Nyepi, 33 Warga Dilarikan ke RSU
33 pasien yang datang, kebanyakan mengeluhkan demam dan diare. Dari jumlah tersebut 14 orang menjalani rawat inap.
BANGLI, NusaBali
Layanan Gawat Darurat RSU Bangli menerima cukup banyak pasien saat sipeng atau bertepatan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1945, Rabu (22/3) kemarin. Dari 33 pasien yang datang, 14 pasien diantaranya menjalani rawat inap.
Selama sipeng itu, RSU Bangli menyiagakan 155 petugas. Kasubag Hukum, Humas dan Pemasaran RSU Bangli Sang Kompyang Arie S Wijaya, mengatakan RSU Bangli tetap memberikan pelayanan pada pasien selama rangkaian Nyepi.
Saat sipeng itu, ada 33 pasien dilarikan ke IGD RSU Bangli. Rujukan pasien ke RSU Bangli di tengah Nyepi, melibatkan atau diantar pecalang. "Pengantaran saat Nyepi ini diperbolehkan karena berkaitan dengan kondisi gawat darurat," jelasnya Kamis (23/3).
Lanjutnya, dari 33 pasien yang datang, kebanyakan mengeluhkan demam dan diare. Dari jumlah tersebut 14 orang menjalani rawat inap. Pasien lainnya diperbolehkan pulang. "Sejak malam Pangrupukan hingga saat Hari Nyepi, kami di RSU menerima kunjungan tujuh ibu hamil. Saat malam Pangrupukan tiga orang dan saat Nyepi empat orang," sebutnya. Dari tujuh ibu hamiul itu, dua melahirkan secara normal. Waktu kelahiran berbeda hari yakni satu saat Pangrupukan, dan satunya saat Nyepi.
Sebelumnya, Direktur RSU Bangli, dr I Dewa Gede Oka Darsana mengatakan fasilitas kesehatan rawat inap terutama bagian emergency RSU Bangli tidak terhenti.
Selama perayaan Nyepi, ada 155 orang yang bertugas. Petugas tersebut terdiri dari tenaga medis dan non medis. Tenaga medis ini mulai dari perawat, dokter, hingga dokter spesialis. Sedangkan non medis diantaranya administrasi, satpam, dan supir. *esa
Selama sipeng itu, RSU Bangli menyiagakan 155 petugas. Kasubag Hukum, Humas dan Pemasaran RSU Bangli Sang Kompyang Arie S Wijaya, mengatakan RSU Bangli tetap memberikan pelayanan pada pasien selama rangkaian Nyepi.
Saat sipeng itu, ada 33 pasien dilarikan ke IGD RSU Bangli. Rujukan pasien ke RSU Bangli di tengah Nyepi, melibatkan atau diantar pecalang. "Pengantaran saat Nyepi ini diperbolehkan karena berkaitan dengan kondisi gawat darurat," jelasnya Kamis (23/3).
Lanjutnya, dari 33 pasien yang datang, kebanyakan mengeluhkan demam dan diare. Dari jumlah tersebut 14 orang menjalani rawat inap. Pasien lainnya diperbolehkan pulang. "Sejak malam Pangrupukan hingga saat Hari Nyepi, kami di RSU menerima kunjungan tujuh ibu hamil. Saat malam Pangrupukan tiga orang dan saat Nyepi empat orang," sebutnya. Dari tujuh ibu hamiul itu, dua melahirkan secara normal. Waktu kelahiran berbeda hari yakni satu saat Pangrupukan, dan satunya saat Nyepi.
Sebelumnya, Direktur RSU Bangli, dr I Dewa Gede Oka Darsana mengatakan fasilitas kesehatan rawat inap terutama bagian emergency RSU Bangli tidak terhenti.
Selama perayaan Nyepi, ada 155 orang yang bertugas. Petugas tersebut terdiri dari tenaga medis dan non medis. Tenaga medis ini mulai dari perawat, dokter, hingga dokter spesialis. Sedangkan non medis diantaranya administrasi, satpam, dan supir. *esa
Komentar