Wisata Bunut Bolong di Jembrana, Perhatikan Pantangannya bagi Pengantin Baru
NEGARA, NusaBali.com – Sebuah destinasi wisata unik ada di Banjar Bunut Bolong, Desa Manggis Sari, Kecamatan Pekutatan, Kabupaten Jembrana. Sebuah pohon tua berongga yang mengangkangi jalan umum. Unik dan menarik!
Dalam bahasa Bali, ‘bunut’ itu adalah pohon bunut, dan ‘bolong’ itu adalah lobang besar di bawah pohon bunut tersebut di lintasan jalan raya yang menghubungkan Pekutatan dengan Pupuan.
Dari kota Denpasar bisa ditempuh dalam waktu 2 jam atau jarak tempuh 78,5 km. Atau jika dari Pelabuhan Gilimanuk saat hendak menuju Denpasar, bisa berbelok ke destinasi ini sekitar 1 jam 41 menit (67,4 km).
Jero Mangku Nyoman Dana, selaku Juru Sapuh di pura yang ada di kawasan suci Bunut Bolong mengatakan tidak diketahui persis kapan pohon bunut ini tumbuh ataupun ditanam.
Menurut keterangannya, para leluhurnya sudah turun-temurun menyatakan pohon bunut ini sudah ada sedari dulu. Tidak ada yang tahu persis keberadaan tumbuh abad keberapa. “Saat kerja rodi pada zaman penjajahan Belanda, bunut ini sudah ada,” ujar Jero Mangku.
Di area Bunut Bolong ini, di barat laut ada Pura Pesimpangan Ratu Gede Dalem Ped, sedangkan tepat di bawah Pohon Bunut ada dua areal bangunan suci, sebelah timur berstana Ida Ratu Lingsir Putus, dan di sebelah kiri ada palinggih ancangan Ida, terdapat patung harimau, naga.
Adapun pantangan yang ada di area Bunut Bolong, iring-iringan orang nikah dan iring- iringan pitra yadnya tidak boleh melintas di jalan raya yang menembus Bunut Bolong. Sebagai gantinya, disediakan jalan khususnya di sebelah barat dari pohon bunut bolong tersebut.
Pengunjung di sini kebanyakan orang lokal, ada juga orang asing. Pujawali Pura Bunut Bolong setiap Anggara kasih Julungwangi. Pura ini diempon oleh warga Desa Manggis Sari. *m04
Berita ini merupakan hasil liputan Handika Adhi Putra, mahasiswa Praktek Kerja Lapangan di NusaBali.com
1
Komentar