Sutasoma Parama Wisesa, Penyesalan Harimau Melihat Tewasnya Sutasoma
DENPASAR, NusaBali.com - ST Taruna Dharma Castra, Banjar Tengah, Sidakarya, Denpasar Selatan mengangkat kisah Sutasoma yang bertarung dengan Sang Naga.
“Kami menampilkan lima karakter tokoh utama, yakni, Sutasoma, Gajah Waktra, Naga Raja, Harimau Betina dan anaknya,” kata Kadek Doni Suarsana, selaku arsitek ogoh-ogoh yang menelan budget Rp 50 jutaan ini.
Penggarapan ogoh-ogoh setinggi 3,5 meter dimulai akhir Desember lalu, dengan bagian terumit kombinasi mesin dan menutupi ulatan. “Kami tidak menerapkan sistem bongkar pasang,” kata Kadek Doni.
Ogoh-ogoh ini mengisahkan perjalanan Sutasoma ke puncak Mahameru dengan melewati hutan. Dalam perjalanan tersebut Sutasoma berhasil melewati hadangan Gajah Waktra,
Perjalanan Sutasoma selanjutnya mempertemukannya dengan seekor harimau yang kelaparan yang hendak memakan anaknya sendiri, sehingga Sutasoma merelakan dirinya menjadi pengganti makanan harimau tersebut.
Kemudian datanglah seekor naga yang melilit Sutasoma hingga membuat Sutasoma tewas.
Ketika Sutasoma mati, sang harimau barulah sadar dan menangis menyesali perbuatannya dan memohon agar sang Sutasoma bisa hidup kembali.
Karena para dewa masih mengharapkan Sutasoma hidup untuk bisa melaksanakan swadharmanya di dunia, maka Sutasoma pun hidup kembali. *m03
Berita ini merupakan hasil liputan Ngurah Arya Dinata, mahasiswa Praktek Kerja Lapangan di NusaaBali.com
Komentar