Sekda Adi Arnawa Semprot OPD, Asyik Ngobrol Saat Pembacaan Laporan Kegiatan
MANGUPURA, NusaBali.com – Peristiwa tidak biasa terjadi pada acara penyerahan sertifikat Nomor Induk Berusaha (NIB) kepada perwakilan 2.000 pelaku UMKM di Balai Budaya Giri Nata Mandala, Puspem Badung pada Senin (4/3/2023). Sekretaris Daerah Badung I Wayan Adi Arnawa terlihat berang.
Pasalnya, dia sangat menyayangkan perilaku tidak santun dan tidak dewasa dari jajaran organisasi perangkat daerah (OPD) yakni asyik mengobrol di saat orang lain sedang berbicara. Perilaku yang tidak patut ditiru ini terjadi pada saat I Made Agus Aryawan, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) membacakan laporan kegiatan.
Terlihat jelas ketika Agus Aryawan membacakan laporan sembari membuka data investasi dan perizinan di Kabupaten Badung, dia menjeda pembacaan laporan beberapa kali. Akan tetapi, hal itu tidak mempan memberikan kode kepada OPD yang masih asyik mengobrol meskipun sudah terdengar riuh.
Poin-poin yang disampaikan Agus Aryawan dinilai sangat krusial oleh Sekda Adi Arnawa sehingga wajib disimak dengan seksama. Materi yang disampaikan oleh mantan Sekretaris Bappeda Badung ini berkaitan dengan geliat investasi di Badung, perizinan, dan pentingnya pelayanan legalitas usaha hingga ke tingkat desa dan kelurahan.
“Tadi saya lihat ketika Pak Kepala DPMPTSP melaporkan, teman-teman banyak yang bicara. Tidak mendengarkan apa isi dan substansi kegiatan hari ini. Jangan terbiasa berbicara saat ada orang sedang berbicara. Dengarkan dulu ke mana arahnya,” kata Adi Arnawa berusaha mengontrol emosinya.
Di hadapan hadirin yang terdiri dari beberapa kepala dinas terkait, perangkat kecamatan hingga desa dan kelurahan termasuk perwakilan UMKM penerima NIB, Adi Arnawa mewanti-wanti OPD agar tersadar. Birokrat asal Kuta Selatan ini mengingatkan, Badung masih bergantung pada sektor pariwisata yang tidak bisa dilepaskan dari jasa dan investasi termasuk perizinannya.
“Ini penting. Bapak/Ibu harus memahami juga ketika covid terjadi kemarin, semua kita ini ngarod (merintih). Yang bisa menunjang pada kala itu adalah UMKM dan pertanian. Jangan hanya datang, duduk, terus balik pulang tapi tidak paham,” tegas mantan Kepala Dinas Pendapatan Daerah Badung.
Sontak ucapan dari orang nomor satu di dapur pemerintahan Giri Prasta-Suiasa ini pun membuat senyap acara di lobi Balai Budaya Giri Nata Mandala itu. Satu kepala dinas pun secara tidak sengaja kena semprot sebab di saat peringatan ini diberikan, Adi Arnawa memanggil salah satu kepala dinas namun tidak menyahut karena berbicara dengan rekan di sebelahnya.
Mantan Camat Kuta Utara ini meminta jajaran Pemkab Badung untuk menghormati orang yang sedang berbicara terlebih substansinya krusial. Dengan begitu, esensi kegiatan dalam bidang perizinan ini tercapai sehingga dapat memberikan pelayanan prima kepada masyarakat.
Kata Adi Arnawa, bila perlu kios dan gerai pelayanan di tingkat kecamatan dan desa harus mengalahkan Mal Pelayanan Publik yang dikelola DPMPTSP. Hal ini mungkin dilakukan apabila jajaran di daerah memahami esensi pelayanan perizinan melalui kegiatan pada Senin pagi ini. *rat
Komentar