Tiki-Taka Barcelona Ketinggalan Zaman
BARCELONA, NusaBali
Penyerang Barcelona Robert Lewandowski menyarankan timnya untuk meninggalkan tiki-taka.
Strategi tersebut diakuinya telah ketinggalan zaman. Bomber Barcelona, Robert Lewandowski, mengakui timnya tidak bisa terus-terusan bersandar kepada tiki-taka. Blaugrana diharapkan mau beradaptasi mengikuti perkembangan sepakbola yang ada saat ini.
"DNA Barca adalah selalu mencari permainan yang bagus, tetapi sepak bola berubah. Kami harus beradaptasi," kata Lewandowski, dilansir detikSport dari Marca.
"Sepakbola Barcelona 10 tahun lalu tidak berjalan dengan cara yang sama sekarang. Mungkin tiki-taka tidak akan berhasil saat ini," ujar pemain asal Polandia itu.
Tiki-taka identik dengan permainan Barcelona dalam dua dekade terakhir. Gaya sepakbola indah dari kaki ke kaki itu sudah diinjeksikan sejak para pemain dibina di akademi La Masia.
Permainan tiki-taka pula yang membawa Barcelona ke puncak kejayaan pada akhir 2000-an. Tiki-taka kemudian diadaptasi tim-tim lain di seluruh dunia.
Sedangkan di satu sisi, perkembangan sepakbola modern juga melahirkan metode ampuh meredam tiki-taka. Mulai dari permainan bertahan yang pragmatis, hingga pressing tinggi dengan serangan balik cepat.
Sejak meraih kesuksesan di Spanyol dan Eropa pada 2015, Barcelona kemudian mengalami penurunan prestasi. Los Cules tak lagi bisa menjuarai Liga Champions, hingga harus terjerembab ke 'Liga Malam Jumat' alias Liga Europa dalam dua musim terakhir.
Barcelona bahkan tumbang di babak play-off Liga Europa 2022/2023. Pedri dkk dikalahkan Manchester United (MU) yang bermain dengan pressing dan serangan balik cepat. *
Komentar