‘Anak Saya Menangis Ketakutan’
Petir menyambar mengakibatkan rusak sebuah rumah warga di Banjar Koripan Kangin, Desa/Kecamatan Banjarangkan, Klungkung, Senin (21/12). I Wayan Sukarma, pemilik rumah bersama dua anak dan istrinya selamat.
Rumah Disambar Petir di Banjarangkan, Sekeluarga Panik
SEMARAPURA, NusaBali
Namun demikian peristiwa yang terjadi sekitar pukul 16.00 Wita itu membuat keluarga kecil ini ketakutan, bahkan warga sekitar juga sempat panik.
Informasi di lapangan, saat kejadian Sukarma berada di ruang tamu. Bersama Sukarma adalah dua anaknya, yakni Putu Riski,5, dan Kadek Rama,5 bulan yang sedang diberi air susu ibu (ASI) oleh ibunya Ni Gusti Ayu Aprilawati. “Saya tertidur karena lelah usai kerja di Ubud,” cerita Sukarma, Selasa (22/12).
Ketika itu petir menyambar dengan suara sangat keras, sehingga membuat ketakutan Ni Gusti Ayu Aprilawati dan dua anaknya. Sesaat setelah suara petir yang menggelegar tersebut, sambungan kabel listrik di rumah mengepulkan asap kemudian terbakar. “Saya langsung melarikan anak dan istri menjauh,” lanjut Sukarma. “Anak tiyang sempat menangis karena takut,” tambahnya.
Akibat sambaran petir tersebut, rumah Sukarma mengalami rusak pada bagian atap dan rangka. Atapnya bolong karena gentengnya beterbangan kemudian hancur kerena sambaran petir. Demikian juga rangkanya yang terbuat dari seseh (balok pohon kelapa) beberapa di antaranya hancur.
Terkait kejadian tersebut, Sukarma menuturkan akan menggelar upacara pemayuh. Upacara pemayuh dilaksanakan untuk membersihkan rumah secara niskala akibat musibah sambaran petir. “Bantennya tidak banyak. Di antaranya dengan ulam dan sate kebo,” kata I Wayan Gari,66, orangtua dari I Wayan Sukarma. Upacara pemayuh itu berdasarkan petunjuk sulinggih dan juga hasil nunas bawos (mohon petunjuk).
“Pelaksanaan tinggal cari dewasa ayu sebelum 12 hari sejak kejadian,” tambah Gari.
Selain menyebabkan atap dan rangka rumah milik Sukarma rusak, sambaran petir menyebabkan perabotan lain milik Sukarma juga rusak. Barang-barang itu antara lain televise dan jam dinding.
Kejadian tersebut mendapat perhatian Perbekel Banjarangkan dan Camat Banjarangkan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPPD) Kabupaten Klungkung. Sukarma baru sekitar setahun tinggal di lokasi kejadian di rumahnya di Banjar Koripan Kangin. Sedang rumah asalnya atau rumah orangtuanya di Banjar Koripan Tengah, sekitar 400 meter sebelah barat Banjar Koripan Kangin. 7 k17
Komentar