Pendangkalan Dermaga LCM Gilimanuk Hambat Penyeberangan di Selat Bali
NEGARA, NusaBali
Perairan di Dermaga LCM Pelabuhan Gilimanuk mengalami pendangkalan. Kondisi itu pun kerap menghambat aktivitas penyeberangan di lintas Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk.
Terlebih ketika terjadi air surut, kapal tidak bisa sandar dan proses bongkar muat penumpang di dermaga setempat. Dari informasi, masalah pendangkalan di Dermaga LCM Gilimanuk yang kerap menghambat kelancaran penyeberangan di Selat Bali, itu sudah terjadi dalam sebulan terakhir ini. Tiap air surut, kapal yang hendak sandar ataupun bongkar muat penumpang di Dermaga LCM Gilimanuk akhirnya tertahan menunggu kondisi air kembali pasang.
Kondisi itu pun turut dikeluhkan Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (Gapasdap) Ketapang dan Gilimanuk. Dari pihak Gapasdap juga mengaku sudah bersurat ke pihak ASDP agar dilakukan normalisasi di Dermaga LCM Gilimanuk. Terlebih masalah pendangkalan itu pun dikhawatirkan akan mengganggu kelancaran penyeberangan jelang angkutan Lebaran, April mendatang.
Ketua Gapasdap Gilimanuk Gusti Putu Astawa, Jumat (24/3), mengatakan masalah pendangkalan di Dermaga LCM Gilimanuk, itu sudah beberapakali menganggu kelancaran penyeberangan. Khususnya penyeberangan kendaraan barang seperti pick up dan truk, termasuk bus yang kerap diarahkan ke Dermaga LCM. "Setiap air surut kapal tidak bisa sandar. Kita sudah minta ke ASDP agar segera dinormalisasi," ujarnya.
Astawa mengaku, gangguan penyeberangan akibat pendangkalan di Dermaga LCM Gilimanuk, itu pun sempat terjadi saat sempat terjadi air surut pada Kamis (23/3) sore. Sejumlah kapal yang hendak sandar di Dermaga LCM Gilimanuk sempat tertahan menunggu kondisi air kembali pasang. Karena gangguan itu, sejumlah kapal yang mendapat jadwal beroperasi di Dermaga LCM Ketapang-Gilimanuk ikut tertahan.
"Kalau pasang-surut memang tidak setiap hari. Biasanya terjadi pada siklus tiga hari bulan purnama dan bulan mati. Tetapi kalau sudah (Dermaga) LCM lumpuh, pengaruhnya sangat besar. Setiap hari, hampir ada sekitar 20 kapal yang beroperasi menggunakan Dermaga LCM," ucap Astawa.
Sejak terjadi pendangkalan, kata Astawa, Dermaga LCM yang normalnya bisa secara sekaligus digunakan sandar 4 kapal, kini hanya muat sandar untuk 3 kapal. Pasalnya bagian dermaga paling utara di Dermaga LCM Gilimanuk atau tepat di sebelah Pura Segara Gilimanuk, mengalami pendangkalan yang cukup parah sehingga tidak bisa digunakan tempat sandar.
"Kita harapkan ini bisa segera ditangani. Apalagi sebentar lagi sudah orang mudik. Kalau nanti (Dermaga) LCM sampai lumpuh, sudah pasti akan sangat menganggu. Harus segera ditangani," ujar Astawa.
Sementara General Manager ASDP Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk, M Yasin saat dikonfirmasi Jumat kemarin, mengatakan, masalah pendangkalan di Dermaga LCM Gilimanuk, itu sudah menjadi atensi pihaknya. Menurutnya, masalah pendangkalan itu juga sudah dikoordinasikan ke pihak ASDP Pusat dan direncanakan akan segera dilakukan pengerukan atau penyedotan di perairan Dermaga LCM Gilimanuk tersebut. "Mungkin hari ini atau paling lambat besok sudah akan dilakukan penyedotan. Segera akan ditindaklanjuti," ucapnya. *ode
Komentar