Dewi Diminta Pertahankan Orisinalitas
Desa Wisata
Desa Wisata Bakas
Ciri Khas
Orisinalitas
Forkom Dewi
Forkom Dewi Bali
Forum Komunikasi Desa Wisata
Diharapkan dengan kekhasan yang dimiliki, masing-masing dewi punya kekuatan.
DENPASAR, NusaBali
Forum Komunikasi Desa Wisata (Forkom Dewi) Klungkung bertekad mempertahankan kekhasan masing-masing desa wisata masing-masing sebagai tema andalan. Dengan demikian, tiap desa wisata punya ‘kekuatan’ yang relatif berbeda dengan yang lain.
Ketua Forum Komunikasi Desa Wisata (Forkom Dewi) Kabupaten Klungkung I Wayan Malendra, mengatakan Sabtu(1/4). “Setiap desa ada tematiknya,” ungkapnya.
Dia mencontohkan Desa Wisata Bakas, Kecamatan Banjarangkan, dimana Malendra, sebagai salah seorang pengurusnya. Dijelaskan Malendra, Desa Bakas mengedapankan agricutural tourism, yakni pariwisata pertanian, menyangkut pemandangan persawahan, aktivitas petani, berikut kuliner khasnya.
Contoh lain Desa Wisata Tihingan, masih di Kecamatan Banjarangkan dengan thema Energy of Harmony. Tema itu terkait dengan potensi Desa Tihingan sebagai pusat kerajinan atau pembuatan gamelan di Bali. “Tema itu sesuai dengan potensi dominan yang khas dari tiap desa,” terang Malendra.
Untuk menjaga kekhasan itulah, desa wisata di Klungkung, kata Malendra saling bersinergi. Hal itu, sesuai dengan tema Forkom Dewi Klungkung. “Saling mendukung, dengan kekhasan masing- masing,” terangnya.
Harapannya, dengan adanya variasi tema tersebut, desa wisata tetap memiliki daya tarik, sehingga bisa mengundang wisatawan lebih banyak datang dan tidak jemu. “Itulah demi wisata berkelanjutan,” ujarnya.
Untuk saat ini Klungkung sudah ada 19 desa yang ditetapkan sebagai desa wisata. Kunjungan ke desa wisata sudah mulai ada, menyusul membaiknya pariwisata Bali secara keseluruhan.
“Di lapangan sudah jelas kita lihat, wisatawan semakin ramai,” ungkapnya. Di Desa Wisata sebagai salah satu contoh, dalam sebulan terakhir ini ada sekitar 70-100 orang wisatawan(wisman) yang berkunjung dan menikmati keunikan Bakas dengan alam pertanian pedesaan berikut aktivitas warganya.
Sebagaian besar wisman tersebut berasal dari negara- negara Eropa. Antara lain, Belanda, Belgia, Perancis. Kemudian Amerika Serikat. Ada juga wisman Asia, yakni dari Singapura.
“Memang sementara sebagian besar wisman Eropa,” terangnya. Selain pemandangan persawahan, kuliner yakni kue laklak pengangon, Bakas juga memiliki daya tarik lain wisata lain. Diantaranya adventure diantaranya rafting dan kayaking.
“Eksplorasi oke, eksploitasi no. Itulah yang kami upayakan demi wisata berkelanjutan,” tandas Malendra. K17.
Komentar