Ribuan Pamedek Iringi Melasti ke Mata Air Toya Sah
Jelang Karya Agung Ida Bhatara Turun Kabeh Pura Besakih
AMLAPURA, NusaBali
Upacara melasti jelang Karya Agung Ida Bhatara Turun Kabeh di Pura Besakih digelar di Mata Air Toya Sah, Banjar Susut, Desa Muncan, Kecamatan Selat, Karangasem pada Soma Wage Prangbakat, Senin (3/4).
Ida Pedanda Gede Singa Manuraga dari Geria Taman Sari, Banjar/Desa Sangkan Gunung yang muput upacara tersebut. Pantauan NusaBali, iring-iringan ribuan pamedek yang ngayah, mundut (mengusung) pralingga dan pratima Ida Bhatara Kabeh serta atribut suci berangkat dari Pura Penataran Agung Besakih, Banjar Besakih Kangin, Desa Besakih, Kecamatan Rendang pukul 11.00 Wita. Jalur melasti melintas mulai Banjar Besakih Kangin, Banjar Palak (Desa Besakih), Banjar Batusesa, Desa Menanga, Kecamatan Rendang, kemudian menuju Banjar Susut, Desa Muncan, Kecamatan Selat sejauh 3 kilometer.
Perjalanan melasti ke arah selatan melintasi Pura Soring Ambal-Ambal Besakih, jaba Pura Basukian Besakih, Pura Goa Raja Besakih, Pura Bangun Sakti Besakih, Pura Manik Mas Besakih, terus melintasi Banjar Palak, Banjar Gumawang (Desa Besakih), kemudian berlanjut melintasi Banjar Gubugan, Banjar Batusesa (Desa Menanga, Kecamatan Rendang), dan tiba di Mata Air Toya sah, Banjar Susut, Desa Muncan, Kecamatan Selat, pukul 12.30 Wita. Setiba di Mata Air Toya Sah, turun gerimis.
Selama iring-iringan di perjalanan pada posisi paling depan tatamburan (musik sakral), aneka atribut suci seperti umbul-umbul, mamas, bandrangan, payung pagut, kober, penawasangaan, canang rawis, pasepan dan sekerura.
Menyusul jempana, secara berturut-turut Ida Bhatara Ratu Bagus Pande, Ida Ratu Pasek, Ida Ratu Bagus Penyarikan, Ida Ratu Dukuh Sedaning, Ida Bhatara Kiduling Kreteg, Ida Bhatara Lingsir, Ida Bhatara di Pura Gelap, Ida Bhatara Kiwa Tengen, Mas Pait, Manik Maketel lan Ratu Kubakal, Ida Bhatara Sunaring Jagat, Ida Bhatara Mpu Bradah, Ida Bhatara Mahadewa, Ida Bhatara Basukian, Bangun Sakti, Manik Mas, Bhatara Pasimpangan, Batumadeg, Dalem Praja Pati dan Dalem Puri.
Selanjutnya pratima dan pralingga Ida Bhatara Pedharman yang berasal dari 12 Pura Pedharman, pratima dari 8 pamaksan, yakni Pamaksan Penataran Kawan, Pamaksan Penataran Kangin, Kiduling Kreteg, Batumadeg, Basukian, Banua Kangin, Banua Kawan, dan Ulun Kulkul. Juga melibatkan pangayah dari 12 pregunung, Batusesa, Tegenan, Temukus, Simpar, Pempatan, Suukan, Alasngandang, Geliang, Pura, Badeg, Lebih dan Telun Buana.
Tercatat pangayah mengusung 32 jempana terbagi dua kelompok, dari luhuring ambal-ambal dan soring ambal-ambal (19 jempana), dan jempana dari Pura Pedharman (13 jempana). “Upacara melasti ke Mata Air Toya Sah di setiap jelang Karya Agung Ida Bhatara Turun Kabeh di Pura Besakih di tahun ganjil. Jika tahun genap melasti ke Tegal Suci, Banjar Adat Tegenan, Desa Menanga, Kecamatan Rendang," jelas Ketua I Panitia Karya Agung Ida Bhatara Turun Kabeh I Gusti Mangku Jana.
Sedangkan Ida Pedanda Gede Singa Manuraga mengatakan tujuan melasti untuk menyucikan pralingga dan pratima Ida Bhatara. "Selain memohon tirta, juga menyucikan pralingga dan pratima Ida Bhatara," jelasnya. Puncak karya agung sendiri digelar pada Purnama Kadasa, Buda Umanis Prangbakat, Rabu (5/4), sedangkan upacara mapepada wawalungan pada Anggara Kliwon Prangbakat, Selasa (4/4), dan Ida Bhatara masineb, Buda Paing Wayang, Rabu (26/4). *k16
Komentar