Undiksha Sebar 585 Mahasiswa ke 42 Sekolah
Ikuti Program Asistensi Mengajar 2023
Program asistensi mengajar 2023 ini dilaksanakan secara terintegrasi sejak 13 Maret hingga 7 Juli 2023.
SINGARAJA, NusaBali
Ratusan Mahasiswa Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) mengikuti asistensi mengajar tahun 2023. Kali ini, Undiksha menyebar 585 mahasiswa ke 42 sekolah di di Kota Denpasar, Badung, dan Buleleng.
“Pelaksanaan program ini tersebar di Kota Denpasar, Kabupaten Badung, dan Kabupaten Buleleng. Secara keseluruhan, terdapat 42 sekolah yang menjadi tempat pelaksanaan kegiatan,” ujar Ketua panitia, Prof. Dr. Dewa Bagus Sanjaya, M.Si., beberapa waktu lalu.
Pada tahun 2023 ini, mahasiswa lebih banyak melaksanakan kegiatan asistensi mengajar di Kabupaten Buleleng mulai dari jenjang pendidikan TK hingga SMA/SMK. Pelaksanaan asistensi mengajar terdiri atas 14 SKS yang terbagi PLP 1 sebanyak 2 SKS, PLP 2 dengan 8 SKS dan KKN Kependidikan sebanyak 4 SKS. Program ini dilaksanakan secara terintegrasi sejak 13 Maret hingga 7 Juli 2023.
Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kerjasama Undiksha Prof. Dr. Gede Rasben Dantes, S.T., M.T.I., yang mewakili Rektor menyampaikan, kegiatan asistensi mengajar ini merupakan salah satu dari Sembilan kegiatan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang sudah diimplementasikan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) sejak tahun 2020 yang lalu. Dalam program MBKM tersebut, setiap perguruan tinggi diwajibkan untuk memberikan kesempatan kepada setiap mahasiswanya untuk belajar di luar program studi, baik yang ada di dalam perguruan tingginya maupun di luar perguruan tinggi.
Tujuan dari program MBKM adalah untuk memberikan pengalaman lapangan yang lebih banyak kepada mahasiswa agar nantinya semakin berkompetisi dan memecahkan masalah yang ada di lapangan. Selain itu, ke depan juga akan ada banyak perubahan dan serba tidak pasti. Oleh karenanya, mahasiswa diharapkan bisa memiliki skill abad 21 yaitu kemampuan berkomunikasi, berkolaborasi, kreatif, dan mampu berpikir kritis. “Kita berharap melalui kegiatan ini mampu memberikan wawasan bagi mahasiswa,” ungkapnya.
Disampaikan lebih lanjut, kegiatan asistensi yang saat ini dilaksanakan merupakan kegiatan dengan pola baru dengan paradigma MBKM yang dilaksanakan di Undiksha dengan kurikulum 2020. Diharapkan mahasiswa yang mengikuti program ini bisa memberikan manfaat kepada para guru, siswa, maupun kepada sekolah dan juga mampu belajar banyak hal dari para guru dan siswa.
Kegiatan yang dilaksanakan selama satu semester ini diharapkan juga dapat memberikan manfaat baik bagi individu, lembaga, maupun satuan pendidikan tempat melaksanakan asistensi. *
“Pelaksanaan program ini tersebar di Kota Denpasar, Kabupaten Badung, dan Kabupaten Buleleng. Secara keseluruhan, terdapat 42 sekolah yang menjadi tempat pelaksanaan kegiatan,” ujar Ketua panitia, Prof. Dr. Dewa Bagus Sanjaya, M.Si., beberapa waktu lalu.
Pada tahun 2023 ini, mahasiswa lebih banyak melaksanakan kegiatan asistensi mengajar di Kabupaten Buleleng mulai dari jenjang pendidikan TK hingga SMA/SMK. Pelaksanaan asistensi mengajar terdiri atas 14 SKS yang terbagi PLP 1 sebanyak 2 SKS, PLP 2 dengan 8 SKS dan KKN Kependidikan sebanyak 4 SKS. Program ini dilaksanakan secara terintegrasi sejak 13 Maret hingga 7 Juli 2023.
Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kerjasama Undiksha Prof. Dr. Gede Rasben Dantes, S.T., M.T.I., yang mewakili Rektor menyampaikan, kegiatan asistensi mengajar ini merupakan salah satu dari Sembilan kegiatan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang sudah diimplementasikan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) sejak tahun 2020 yang lalu. Dalam program MBKM tersebut, setiap perguruan tinggi diwajibkan untuk memberikan kesempatan kepada setiap mahasiswanya untuk belajar di luar program studi, baik yang ada di dalam perguruan tingginya maupun di luar perguruan tinggi.
Tujuan dari program MBKM adalah untuk memberikan pengalaman lapangan yang lebih banyak kepada mahasiswa agar nantinya semakin berkompetisi dan memecahkan masalah yang ada di lapangan. Selain itu, ke depan juga akan ada banyak perubahan dan serba tidak pasti. Oleh karenanya, mahasiswa diharapkan bisa memiliki skill abad 21 yaitu kemampuan berkomunikasi, berkolaborasi, kreatif, dan mampu berpikir kritis. “Kita berharap melalui kegiatan ini mampu memberikan wawasan bagi mahasiswa,” ungkapnya.
Disampaikan lebih lanjut, kegiatan asistensi yang saat ini dilaksanakan merupakan kegiatan dengan pola baru dengan paradigma MBKM yang dilaksanakan di Undiksha dengan kurikulum 2020. Diharapkan mahasiswa yang mengikuti program ini bisa memberikan manfaat kepada para guru, siswa, maupun kepada sekolah dan juga mampu belajar banyak hal dari para guru dan siswa.
Kegiatan yang dilaksanakan selama satu semester ini diharapkan juga dapat memberikan manfaat baik bagi individu, lembaga, maupun satuan pendidikan tempat melaksanakan asistensi. *
Komentar