Perayaan HUT ke 252 Kota Gianyar
Pawai Budaya, Sepeda Hias, hingga Penghargaan kepada Maestro Seni
GIANYAR, NusaBali
Perayaan HUT ke 252 Kota Gianyar Tahun 2023 dirancang meriah. Pawai budaya digelar pada Selasa (18/4) pukul 14.00 Wita dengan menampilkan duta kesenian dari 7 kecamatan.
Pemkab Gianyar juga menyiapkan penghargaan Padma Satya Nugraha hanya untuk satu orang maestro seni. Sosok maestro seni tersebut masih dirahasiakan. Kabid Kesenian Dinas Kebudayaan Kabupaten Gianyar I Wayan Darya mengatakan, pawai akan menampilkan atraksi budaya dan tradisi yang ada di wilayah masing-masing. Pawai budaya berlangsung di depan panggung terbuka Balai Budaya Gianyar. Pawai ini dilengkapi dengan penampilan sepeda hias. “Dulu pernah eksis pawai sepeda hias, sekarang kami coba bangkitkan lagi,” ungkap Darya saat dijumpai di ruang kerjanya, Senin (3/4).
Pawai budaya menampilkan barisan uperengga, tradisi budaya, tari rejang dan baris serta atraksi lainnya yang dibatasi sekitar 10 menit. “Tiap kecamatan menampilkan ogoh-ogoh yang juara. Juga ada ragam gamelan yang khas di masing-masing desa,” jelas Darya. Masyarakat yang menonton diharapkan tidak menumpuk di sekitar Alun-alun kota Gianyar. “Pawai ini keliling sampai di Taman Kota Ciung Wanara (simpang SMPN 1 Gianyar, Red). Masyarakat tidak harus numplek di Balai Budaya,” ungkap Darya.
Darya mengungkapkan, Dinas Kebudayaan Kabupaten Gianyar juga akan mendaftarkan Tari Rerejangan dan Bebarisan khas masing-masing kecamatan. “Kami usulkan mendapatkan penetapan warisan ekspresi budaya tak benda,” terang Darya. Usulan ini penting karena mulai banyak bermunculan ragam Tari Rejang. “Kami tentu tidak menolak yang baru yang lebih digandrungi, tapi bagaimana tari tradisi ini tetap ada,” jelas Darya.
Masing-masing duta pawai disiapkan anggaran Rp 100 juta. Jumlah ini diakui belum maksimal. Meski demikian, Darya yakin duta seni akan menampilkan yang terbaik. “Untuk pawai Rp 100 juta masing-masing kecamatan. Sebenarnya kurang, tapi kami minta dekati para tokoh, lakukan penggalian dana. Kami yakin, karena gengsi tiap kecamatan pasti menampilkan yang terbaik,” ujarnya.
HUT ke 252 Kota Gianyar juga dimeriahkan dua pagelaran besar berupa pertunjukan 4 barung gong kebyar legendaris dan kolaborasi gong kebyar wanita, anak-anak, dan dewasa. “Akan ada karya khusus ketiga duta Gianyar sebelum tampil di PKB,” jelas praktisi seni asal Banjar Kebon, Desa Singapadu ini. Empat barung gong legendaris itu antara lain Sekaa Gong Banjar Sengguan Kawan Gianyar, Sekaa Gong Banjar Sengguan Singapadu, Sekaa Gong Banjar Palak Sukawati, dan Sekaa Gong Puri Saren Ubud. “Entah yang main penabuh lawas atau regenerasinya, yang jelas barungan ini akan menyajikan tabuh lawas. Bisa dikatakan ini semacam nostalgia,” ungkapnya.
Terkait penghargaan tertinggi untuk hanya seorang maestro, diumumkan saat resepsi HUT Kota Gianyar. “Ada timnya, ada kriteria. Yang jelas, seseorang ini kiprahnya sangat banyak. Punya karya berpengaruh, menjadi acuan seniman lain. Karya-karya sudah diakui nasional bahkan internasional,” terangnya. Selain satu penghargaan khusus, akan ada 7 penghargaan seni Wija Kusuma dan 7 penghargaan seni Wija Kusuma Madya. *nvi
Komentar