Nyepi, Listrik di Nusa Penida Padam Total
Listrik di Nusa Penida akan padam pada Rabu (22/3) pukul 08.00 Wita, hingga Kamis (23/3) pukul 04.00 Wita. Di sana ada sebanyak 22.000 KK pelanggan.
DENPASAR, NusaBali
PT PLN (Persero) memastikan saat Hari Raya Nyepi Saka 1945 di Bali, listrik tetap nyala normal. Kecuali, satu wilayah yakni di kawasan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, akan dipadamkan total karena masih menggunakan pembangkit listrik yang berpotensi menimbulkan suara bising.
Hal itu diungkapkan Manajer Komunikasi dan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Bali I Made Arya saat dikonfirmasi melalui telepon, Sabtu (18/3). Menurut Made Arya, pasokan listrik saat Nyepi tetap menyala normal, tidak ada yang berbeda dari hari biasanya. Terkecuali di satu wilayah yakni Nusa Penida, Kabupaten Klungkung.
Dikatakannya, pemadaman di wilayah Nusa Penida dilakukan karena sistem kelistrikan di kawasan tersebut masih menggunakan pembangkit listrik yang berpotensi menimbulkan suara bising. Hal itu dapat mengganggu kenyamanan umat Hindu saat melaksanakan brata penyepian.
Menurut Made Arya, pemadaman yang akan dilakukan PLN sesuai dengan kesepakatan dari aparatur desa setempat yakni Camat, Kapolsek, Danramil, Majelis Desa Adat, dan Desa Adat serta diketahui oleh Bupati. “Kami sudah berkoordinasi dan kesepakatannya, (listrik di Nusa Penida) dipadamkan,” ucapnya.
Dikatakannya, di Nusa Penida saat Nyepi pada 22 Maret 2023 akan padam dari pukul 08.00 Wita. Sampai 23 Maret 2023 pukul 04.00 Wita sudah nyala kembali.
Made Arya menjelaskan, karena selama Nyepi listrik tetap menyala, masyarakat diimbau jika melihat potensi gangguan listrik dapat segera melaporkan kepada PLN, agar dapat segera ditindaklanjuti sebelum kegiatan Nyepi berlangsung.
“Jika ada potensi gangguan di lingkungan sekitar masyarakat, bisa dilaporkan ke PLN, sehingga bisa ditindaklanjuti sebelum Nyepi. Karena pelayanan gangguan saat Nyepi akan terhambat dan akan diselesaikan saat Nyepi berakhir,” ujarnya.
Untuk jenis gangguan yang bersifat mendesak akan segera dilayani seperti misalnya terjadi kebakaran. “Mohon agar masyarakat dapat berkoordinasi dengan pecalang setempat, yang selanjutnya akan dikomunikasikan kepada tim siaga di posko PLN,” imbuh Made Arya.Sementara itu, terkait prediksi pemakaian listrik selama masa Nyepi berlangsung, Made Arya memberikan estimasi beban puncak yang didasarkan pada pemakaian listrik tahun 2022 dan rata-rata pemakaian selama Maret 2023 yakni turun hingga 578 MW. Sementara beban pemakaian listrik saat ini yang tertinggi mencapai 980 MW.
“Saat Nyepi prediksi kami akan turun hingga 578 MW. Hal ini karena ketika Nyepi, masyarakat mengurangi penggunaan listrik,” tuturnya.
Made Arya menambahkan, PLN juga menyiagakan 1.000 personel yang tersebar di 52 posko di Bali. Dia juga mengimbau saat pengarakan ogoh-ogoh, para sekaa teruna agar memperhatikan kabel-kabel yang akan dilintasi, demi menghindari hal-hal yang tidak diinginkan yang membahayakan masyarakat.
Sementara itu, Manajer PLN Klungkung Lutfi Abdilah, mengatakan jumlah pelanggan PLN di Nusa Penida mencapai 22.000 kepala keluarga (KK). Sesuai hasil kesepakatan dan rapat bersama Majelis Desa Adat (MDA) Kecamatan Nusa Penida dan pihak terkait, Nyepi tahun ini masih tetap dipertahankan tanpa listrik.
Diakui, dalam pembahasan tersebut juga ada usulan untuk mengoperasikan PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya) saja. Namun PLTS belum bisa mensupport listrik untuk semua desa di Nusa Penida. “Maka biar adil diputuskan dalam rapat itu, semua listrik di Nusa Penida dipadamkan. Kami tetap mengikuti keputusan tersebut,” kata Lutfi.*mis, wan
Hal itu diungkapkan Manajer Komunikasi dan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Bali I Made Arya saat dikonfirmasi melalui telepon, Sabtu (18/3). Menurut Made Arya, pasokan listrik saat Nyepi tetap menyala normal, tidak ada yang berbeda dari hari biasanya. Terkecuali di satu wilayah yakni Nusa Penida, Kabupaten Klungkung.
Dikatakannya, pemadaman di wilayah Nusa Penida dilakukan karena sistem kelistrikan di kawasan tersebut masih menggunakan pembangkit listrik yang berpotensi menimbulkan suara bising. Hal itu dapat mengganggu kenyamanan umat Hindu saat melaksanakan brata penyepian.
Menurut Made Arya, pemadaman yang akan dilakukan PLN sesuai dengan kesepakatan dari aparatur desa setempat yakni Camat, Kapolsek, Danramil, Majelis Desa Adat, dan Desa Adat serta diketahui oleh Bupati. “Kami sudah berkoordinasi dan kesepakatannya, (listrik di Nusa Penida) dipadamkan,” ucapnya.
Dikatakannya, di Nusa Penida saat Nyepi pada 22 Maret 2023 akan padam dari pukul 08.00 Wita. Sampai 23 Maret 2023 pukul 04.00 Wita sudah nyala kembali.
Made Arya menjelaskan, karena selama Nyepi listrik tetap menyala, masyarakat diimbau jika melihat potensi gangguan listrik dapat segera melaporkan kepada PLN, agar dapat segera ditindaklanjuti sebelum kegiatan Nyepi berlangsung.
“Jika ada potensi gangguan di lingkungan sekitar masyarakat, bisa dilaporkan ke PLN, sehingga bisa ditindaklanjuti sebelum Nyepi. Karena pelayanan gangguan saat Nyepi akan terhambat dan akan diselesaikan saat Nyepi berakhir,” ujarnya.
Untuk jenis gangguan yang bersifat mendesak akan segera dilayani seperti misalnya terjadi kebakaran. “Mohon agar masyarakat dapat berkoordinasi dengan pecalang setempat, yang selanjutnya akan dikomunikasikan kepada tim siaga di posko PLN,” imbuh Made Arya.Sementara itu, terkait prediksi pemakaian listrik selama masa Nyepi berlangsung, Made Arya memberikan estimasi beban puncak yang didasarkan pada pemakaian listrik tahun 2022 dan rata-rata pemakaian selama Maret 2023 yakni turun hingga 578 MW. Sementara beban pemakaian listrik saat ini yang tertinggi mencapai 980 MW.
“Saat Nyepi prediksi kami akan turun hingga 578 MW. Hal ini karena ketika Nyepi, masyarakat mengurangi penggunaan listrik,” tuturnya.
Made Arya menambahkan, PLN juga menyiagakan 1.000 personel yang tersebar di 52 posko di Bali. Dia juga mengimbau saat pengarakan ogoh-ogoh, para sekaa teruna agar memperhatikan kabel-kabel yang akan dilintasi, demi menghindari hal-hal yang tidak diinginkan yang membahayakan masyarakat.
Sementara itu, Manajer PLN Klungkung Lutfi Abdilah, mengatakan jumlah pelanggan PLN di Nusa Penida mencapai 22.000 kepala keluarga (KK). Sesuai hasil kesepakatan dan rapat bersama Majelis Desa Adat (MDA) Kecamatan Nusa Penida dan pihak terkait, Nyepi tahun ini masih tetap dipertahankan tanpa listrik.
Diakui, dalam pembahasan tersebut juga ada usulan untuk mengoperasikan PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya) saja. Namun PLTS belum bisa mensupport listrik untuk semua desa di Nusa Penida. “Maka biar adil diputuskan dalam rapat itu, semua listrik di Nusa Penida dipadamkan. Kami tetap mengikuti keputusan tersebut,” kata Lutfi.*mis, wan
1
Komentar