Nelayan Hilang Dihempas Ombak Uluwatu
MANGUPURA, NusaBali.com - Tim SAR Gabungan masih melakukan pencarian terhadap seorang nelayan yang dikabarkan terempas ombak saat memancing ikan di Perairan Labuan Sait, Uluwatu, Kabupaten Badung, Bali.
Kepala Seksi Operasi dan Siaga Kantor Basarnas Bali I Wayan Suwena, menyatakan nelayan itu bernama I Wayan Redita (51).
Dia mengatakan informasi tentang kejadian tenggelamnya perahu yang menyebabkan hilangnya nelayan asal Pecatu, Kuta Selatan tersebut, berawal dari informasi yang diterima Kantor Basarnas Bali pada Sabtu, pukul 08.15 Wita.
Pada awalnya, perahu yang berlayar sejauh 4,5 neutical mile ditumpangi dua nelayan yang hendak memancing.
Korban bersama temannya yang selamat I Wayan Ariana (54) awalnya sedang memancing di Perairan Labuan Sait, Uluwatu pada Jumat (24/3/2023) malam.
Kedua pemancing berangkat menggunakan sampan dari Pantai Labuan Sait, Uluwatu, namun pada keesokan, sekitar pukul 04.00 Wita. Perahu mereka dihantam ombak dengan jarak lokasi kejadian hingga daratan berkisar 4,5 neutical mile.
"Kami menerima informasi dari Balawista Kuta Selatan, I Wayan Somer bahwa seorang pemancing hilang saat sampannya terhantam ombak," kata Kasi operasi dan Siaga Kantor Basarnas Bali Wayan Suwena.
Dalam merespons laporan kecelakaan tersebut, Kantor Basarnas Bali menerjunkan sebanyak 17 personel dan berkoordinasi dengan Balawista Kuta Selatan dan Babinsa Labuan Sait.
"Respons awal mengerahkan Balawista untuk melakukan pencarian sebelum RIB Basarnas Bali tiba di lokasi, bergerak dari Pelabuhan Benoa," katanya.
Selain mengerahkan tim pencarian di laut, tim SAR darat juga melakukan pemantauan dan koordinasi dengan nelayan setempat.
Suwena mengatakan luas area pencarian pada operasi SAR hari pertama yakni kurang lebih 18 Nm.
Menurut keterangan dia, hingga pukul 18.00 Wita tim SAR gabungan belum berhasil menemukan korban.
Operasi SAR pada hari pertama melibatkan Basarnas Bali, Direktorat Polairud Polda Bali, SAR Samapta Polda Bali, Satpolair Polresta Denpasar, BPBD Kab Badung, Balawista Kuta Selatan, Relawan IOF, keluarga korban, dan masyarakat setempat.
1
Komentar