Puluhan Penjor Meriahkan HUT Kota Singaraja

Puluhan penjor tersebut merupakan hasil karya yang dilombakan dan diikuti Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) lingkup Pemkab Buleleng dan BUMD.

Kepala Dinas Kebudayaan Buleleng, I Nyoman Wisandika mengatakan, lomba penjor digelar sebagai upaya untuk melestarikan seni dan budaya kearifan lokal. "Dengan adanya Lomba Penjor Hias dapat turut berinisiatif aktif dalam memeriahkan HUT Kota Singaraja ke-419 tahun 2023," ucapnya.

Lomba tersebut juga ditujukan mengembangkan kreativitas berkesenian. Peserta di lingkup SKPD Pemkab Buleleng mengikuti dengan antusias oleh para peserta. Terlihat puluhan penjor itu dihias dengan meriah menggunakan bahan-bahan alami.

Ia mengatakan, kriteria lomba masih sama seperti saat HUT Kota sebelumnya. Para peserta diberikan waktu tiga jam untuk menghias dan mendirikan penjor. Dengan ketentuan penilaian seperti, tinggi penjor minimal 7 meter dari permukaan tanah. kumlah tim pembuat penjor terdiri dari 5 orang.

Penjor tidak diperbolehkan menggunakan bahan styrofoam dan juga bahan-bahan dari plastik, plastik maupun pita serta tanpa sanggah. Hiasan penjor menggunakan bahan janur, ental, slepan, dan bambu. "Lomba langsung dilakukan penilaian oleh dewan juri," kata Wisandika.

Dalam penilaian, penjor yang dibuat oleh PDAM dengan nomor undi 59 keluar sebagai juara I. Sementara juara II diraih oleh BPKPD dengan nomor undi 8 dan juara III diraih Dinas PUTR dengan nomor undi 12. "Juara I mendapat hadiah uang pembinaan Rp 3 juta, juara II Rp 2 juta, dan juara III Rp 1 juta," ujarnya.

Sementara itu, Lurah Kampung Baru I Made Pasek Mudana, yang menjadi salah satu peserta dari kelurahan mengapresiasi lomba ini. Menurutnya, kegiatan ini dapat melestarikan budaya-budaya Bali. "Kami senang ini kan secara tidak langsung membangkitkan budaya Bali, semoga bisa terus digelar setiap HUT Kota," harapnya.*mz