Timnas Angkat Besi Belum Maksimal
Timnas angkat besi Indonesia membawa pulang tiga medali emas dan empat medali perunggu dari ajang Islamic Solidarity Games (ISG) 2017 di Baku, Azerbaijan, 12-22 Mei.
JAKARTA, NusaBali
Namun pelatih kepala timnas angkat besi, Dirdja Wihardja menganggap hasil para lifter belum maksimal. "Para lifter belum mampu menunjukkan power yang baik sehingga fisik setiap atlet harus terus dilatih. Masih banyak kekurangan yang harus diperbaiki," kata Dirdja Minggu (4/62017).
Tiga medali emas dari ISG masing-masing dipersembahkan oleh Wijoyo Surahmat (kelas 56 kg putra), Eko Yuli Irawan (62 kg putra), dan Sri Wahyuni Agustiani (48 kg putri).
Sementara itu, empat medali perunggu disabet oleh Muhammad Furqon (56 kg putra), Dewi Safitri (53 kg putri), Achhedya Jagaddhita (58 kg putri), dan Nurul Akmar (99 kg putri).
ISG menjadi laga uji coba terakhir sekaligus bahan evaluasi timnas angkat besi menjelang SEA Games 2017 yang akan digelar di Kuala Lumpur Malaysia, 19-30 Agustus.
"Kami baru pulang dari ISG pada 22 Mei. Setelah itu, kami istirahat dulu selama seminggu sebelum kembali berlatih untuk persiapan SEA Games 2017," ucap Dirdja.
"SEA Games tinggal dua bulan lagi. Pastinya, kami tidak memiliki waktu untuk mengikuti kejuaraan lain. Karena itu, kami fokuskan pada persiapan SEA Games saja," ujar Dirdja.
Mengenai target yang ingin dicapai pada SEA Games 2017, Pengurus Besar Persatuan Angkat Besi dan Angkat Berat Seluruh Indonesia (PB PABBSI) mengaku belum memiliki target khusus mengingat peta kekuatan angkat besi di Asia Tenggara cukup merata.
"Untuk Kualitas dan persaingan, sebetulnya kualitas kami tidak kalah bagus dengan negara Asia Tenggara lainnya. Memang kekuatan di Asia Tenggara ini kekuatan cukup merata dan cukup sulit juga," kata Dirdja.
Indonesia Rencananya, akan mengirimkan lima lifter putra yang masing-masing akan bertanding di kelas 56 kg, 62 kg, 69 kg, 77 kg, dan 85 kg. *ant
1
Komentar