Alasangker Masih Kesulitan Air Bersih
Perbaikan darurat pada pipa induk penyalur air berhasil mengalirkan debit air kecil, namun air tersebut tak sampai mengalir di ratusan rumah lainnya.
SINGARAJA, NusaBali
Ratusan kepala keluarga (KK) di Banjar Dinas/Desa Alasangker, Kecamatan/Kabupaten Buleleng, masih kesulitan mengakses air bersih. Krisis air bersih tersebut terjadi di desa setempat pasca pipa induk penyalur air milik kelompok warga putus karena hanyut terseret air sungai yang meluap akibat hujan deras, pada Rabu (8/3) lalu.
Perbekel Desa Alasangker, Wayan Sitama mengatakan, warga telah bergotong royong melakukan perbaikan darurat pada pipa induk penyalur air yang putus tersebut. Hasilnya, air sudah bisa mengalir di puluhan rumah tertentu dengan debit air yang kecil. Namun air tersebut tak sampai mengalir di ratusan rumah lainnya.
"Karena pipa hanyut sebenarnya sudah tidak bisa dipakai lagi. Namun dua haru lalu dilakukan perbaikan darurat dengan dipaksakan disambung. Sekarang sudah bisa mengalir, namun debit air kecil karena banyak bocor. Rumah tertentu saja yang teraliri, ada sekitar 50 KK, sisanya 250 KK lebih masih belum teraliri," ujarnya, dikonfirmasi Minggu (12/3).
Adapun KK yang rumahnya belum bisa teraliri air untuk sementara kebutuhan air bersih disuplai oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Buleleng dan Polres Buleleng. "Yang tidak teraliri kemarin masih disuplai, hari ini tidak. Mungkin besok minta bantuan lagi ke BPBD," jelas Wayan Sitama.
Ia menjelaskan, pipa induk penyalur air yang putus itu milik Kelompok Amertasari. Sudah sejak lama kebutuhan air warga Desa Alasangker disuplai dengan saluran air. Ada 2 kelompok yang menyalurkan air bersih. "Panjang pipa induknya sekitar 30 meter yang hanyut. Untuk perbaikan kira-kira menghabiskan Rp 6 juta," imbuhnya.
Warga pun mendesak pemerintah turun tangan membantu perbaikan pipa induk itu secepatnya. "Akan dilakukan perbaikan karena masalah kebutuhan air. Rencananya diperbaiki kalau sudah ada dana, karena milik kelompok. Namun ada informasi dari BPBD akan disupport pemerintah daerah melalui usulan bantuan penanganan bencana," tandasnya. *mz
Perbekel Desa Alasangker, Wayan Sitama mengatakan, warga telah bergotong royong melakukan perbaikan darurat pada pipa induk penyalur air yang putus tersebut. Hasilnya, air sudah bisa mengalir di puluhan rumah tertentu dengan debit air yang kecil. Namun air tersebut tak sampai mengalir di ratusan rumah lainnya.
"Karena pipa hanyut sebenarnya sudah tidak bisa dipakai lagi. Namun dua haru lalu dilakukan perbaikan darurat dengan dipaksakan disambung. Sekarang sudah bisa mengalir, namun debit air kecil karena banyak bocor. Rumah tertentu saja yang teraliri, ada sekitar 50 KK, sisanya 250 KK lebih masih belum teraliri," ujarnya, dikonfirmasi Minggu (12/3).
Adapun KK yang rumahnya belum bisa teraliri air untuk sementara kebutuhan air bersih disuplai oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Buleleng dan Polres Buleleng. "Yang tidak teraliri kemarin masih disuplai, hari ini tidak. Mungkin besok minta bantuan lagi ke BPBD," jelas Wayan Sitama.
Ia menjelaskan, pipa induk penyalur air yang putus itu milik Kelompok Amertasari. Sudah sejak lama kebutuhan air warga Desa Alasangker disuplai dengan saluran air. Ada 2 kelompok yang menyalurkan air bersih. "Panjang pipa induknya sekitar 30 meter yang hanyut. Untuk perbaikan kira-kira menghabiskan Rp 6 juta," imbuhnya.
Warga pun mendesak pemerintah turun tangan membantu perbaikan pipa induk itu secepatnya. "Akan dilakukan perbaikan karena masalah kebutuhan air. Rencananya diperbaiki kalau sudah ada dana, karena milik kelompok. Namun ada informasi dari BPBD akan disupport pemerintah daerah melalui usulan bantuan penanganan bencana," tandasnya. *mz
1
Komentar