Hasto Tegaskan Lagi Capres PDIP dari Internal
JAKARTA, NusaBali
Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto menegaskan PDI Perjuangan (PDIP) akan mengusung calon presiden (Capres) dari internal kader sendiri di Pilpres 2024.
PDIP menilai dari kinerja dan sepakterjangnya selama ini. Hal tersebut dikatakan Hasto saat ditanya soal peluang Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo dalam bursa capres PDIP usai menghadiri Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) PDIP di Surabaya, Jawa Timur, Minggu (19/3).
"Dalam konteks ini, Partai (PDIP) memiliki mekanisme demokrasi yang khas, yang telah bekerja dengan baik dan terbukti mampu menghasilkan banyak pemimpin. Termasuk di Kota Surabaya, ada Pak Eri (Walikota Surabaya Eri Cahyadi, Red)," ucap Hasto dalam keterangan tertulisnya.
Hasto juga menjelaskan, seorang pemimpin harus melalui gemblengan. Pemimpin bukan sekedar sosok yang memiliki modal elektabilitas semata. "Seorang pemimpin tak hanya dilihat dari aspek elektoralnya saja, tetapi bagaimana leadership-nya, kemampuan menyelesaikan masalah dan masa depan," tegas Hasto.
Karena itulah, PDIP konsisten melakukan kaderisasi dengan baik dan terus menerus. Karena dari penggemblengan itu akan lahir pemimpin terbaik. "Maka bagi PDI Perjuangan, pemimpin lahir dari kaderisasi. Maka untuk capres berasal dari internal partai. Itu amanat dari ibu Megawati Soekarnoputri. Terkait capres cawapres itu memang menjadi kewenangan Ibu Megawati Soekarnoputri," tandas Hasto.
Sementara mengenai pertemuan Megawati dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada, Sabtu (18/3) di Istana Merdeka, Hasto mengatakan memiliki makna mendalam. Apalagi, hidangan yang disajikan ada makna tertentu di baliknya. Di mana pada pertemuan itu, disajikan menu sayur lodeh yang lezat.
"Lodeh ini menjadi hidangan yang istimewa, karena dulu Bung Karno ketika mencoba di masa-masa konfrontasi fisik, Ibu Fatmawati sempat mengadakan lomba memasak untuk mencari siapa juru masak terbaik yang bisa memasak menghadirkan sayur lodeh," ucap Hasto. Hasto menjelaskan, betapa sayur lodeh memiliki arti dan filosofi tertentu bagi Indonesia yang kaya dengan citarasa.
"Sayur lodeh ini kan simbol ketika menghadapi berbagai tantangan, di situlah saripati simbolisasi keselamatan dilakukan," ungkap Hasto. Adapun mengenai pertemuan, Hasto menyebut suasananya berjalan sangat baik dan penuh keakraban. Pertemuan antara Presiden Jokowi dan Megawati memang dilakukan secara rutin periodik. "Pertemuan berjalan dengan sangat baik. Membahas hal-hal strategis, tak hanya terhadap problematika bangsa saat ini, dinamika politik saat ini, tapi juga arah bagi masa depan," tegas Hasto. Pertemuan Megawati dan Presiden Jokowi pun, membahas tentang Pilpres dan tahapan-tahapannya. Di mana masih ada waktu bagi partai untuk menentukan figur yang akan diusung.
"Masih ada waktu, buat apa kita punya KPU yang telah menetapkan tahapan-tahapan pemilu kalau tidak percaya pada KPU. Dan menurut KPU September (penentuan capres),” jelas Hasto. Hasto memastikan, Ketua Umum PDIP Megawati akan mengambil keputusan yang tepat terkait sosok capres dan cawapres tersebut. Pemilu 2024 juga pasti akan dilaksanakan. Apalagi, kemarin ada pertemuan antara Megawati dengan Presiden Jokowi. "Kemarin sudah diawali dengan suatu dialog. Bayangkan dua jam empat mata antara ibu Mega dan Pak Presiden Jokowi. Pasti itu membahas hal-hal yang sifatnya serius," kata Hasto. *k22
1
Komentar