RS Singasana Sediakan Layanan Hipnotis Kesehatan
TABANAN, NusaBali
Rumah Sakit Singasana di Desa Nyitdah, Kecamatan Kediri, Tabanan memiliki layanan baru yakni kesehatan tradisional (Kestrad) yang diberi nama Klinik Subali (Singasana Usada Bali).
Layanan itu berupa hipnoterapi atau hipnotis dan konsultasi obat herbal. Layanan Kestrad baru dibuka Februari 2023 sehingga masih belum banyak memiliki pasien.
Layanan hipnotis ini lebih ke penanganan kesehatan seperti gangguan cemas, susah tidur, fobia, masalah kejiwaan, hingga depresi. Sementara layanan konsultasi herbal lebih ke penyediaan obat tradisional yang sudah terdaftar di Dinas Kesehatan sehingga aman untuk dikonsumsi. Penyediaannya pun bekerjasama dengan Pusat Pengolahan Pasca Panen Tanaman Obat (PATO) yang ada di Kecamatan Baturiti.
Direktur RS Singasana, dr I Wayan Dody Setiawan mengatakan dibukanya layanan kesehatan tradisional di RS Singasana bertujuan untuk memberikan layanan kesehatan yang komprehensif dan terintegrasi bagi masyarakat. "Namun, meskipun sudah hampir dua bulan beroperasi, layanan kesehatan tradisional seperti hipnoterapi dan konsultasi obat herbal masih belum banyak diketahui oleh masyarakat," ujarnya, Kamis (30/3).
Sejauh ini, kata dr Dody, yang memanfaatkan layanan hipnoterapi masih kalangan internal rumah sakit. Seperti indikasi fobia, susah tidur, gangguan cemas, dan masalah kejiwaan. "Belum banyak yang memanfaatkan, baru dari kalangan internal teman-teman saja," terangnya.
Sementara hal yang sama juga untuk layanan konsultasi obat herbal belum banyak yang memanfaatkan. Namun ketika saat car free day obat tradisiobal berupa jamu dikenalkan ke masyarakat sudah banyak peminat. "Jadi obat tradisional yang kita sediakan ini sudah terdaftar di Dinas Kesehatan. Sementara untuk jamu kita bekerjasama dengan PATO," tegasnya.
Dia berharap dengan adanya layanan Kestrad ini ke depan agar bisa terintegrasi dengan pengobatan pasien. Tak hanya itu berharap bisa sebagai komplementer obat-obat modern. "Kami juga akan gencar melakukan promosi baik di media sosial maupun ke masyarakat," katanya.
Sementara itu, Kepala Instalasi Farmasi, Anak Agung Ketut Purnama Sari menjelaskan, untuk layanan Kestrad tersebut, selama ini baru sebatas pembelian jamu-jamu. Meskipun demikian, RS Singasana berupaya untuk terus mempromosikan layanan ini dengan menggunakan konsep konsinyasi untuk menghindari kerugian dan membantu promosi obat herbal.
Disebutkan obat herbal yang paling banyak dicari oleh masyarakat adalah jamu tradisional untuk gejala kolesterol dan tekanan darah tinggi. Meskipun keterseduaan masih terbatas, RS Singasana berharap layanan kesehatan tradisional ini dapat terus dikembangkan dan memberikan manfaat bagi masyarakat.
"Kami berharap dengan menyediakan layanan kesehatan mental dan tradisional, RS Singasana berharap dapat memberikan perawatan kesehatan yang terintegrasi bagi masyarakat, serta membantu meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan mental dan fisik," harap Purnama Sari. *des
Komentar