Generasi Muda Bali Berkesempatan Ikut Pertukaran Pemuda ke Australia dan Singapura
DENPASAR, NusaBali
Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora) Provinsi Bali akan menggelar seleksi Program Pertukaran Pemuda Antar Negara (PPAN) Provinsi Bali Tahun 2023.
Program ini akan memberi kesempatan pemuda-pemudi Bali mengenal lebih jauh budaya negara lain. Proses seleksi akan dilakukan Disdikpora Bali menggandeng Purna Caraka Muda Indonesia (PCMI) Provinsi Bali yang merupakan organisasi alumni PPAN Bali tahun-tahun sebelumnya. Untuk diketahui, PPAN merupakan program tahunan hasil kerjasama Pemerintah Indonesia dengan negara-negara sahabat dan telah diadakan sejak 1973.
“Kita di sini hanya melakukan seleksi, nama yang terpilih nanti kita serahkan ke pusat (Kementerian Pemuda dan Olahraga),” ujar Kepala Bidang Pemuda dan Olahraga Disdikpora Bali I Made Dana Tenaya, Minggu (26/3).
Dana Tenaya mengungkapkan, untuk tahun ini PPAN akan bekerjasama dengan dua negara tujuan yaitu Australia dan Singapura. Kemenpora memberikan kuota dua pemuda-pemudi Bali yang akan bertukar pemikiran dengan pemuda-pemudi dari dua negara tersebut. Satu pemudi akan berangkat ke Australia dan satu pemuda berangkat ke Singapura.
Adapun waktu pendaftaran PPAN Provinsi Bali dibuka sejak 19 Maret 2023 hingga nanti berakhir 16 April 2023. Beberapa persyaratan yang harus dipenuhi pemuda dan pemudi Bali yang tertarik mengikuti program ini di antaranya memiliki KTP Bali, pemudi usia 21-25 tahun (program dengan Australia), pemuda usia 22-30 tahun (program dengan Singapura), berpendidikan minimal SMA/sederajat, memiliki kemampuan berbahasa Inggris, paham seni dan budaya Bali, dan memiliki keterampilan setidaknya pada satu jenis kesenian Bali.
Dana Tenaya menyampaikan, kegiatan PPAN yang diselenggarakan Kementerian Pemuda dan Olahraga merupakan kesempatan untuk para pemuda Bali mengembangkan diri sebagai calon pemimpin bangsa. "Manfaatnya besar dalam mengembangkan diri sebagai pemuda," sebutnya.
Dana Tenaya menjelaskan program PPAN ini bertujuan untuk mempererat persahabatan dan kerja sama pemuda Indonesia dengan pemuda dari negara tujuan, sehingga meningkatkan rasa saling pengertian di antara masyarakat khususnya generasi muda dengan negara tujuan.
Dia menambahkan, program ini juga memberikan kesempatan kepada generasi muda untuk lebih mengenal adat istiadat, kesenian, dan budaya di negara tujuan, tukar menukar pengalaman serta melakukan kegiatan bersama di negara lain akan menimbulkan saling pengertian, penghormatan dan toleransi di kalangan generasi muda.
Sementara itu Pengurus PCMI Bali yang juga Ketua Panitia Seleksi PPAN 2023 Provinsi Bali I Dewa Kadek Buda Prayuda, 26, menyampaikan program PPAN ini tidak dipungut biaya alias gratis. Seluruh biaya selama mengikuti program akan ditanggung oleh pemerintah.
Dia menjelaskan kegiatan yang dilaksanakan setiap negara tujuan dalam program PPAN memiliki perbedaan dan ciri khas tersendiri. Akan tetapi secara umum terdapat lima kegiatan utama yang diselenggarakan yaitu, kunjungan kenegaraan, kunjungan ke instansi-instansi, focus group discussion (FGD), kesempatan tinggal bersama keluarga angkat dengan tujuan untuk membaur dengan masyarakat lokal di sana, dan pertunjukan budaya antarnegara.
Dewa Prayuda merupakan perwakilan Bali pada PPAN 2022 dengan negara tujuan Korea Selatan. Sayangnya karena pada tahun lalu kasus Covid-19 masih cukup tinggi, pemuda asal Karangasem ini hanya mengikuti program PPAN secara daring dari Jakarta.
“Kalau saya tahun lalu dengan Korea Selatan lebih ke pertukaran budaya dan membahas terkait G20, juga ada membahas pekerjaan di masa depan antara Korea Selatan dengan Indonesia,” ujar penata anestesi di salah satu rumah sakit di Karangasem ini. *cr78
Komentar