Tumpek Uye di Pecatu, Pengelola Adakan Feeding Monkeys
MANGUPURA, NusaBali
Sebagai rasa hormat dan syukur atas keberadaan kawanan monyet yang ada di Kawasan Daya Tarik Wisata (DTW) Uluwatu, Desa Adat Pecatu menggelar Tumpek Uye atau juga disebut Tumpek Kandang pada Sabtu (25/3).
Kegiatan yang rutin dilaksanakan sekali dalam enam bulan ini bermakna sebagai ungkapan terima kasih atas keberadaan kawanan monyet yang sudah melengkapi destinasi tersebut.
Menariknya dalam menjaga keberadaan monyet, pengelola juga akan mengadakan feeding monkeys atau memberi makan monyet sekali dalam sepekan. Pengelola juga berencana akan melibatkan pengunjung secara langsung.
Bendesa Adat Pecatu Made Sumerta, mengatakan, perayaan Tumpek Uye ini kembali digelar dengan prosesi menghaturkan persembahan berupa gebogan setinggi dua meter. Upacara persembahan ini digelar sebagai penghormatan terhadap kawanan monyet yang ada di DTW kawasan Luar Uluwatu. “Kegiatan ini sebagai bentuk permohonan agar kawana monyet yang ada di DTW ini tidak merusak apa yang ada di dalam kawasan,” kata Sumerta, Minggu (26/3).
Menurut Sumerta yang juga anggota DPRD Badung ini, gebogan yang dipersembahkan berupa buah-buahan, telur, dan sayur kesukaan para monyet. Melalui upacara ini, pihaknya menyampaikan rasa terima kasih atas keberadaan hewan yang menjadi daya tarik di DTW tersebut.
DTW kawasan Luar Pura Uluwatu sendiri sering disebut dengan The 5 Wonderful Beauties, yakni DTW dengan keindahan Tebing, Sunset, Pementasan Kecak, Pura, dan keberadaan hewan monyet yang menjadi daya tarik. “Kita menyediakan berbagai makanan yang sangat disukai monyet. Ini sebagai rasa syukur dan terima kasih kepada kawanan monyet yang ada di DTW ini,” kata Sumerta.
Sebagai upaya untuk mendukung upacara Tumpek Kandang yang rutin digelar setiap enam bulan sekali, pihaknya akan melibatkan anak-anak dari pasraman untuk berkolaborasi. “Anak-anak SD di Pecatu yang memang menekuni seni akan dirancang untuk berkolaborasi. Usai ritual Tumpek Kandang, sorenya mereka akan tampil membawakan tarian. Tentu ini kami harapkan juga bisa menarik lebih banyak wisatawan,” harap Sumerta.
Manager DTW Kawasan Luar Pura Luhur Uluwatu Wayan Wijana, mengatakan upacara Tumpek Kandang ini memang rutin digelar. Ke depan, upacara ini akan dikemas lebih bagus lagi, baik itu dari sisi penampilan gebogan, maupun kreasi lain dengan melibatkan anak-anak pasraman yang ada di Desa Pecatu. Dengan begitu pelaksanaan upacara Tumpek Kandang bisa disinergikan dengan pementasan kesenian. Hal itu didasari atas impiannya untuk menjadikan upacara Tumpek Kandang ini bisa menjadi magnet baru, sebagai daya tarik untuk memberikan dampak peningkatan kunjungan.
“DTW uluwatu dikenal dengan The 5 Wonderful Beauties. Hal ini tentu bisa memberikan nilai lebih pada destinasi ini untuk bisa meningkatkan lagi jumlah kunjungan ke DTW Uluwatu,” kata Wijana.
Untuk diketahui, di DTW Kawasan Luar Pura Uluwatu saat ini para pengunjung juga bisa ikut berpartisipasi memberikan makan kepada kawanan monyet. Pemberian makan monyet ini akan digelar setiap Minggu pukul 16.00 Wita. Feeding monkeys, kata Wijana, sebagai ajang untuk memberikan kesempatan kepada pengunjung memberikan makanan ke monyet secara langsung. Pengunjung tidak perlu khawatir, karena pakan untuk monyet akan disiapkan dari management.
“Kami ingin memberikan ruang kepada pengunjung berinteraksi dengan satwa monyet yang ada di Uluwatu. Pengunjung juga bisa bermain dan berfoto dengan monyet, tapi tetap diawasi petugas/pawang monyet,” kata Wijana. *dar
1
Komentar