Warga Keluhkan Kemacetan Pasar Blahkiuh di Kecamatan Abiansemal
MANGUPURA, NusaBali.com – Warga di Kecamatan Abiansemal mengeluhkan kemacetan Jalan Ciung Wanara yang melintasi Pasar Adat Blahkiuh.
Kemacetan di depan pasar lawas di wilayah Kecamatan Abiansemal ini sudah menjadi rutinitas pada pagi hari saat jam operasional pasar. Meskipun pasar tradisional ini sudah dimodernisasi dari segi gedung dan ada parkir basemen, kemacetan tetap tidak dapat dihindari.
Problem ini terjadi lantaran di areal depan gedung Pasar Adat Blahkiuh ini juga dijadikan tempat pedagang tanpa lapak seperti pedagang canang, jajanan, dan lainnya. Oleh karena itu, aktivitas pasar menjadi meluber dan tumpah ke jalanan, ditambah lagi ada yang berdagang langsung dari kendaraan bak terbuka di bahu jalan.
Di lain sisi, Jalan Ciung Wanara merupakan jalan utama yang menghubungkan Kota Denpasar dan Puspem Badung dengan Kecamatan Petang. Ruas jalan ini juga termasuk jalan di bawah binaan Provinsi Bali. Akibatnya, mobilitas warga yang bekerja di Kota Denpasar maupun di Puspem Badung sedikit terganggu.
Meskipun diberlakukan pengalihan arus ke jalan alternatif di sisi timur pasar dan di sisi barat Pura Giri Kusuma yang berada di depan pasar, mobilitas juga tidak serta merta lancar. Lantaran, di dua lajur pengalihan arus ini juga terdapat aktivitas pasar dan lebar jalannya tidak memadai.
Kondisi inilah yang dikeluhkan warga ketika Polsek Abiansemal mengadakan Jumat Curhat di Mapolsek Abiansemal pada Jumat (24/3/2023) pagi bersama lintas kelompok masyarakat. Di mana, curhatan warga diterima langsung oleh Kapolsek Abiansemal, Kompol I Gusti Made Sudarma Putra.
“Kemacetan di Pasar Blahkiuh ini juga dipicu oleh penggunaan bahu jalan sebagai tempat parkir kendaraan sehingga kepadatan kendaraan tidak bisa dihindarkan,” kata I Made Sukana, seorang warga Banjar Benehkawan, Desa Blahkiuh.
Sementara itu, I Made Wirata, seorang warga Banjar Kedampal, Desa Abiansemal Dauh Yeh Cani menyoroti kepadatan aktivitas di depan Pasar Adat Blahkiuh. Menurutnya, kondisi ini bisa membahayakan warga yang beraktivitas di pasar.
“Jalan yang berada di depan pasar itu memang kurang memadai begitu pagi hari pasar beroperasi. Saya khawatir aktivitas pasar dapat memicu kecelakaan lalu lintas,” tutur Wirata kepada Kapolsek Abiansemal.
Situasi ini pun tidak ditampik oleh orang nomor satu di jajaran Polsek Abiansemal itu. Kompol Sudarma mengakui memang terdapat kelangkaan kantong-kantong parkir di seputaran Pasar Adat Blahkiuh. Untuk itu, ia berjanji akan meneruskan permasalahan ini ke prajuru adat.
“Terkait fasilitas jalan akan saya teruskan ke Pemerintah Kecamatan Abiansemal dan instansi terkait. Namun saya juga berharap warga agar tidak memarkir kendaraan begitu saja di bahu jalan tanpa memerhatikan hak-hak pengendara lain,” tegas Sudarma.
Situasi padatnya Pasar Adat Blahkiuh memang tidak terlepas dari status pasar yang menjadi primadona warga Kecamatan Abiansemal. Meskipun hanya berupa pasar adat, Pasar Blahkiuh dinilai memiliki komoditas yang lebih lengkap ketimbang pasar adat lain di Kecamatan Abiansemal.
Oleh karena itu, warga dari luar Desa Adat Blahkiuh juga menjadikan pasar ini sebagai tempat berbelanja kebutuhan sehari-hari. Komoditas yang dicari biasanya yang tidak bisa ditemukan di pasar adat lain dan dengan jumlah pasokan yang lebih banyak. *rat
Komentar