TPST Kesiman Kertalangu akan Diresmikan Presiden Jokowi
Luhut: Juni 2023 TPST di Denpasar Beroperasi 100 Persen
DENPASAR, NusaBali
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Panjaitan meninjau Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Kesiman Kertalangu, Denpasar Timur, Kota Denpasar, Kamis (9/3).
Luhut memastikan TPST Kesiman Kertalangu akan diresmikan oleh Presiden RI Ir Joko Widodo (Jokowi) pada, Senin (13/3). Dalam peninjauan tersebut Luhut didampingi Gubernur Bali Wayan Koster, Kapolda Bali Irjen Pol Drs Putu Jayan Danu Putra, dan Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara. Luhut juga sempat melihat langsung proses pengolahan sampah dan kondisi dalam ruangan untuk memastikan efektivitas TPST berjalan baik.
Dalam penyampaiannya Luhut meminta agar tiga TPST di Denpasar beroperasi 100 persen pada Juni 2023. Sebab, TPST tersebut sudah jauh molor dari target awal di bulan Juli 2022. Ketiga TPST yang wajib sudah beroperasi 100 persen meliputi TPST Kesiman Kertalangu, TPST Tahura Ngurah Rai, dan TPST Padangsambian Kaja. Pihaknya sudah tiga kali datang ke TPST tersebut dan Luhut meminta agar Juni 2023 sudah beroperasi 100 persen.
Molornya pengerjaan diakuinya terjadi karena baru memulai, belum berpengalaman dan butuh waktu untuk uji coba. “Untuk TPST ini (Kesiman Kertalangu) saat ini baru beroperasi 70 persen. Kapasitas totalnya 450 ton. Juni 2023 fix beroperasi 100 persen,” ungkap Luhut. Sementara untuk mesin pengolahan sampah di TPST ini masih menggunakan produk impor. Untuk selanjutnya, dia menginginkan bahannya minimal 60 persen produk pabrikan dalam negeri.
“Kita juga akan menuju kedaulatan teknologi dan pengelolaan sampah seperti yang menjadi tren di dunia saat ini,” katanya. Khusus untuk TPST Kesiman Kertalangu rencananya akan ditinjau Presiden Jokowi pada, Senin nanti dan sekaligus meresmikan TPST sepulang dari meresmikan pembangunan fasilitas Pura Agung Besakih. “Nanti Senin, Pak Presiden akan lihat ke sini, bersama menteri lainnya sebagai model, karena akan segera dibangun di seluruh Indonesia,” kata Menko Luhut.
Direncanakan Presiden Jokowi akan datang bersama Menteri Keuangan, Menteri Bappenas, Menteri KLHK, dan Menteri PUPR. “Kemudian kita akan rapat semua tentang itu. Kita semua satu padu selesaikan masalah sampah,” katanya.
Nantinya di seluruh Indonesia akan dibangun 52 TPST serupa untuk pembuatan RDF (refused derived fuel) khususnya di 5 destinasi turis dan kota besar di Indonesia. Dengan TPST ini akan mampu menangani 15.000 sampah per hari di seluruh Indonesia. “Langkah ini akan bagus untuk mengurangi sampah masuk ke laut sehingga sampah plastik berkurang masuk ke laut. Karena sampah plastik akan menjadi mikroplastik yang dimakan ikan dan akan berbahaya kalau dimakan,” imbuhnya.
Sementara itu, terkait TPA Suwung, Luhut meminta agar tahun depan sudah tidak digunakan lagi. “TPA Suwung harapannya dalam beberapa waktu ke depan semua alihkan, sudah tutup. Kita berharap tahun depan TPA Suwung tawarkan ke Pak Gubernur untuk hiburan apakah taman, taman golf atau yang lainnya,” imbuhnya.
Menurut dia kemampuan 3 TPST di Denpasar sekarang mencapai 1.020 ton per hari dan bisa ditingkatkan menjadi 1.500 ton per hari. Selain itu, Luhut menambahkan di Badung juga sedang dibangun TPST serupa dengan kapasitas 350 ton per hari.
Sementara itu, Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara mengatakan saat ini di Denpasar sudah ada 317 bank sampah dan 23 TPS3R. “Dengan Bank Sampah dan TPS3R itu, kami bisa mengelola 125 ton per hari. Sementara sampah kami per hari ada 806 ton, sehingga sekarang yang masuk ke 3 TPST ini sebanyak 725 ton,” jelasnya. Direktur PT Bali Citra Metro Plasma Power (BCMPP), Made Wahyu Wiratma mengatakan, saat ini TPST yang paling siap untuk beroperasi adalah TPST Kesiman Kertalangu. Untuk kapasitas pengolahan sampah di TPST Kesiman Kertalangu sebanyak 450 ton per hari.
“Per hari ini baru mampu mengolah 170 ton per hari dan selanjutnya secara bertahap akan terus ditingkatkan hingga menjadi 450 ton per hari,” ungkap Jaya Negara. TPST Kesiman Kertalangu khusus mengolah sampah menjadi RDF yang beberapa hasilnya saat ini sudah diujicobakan di pembangkit listrik di Solo dan PLTU Jeranjang Lombok. Sementara untuk TPST Tahura I akan mengolah sampah basah menjadi magot untuk pakan ternak, pupuk dengan total kapasitas 370 ton per hari.
Selanjutnya untuk TPST Tahura II akan mengolah kayu menjadi pelet dan pelet ini akan digunakan untuk bahan bakar TPST dengan kapasitas pengolahan 80 ton per hari. “Jadi kita tidak menggunakan bahan bakar fosil untuk pengoperasian TPST ini, semua memakai pelet,” katanya. Sedangkan untuk TPST Padangsambian Kaja, memiliki kapasitas pengolahan 120 ton per hari. Dan saat ini masih dalam tahap pemasangan alat dan akan selesai akhir Maret 2023. *mis
1
Komentar