Arab Saudi Cs 'Ceraikan' Qatar
Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu merasa sedih atas keretakan hubungan antara negara-negara Teluk Arab dengan Qatar.
ANKARA, NusaBali
Cavusoglu menyerukan negara-negara itu melakukan dialog untuk menyelesaikan perselisihan."Kita melihat stabilitas di kawasan Teluk sebagai persatuan dan solidaritas kita sendiri," ucap Cavusoglu dalam konferensi pers, seperti dilansir detik dari Reuters, Senin (5/6).
"Setiap negara mungkin memiliki masalah, tapi dialog harus berlanjut di bawah situasi apapun agar persoalan bisa diselesaikan secara damai. Kami merasa sedih atas situasi saat ini dan akan memberikan dukungan apapun bagi normalisasi hubungan," imbuhnya.
Pernyataan ini disampaikan Cavusoglu setelah Arab Saudi, Bahrain, Uni Emirat Arab (UAE), Mesir dan Yaman memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar pada Senin (5/6) waktu setempat. Negara-negara itu menuding Qatar mendukung terorisme dan mencampuri urusan dalam negeri mereka.
Qatar juga dituding mendukung agenda Iran, yang jelas menjadi musuh utama Saudi.
Dalam tanggapannya, pemerintah Qatar menyesalkan keputusan serentak Saudi cs tersebut. "Langkah-langkah tersebut tidak dibenarkan dan didasarkan pada klaim dan tuduhan yang sebenarnya tidak memiliki dasar," demikian disampaikan Kementerian Luar Negeri Qatar seperti dikutip Al-Jazeera TV yang berbasis di Qatar.
Qatar menyatakan, pemutusan hubungan itu tidak akan mempengaruhi kehidupan normal warga negara dan penduduknya. Namun setiap warga Qatar yang ada di negara yang memutuskan hubungan diplomatik, diberi waktu 14 hari untuk meninggalkan negara tersebut.
Dalam pernyataannya, otoritas Qatar menyebut pihaknya tengah menghadapi kampanye kebohongan dan rekayasa. "Kampanye penghasutan ini didasarkan pada kebohongan-kebohongan yang telah mencapai tingkat rekayasa penuh," demikian pernyataan itu.
Qatar juga dikeluarkan dari koalisi yang dipimpin Saudi dalam perang di Yaman.
Langkah-langkah ini lebih keras dibanding perselisihan delapan bulan yang sempat terjadi 2014 lalu, ketika Arab Saudi, Bahrain dan Uni Emirat Arab menarik duta besarnya dari Doha. Saat itu, hubungan transportasi masih dipertahankan dan warga Qatar tidak diusir.
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Rex Tillerson menyebut keputusan Arab Saudi, Mesir, Uni Emirat Arab dan Bahrain untuk memutus hubungan dengan Qatar tidak akan berpengaruh banyak pada upaya melawan kelompok teror ISIS.
"Saya rasa ini tidak akan memberikan dampak signifikan, jika memang ada dampaknya, pada peperangan bersama melawan terorisme baik di kawasan maupun secara global," kata Tillerson kepada wartawan di Sydney, Australia, sebagaimana dikutip Reuters, Senin (5/6) seperti dilansir cnnindonesia. *
1
Komentar