Hotel Diminta Hormati Catur Brata Penyepian
DENPASAR, NusaBali
Untuk menjaga kekhusukan Hari Suci Nyepi Tahun Saka 1945, hotel, restoran dan kalangan pariwisata lainnya agar mengajak tamu yang menginap saat Nyepi mengurangi aktivitas seminim mungkin sesuai Catur Brata Penyepian.
“Seperti biasa, Nyepi kita kan amati gni, amati karya, amati lelungan dan amati lelanguan,” ujar Ketua BPC PHRI Badung I Gusti Ngurah Rai Suryawijaya di sela pelaksanaan Muscab III PHRI Badung di Infinity8 Bali Hotel Jimbaran, Kuta Selatan, Badung, Kamis (16/3). Menurutnya industri dalam hal ini hotel atau PHRI sudah menerima surat edaran dari pemerintah dan MDA (Majelis Desa Adat) terkait pelaksanaan Berata Penyepian agar berjalan lancar.
“Jangan buat hal-hal yang tidak memungkinkan,” ujar Rai Suryawijaya yang juga Wakil Ketua BPD PHRI Bali ini. Karena itu penggunaan lampu penerangan di dalam lingkungan hotel tentu akan dikurangi, terutama yang mengarah keluar. Sedang untuk di dalam kamar, tamu dibolehkan menyalakan lampu. Demikian juga dengan aktivitas lain seperti makan siang atau launch agar dilaksanakan di ballroom, sehingga tidak mengganggu tetangga.
Terkait promo bertalian dengan Nyepi, seperti aktivitas melukis, majejahitan dan lainnya, Rai Suryawijaya juga meminta agar dilakukan dengan tertib. “Paket promo banyak juga dilakukan teman-teman (hotel), karena selama tiga hari mulai dari Ngerupuk dan prosesinya ada lomba ogoh-ogoh itu sangat baik. Yang penting pada saat Nyepi harus dilakukan dengan tertib, aman dan kondusif. Itu yang penting. Termasuk lunch dan dinner,” ujarnya.
Sementara Kabid Industri Pariwisata Dinas Pariwisata Kabupaten Badung, Tri Ngakan Ariawan menyatakan sudah mengimbau pelaku usaha wisata baik hotel, restoran untuk mentaati Berata Penyepian. “Seperti apa yang sudah kita laksanakan tahun-tahun sebelumnya,” ucapnya. Semua sudah dikoordinasikan dengan asosiasi dalam hal ini PHRI, maupun pengelola usaha wisata, para manajer. Kata Ngakan Tri Ariawan, sudah disampaikan larangan melakukan aktivitas dalam rangka menjaga kekhidmatan Berata Penyepian.
Namun demikian, imbauan itu bersifat fleksibel. Misalnya kalau menyalakan lampu, kalau di dalam hotel mungkin masih bisa. Tetapi melakukan aktivitas seperti atraksi musik, menyalakan atraksi api-apian, itu tidak boleh. Sementara Muscab III PHRI Badung, Kamis kemarin dibuka Wagub Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati alias Cok Ace yang juga Ketua BPD PHRI Bali.
Wagub Cok Ace menyambut baik terselenggaranya Muscab PHRI BPC Badung yang pelaksanaannya sempat tertunda selama satu tahun akibat pandemi Covid 19. Wagub berharap denggan pelaksanaan Muscab akan terbentuk kepengurusan PHRI BPC Badung yang baru yang nantinya akan dapat membawa organisasi ke arah yang lebih baik khususnya dalam menyikapi berbagai tantangan dunia pariwisata yang semakin kompleks kedepannya pasca pandemi Covid 19.
Wagub Cok Ace menambahkan pasca Covid 19, pariwisata Bali khususnya menghadapi sejumlah tantangan dan persoalan yang harus segera disikapi bersama. Salah satunya adalah perubahan daripada segmen pasar, dimana sebelum Covid pasar wisatawan mancanegara didominasi China dan Australia. Namun pasca Covid 19, kedatangan wisman China belum optimal seperti sebelumnya sehingga tiga besar pasar wisman saat ini berasal dari Australia, India dan Rusia. “PHRI saya harapkan mampu menyikapi perubahan dan tantangan yang terus berkembang saat ini. Usaha yang kita lakukan harus mampu menyesuaikan dengan arah dan selera pasar,” imbuhnya .
Pembukaan Muscab PHRI BPC Badung turut dihadiri oleh Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Tjok Bagus Pemayun, Ketua PHRI BPC Badung I Gusti Ngurah Rai Suryawijaya, perwakilan Kepala Dinas Pariwisata Badung, para pengurus dan anggota PHRI BPC Badung serta undangan lainnya.
Ketua Panitia I Gede Sukarta menyatakan, tujuan utama Muscab adalah pemilihan Ketua PHRI Badung periode 2023-2028. “Ini sesuai amanat AD/ART organisasi (PHRI),” kata Sukarta yang juga Sekretaris PHRI Badung periode 2016-2021. Sejatinya masa jabatan kepengurusan PHRI Badung 2016-2021, sudah berakhir pada 2021 lalu. Namun karena pandemi Covid-19, yang tidak mungkin melaksanakan Muscab oleh BPD PHRI Bali masa kepengurusan PHRI Badung diperpanjang sampai 31 Maret. Rai Suryawijaya sendiri kembali didapuk sebagai Ketua BPC PHRI Badung periode 2023-2028. “Secara aklamasi,” kata Sukarta usai Muscab kemarin. *k17
1
Komentar