Buat Suasana Lebih Intimate, Gus Teja World Music Buai Pengunjung di Discovery Mall Bali
MANGUPURA, NusaBali.com – Lantunan seruling Gus Teja mungkin sudah tidak asing didengar di berbagai restoran, tempat spa, hingga hotel bintang lima. Terlebih untuk pengguna platform music.
Jumat (10/3/2023) malam, Gus Teja World Music tampil secara live dalam gelaran Culture Festival bertajuk ‘Discovery Abhipraya’ di panggung Discovery Abhipraya I, Discovery Mall Bali, Kuta, Badung.
Di hadapan ratusan penonton, mereka tampil memikat dalam balutan busana adat Bali yang dilengkapi dengan udeng dan bunga kemboja di telinga.
Penampilan sang musisi, Agus Teja Sentosa alias Gus Teja, pun begitu memukau memainkan alat musik bambu, sulingnya.
“Ini pertama kali saya bernyanyi di Discovery Mall Bali. Semua sudah siap? Saya akan memakai suling sakti yang pertama,” tuturnya sembari tersenyum.
Tepuk tangan meriah terdengar dari penonton saat ia melantukan lagu bertajuk ‘Morning Happiness’ sembari mengajak para penonton untuk sing along.
“Ini pertama kali saya bernyanyi di Discovery Mall Bali. Semua sudah siap? Saya akan memakai suling sakti yang pertama,” tuturnya sembari tersenyum.
Tepuk tangan meriah terdengar dari penonton saat ia melantukan lagu bertajuk ‘Morning Happiness’ sembari mengajak para penonton untuk sing along.
Suara suling dan paras karismatik pria berusia 40 tahun itu pun menghipnotis para penonton.
“Ini lagu sudah 14 tahun. Dengan bangga saya katakan kami selalu memakai identitas Bali, kami sangat bangga membawa identitas Bali. Lagu Morning Happiness ini juga sudah kami bawa ke berbagai negara,” tuturnya sambil mempersiapkan musik berikutnya yang berjudul Pelangi Nusantara.
Musik Pelangi Nusantara yang dibawakan oleh Gus Teja, merupakan salah satu musik yang rilis pada tahun 2022 sekaligus memperingati HUT Kemerdekaan RI ke-77.
“Ini lagu sudah 14 tahun. Dengan bangga saya katakan kami selalu memakai identitas Bali, kami sangat bangga membawa identitas Bali. Lagu Morning Happiness ini juga sudah kami bawa ke berbagai negara,” tuturnya sambil mempersiapkan musik berikutnya yang berjudul Pelangi Nusantara.
Musik Pelangi Nusantara yang dibawakan oleh Gus Teja, merupakan salah satu musik yang rilis pada tahun 2022 sekaligus memperingati HUT Kemerdekaan RI ke-77.
Dibawakan lebih hangat, musik Pelangi Nusantara merupakan kumpulan lagu dari berbagai daerah di Indonesia seperti lagu Don Dap Dape (Bali), Bungong Jeumpa (Aceh), Janger (Bali), Yamko Rambe Yamko (Papua), Cik Cik Peruik (Kalimantan Barat), dan terakhir lagu ciptaan Ismail Marzuki, Rayuan Pulau Kelapa.
Musik berikutnya, Gus Teja melantukan dua musik andalannya yakni On Fire dan lagu lainnya yakni merupakan kombinasi 3 lagu daerah Bali yaitu lagu Meong-meong, Guru Pencar, dan Ratu Anom.
Musik berikutnya, Gus Teja melantukan dua musik andalannya yakni On Fire dan lagu lainnya yakni merupakan kombinasi 3 lagu daerah Bali yaitu lagu Meong-meong, Guru Pencar, dan Ratu Anom.
Tak terasa hampir 40 menit lantunan serulingnya menggema di setiap sudut Mall, Gus Teja pun mengakhiri penampilannya dengan musik yang berjudul Unify.
“Lagu terakhir, jangan lupa setiap kalian hari harus selalu tersenyum dan happy. Kita lakukan kegembiraan ini dengan lagu Unify,” tuturnya.
Ditemui seusai tampil, Gus Teja menjelaskan ini kali pertamanya kembali tampil setelah pandemi Covid-19. Ia merasa senang sekaligus bangga bisa membawa identitas Bali ke panggung Discovery Abhipraya I dengan dilihat oleh ratusan pasang mata.
“Tentu tampil di sini saya rasa lebih intimate dan lebih dekat dengan para
penonton,” tuturnya.
Namanya melambung lewat Morning Happiness berirama khas Bali. Berkat hal tersebut, Gus Teja membeberkan jika dirinya pernah diundang untuk tampil di berbagai negara seperti Malaysia, AS, Prancis, Belanda, Hingga Jerman.
Lantunan musik merdunya kerap kali terdengar di berbagai kawasan wisata di Bali, membuat ia pun ikut kecipratan rezeki. Disebutkan, dirinya bisa survive dari pandemi berkat penjualan CD dan musiknya di berbagai platform music.
“Musik saya hampir diputar di banyak hotel, restoran, spa, rumah sakit, bahkan tempat lain di luar Bali. Itu saya rasa kami sudah berada di jalur yang benar untuk membawa identitas ini tak hanya di Bali tetapi juga ke luar Bali. Dan kami bisa survive pada saat corona berkat penjualan itu dan hal ini membuktikan bahwa musik kami diterima oleh mereka,” beber pria lulusan Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar.
Musisi sekaligus pencipta lagu ini membentuk grup musik yang diberi nama Gus Teja World Music pada tahun 2008. Bersama grup musiknya itu, Gus Teja telah merilis tiga album musik, antara lain, Rhythm of Paradise (2009), Flutes for Love (2011), dan Ulah Egar (2015).
“Lagu terakhir, jangan lupa setiap kalian hari harus selalu tersenyum dan happy. Kita lakukan kegembiraan ini dengan lagu Unify,” tuturnya.
Ditemui seusai tampil, Gus Teja menjelaskan ini kali pertamanya kembali tampil setelah pandemi Covid-19. Ia merasa senang sekaligus bangga bisa membawa identitas Bali ke panggung Discovery Abhipraya I dengan dilihat oleh ratusan pasang mata.
“Tentu tampil di sini saya rasa lebih intimate dan lebih dekat dengan para
penonton,” tuturnya.
Namanya melambung lewat Morning Happiness berirama khas Bali. Berkat hal tersebut, Gus Teja membeberkan jika dirinya pernah diundang untuk tampil di berbagai negara seperti Malaysia, AS, Prancis, Belanda, Hingga Jerman.
Lantunan musik merdunya kerap kali terdengar di berbagai kawasan wisata di Bali, membuat ia pun ikut kecipratan rezeki. Disebutkan, dirinya bisa survive dari pandemi berkat penjualan CD dan musiknya di berbagai platform music.
“Musik saya hampir diputar di banyak hotel, restoran, spa, rumah sakit, bahkan tempat lain di luar Bali. Itu saya rasa kami sudah berada di jalur yang benar untuk membawa identitas ini tak hanya di Bali tetapi juga ke luar Bali. Dan kami bisa survive pada saat corona berkat penjualan itu dan hal ini membuktikan bahwa musik kami diterima oleh mereka,” beber pria lulusan Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar.
Musisi sekaligus pencipta lagu ini membentuk grup musik yang diberi nama Gus Teja World Music pada tahun 2008. Bersama grup musiknya itu, Gus Teja telah merilis tiga album musik, antara lain, Rhythm of Paradise (2009), Flutes for Love (2011), dan Ulah Egar (2015).
Gus Teja pu membocorkan jika dirinya akan meliris album lagu dalam waktu dekat.
“Kita ada beberapa single yang sudah dijual dibanyak aplikasi musik. Beberapa single itu akan kami ambil untuk dijadikan album. Mudah-mudahan tahun ini kalau tidak ada halangan, akan rilis,” bebernya.
Tak puas sampai di situ, Gus Teja juga berharap ia dan grup musiknya bisa tampil di panggung yang lebih besar lagi dengan audiens yang lebih banyak.
“Saya berharap bisa tampil di panggung yang lebih besar dengan audiens yang lebih banyak. Cita-cita kami adalah bisa tampil di banyak negara, mungkin orang lain bilang itu suatu hal yang mustahil. Tetapi bagi kami ini adalah cita-cita kami sebagai musisi,” pungkasnya. *ris
“Kita ada beberapa single yang sudah dijual dibanyak aplikasi musik. Beberapa single itu akan kami ambil untuk dijadikan album. Mudah-mudahan tahun ini kalau tidak ada halangan, akan rilis,” bebernya.
Tak puas sampai di situ, Gus Teja juga berharap ia dan grup musiknya bisa tampil di panggung yang lebih besar lagi dengan audiens yang lebih banyak.
“Saya berharap bisa tampil di panggung yang lebih besar dengan audiens yang lebih banyak. Cita-cita kami adalah bisa tampil di banyak negara, mungkin orang lain bilang itu suatu hal yang mustahil. Tetapi bagi kami ini adalah cita-cita kami sebagai musisi,” pungkasnya. *ris
Komentar