Bentrok PGN dan AMP, Lima Orang Masuk Rumah Sakit
DENPASAR, NusaBali. com - Lima orang harus dilarikan ke rumah sakit, 1 orang rawat jalan, menyusul ricuh antara anggota ormas Patriot Garuda Nusantara (PGN) dengan elemen Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) di Denpasar, Sabtu (1/4/2023).
Peristiwa yang terjadi pada Sabtu siang ini berawal saat mahasiswa asal Papua hendak melakukan unjuk rasa di Simpang Mal Matahari, Jalan PB Sudirman Denpasar.
Informasi yang dihimpun di lapangan, korban kekerasan dalam peristiwa tersebut adalah, Gus Yadi yang tak lain Panglima Komando Wilayah Bali, Daniar, Aang, Ferdian, Ajik Gampar, dan Gondrong.
Gus Yadi, Daniar dan Ferdian dilarikan ke RS Bhayangkara Trijata Polda Bali. Aang dan Ajik Gampar dirawat di RSUP Prof IGNG Ngoerah Denpasar. Sementara Gondrong hanya rawat jalan.
Sebelum terjadi keributan, puluhan mahasiswa asal Papua tersebut berkumpul di Gang Teknik, Jalan dr Goris, tepatnya di dekat Kampus Pariwisata, Unud. Mereka hendak demo soal Hak Asasi Manusia (HAM) dan Daerah Otonomi Baru (DOB) di Papua.
Saat hendak menuju ke arah traffic light Sudirman untuk orasi, tiba-tiba mereka dihadang oleh sejumlah anggota PGN di Jalan Dr Goris. Akibatnya terjadilah keributan berujung bentrok.
Bentrokan berlangsung singkat itu mengakibatkan enam orang korban luka-luka dari kubu PGN. Selesai bentrok, puluhan mahasiswa kabur dari lokasi dan tidak melanjutkan demo. "Kejadiannya berlangsung singkat. Para mahasiswa tersebut akhirnya tidak jadi demo dan memilih kabur dari lokasi kejadian," ungkap sumber di lapangan.
Rencana demo para mahasiswa asal Bumi Cendrawasih itu sebenarnya sudah diantisipasi oleh aparat Polresta Denpasar. Bahkan Kapolresta Denpasar, Kombes Pol Bambang Yugo Pamungkas turun langsung ke Pojok Sudirman memimpin apel kesiapan pengamanan. Tiba-tiba terjadi keributan dan berujung bentrok.
Dalam arahannya Kapolresta meminta kepada anggotanya untuk tidak bawa senjata api dan tongkat saat melaksanakan pengamanan. Selain itu mengikuti komando tentang langkah apa yang dilakukan di lapangan.
"Laksanakan pengamanan aksi ini dengan humanis dan berikan pelayanan kepada peserta aksi maupun pengguna jalan atau masyarakat. Kalau ditemukan tindak kekerasan kita laksanakan upaya hukum dan memberikan pertolongan kepada korban, kemudian para pimpinan satgas laksanakan waskat, agar anggota diawasi dan kontrol," tuturnya. *pol
Komentar