredit perbankan juga meningkat 10,3 persen dibandingkan tahun sebelumnya dengan total kredit yang disalurkan mencapai Rp78,8 triliun.
Zulmi mengingatkan kepada perbankan, meskipun realisasi kredit meningkat namun analisa yang cermat sebelum mencairkan pembiayaan perlu ditekankan untuk menekan angka kredit bermasalah. Kredit bermasalah bank umum konvensional triwulan pertama tahun ini mencapai 2,71 persen atau naik dari periode sama tahun lalu yang mencapai 2,39 persen dan di BPR yang mencapai 6,71 persen atau melonjak signifikan dari tahun sebelumnya yang mencapai 4,27 persen. *ant
Komentar