Babi Mati Tersambar Petir
Aliran listrik pun padam, televisi rusak, dan stop kontak meledak.
AMLAPURA, NusaBali
Rumah salah satu warga di Banjar Abang Kelod, Desa/Kecamatan Abang, Karangasem, Selasa (4/4) pukul 15.00 Wita, tersambar petir. Bencana ini mengakibatkan babi berat 70 kg milik pasangan suami istri, I Made Sugiarta,50, - Ni Nyoman Sari, mati. Kasurnya juga terbakar.
Perbekel Abang I Nyoman Sutirtayana menerangkan, sore itu, hujan lebat mengguyur Desa Abang dan sekitarnya. Petir terus menggelegar di langit. Petir sempat menyambar rumah warga di Banjar Abang Kelod. Saat itu, pemilik rumah, Ni Nyoman Sari berada di teras dapur dan anaknya, Komang Dika, siswa kelas V SD, di kamar tamu nonton televisi.
Saat bola api petir menyambar rumah tersebut masuk melalui jendela kamar, hingga kasur terbakar. Aliran listrik pun padam, televisi rusak, dan stop kontak meledak. Sambaran petir juga menyebabkan seekor babi yang berada di kandang, di sebelah rumah tinggal itu seketika mati.
Ni Nyoman Sari kemudian minta tolong ke tetangganya. Warga melapor ke Perbekel Abang I Nyoman Sutirtayana, turut memantau di lokasi kejadian dan mengevakuasi kasur terbakar.
Saat kejadian sang suami I Made Sugiarta tidak ada di rumah, sehari-hari sebagai sopir truk. "Kami ingatkan warga di musim hujan agar meningkatkan kewaspadaan. Sebab, musim hujan bisa mendatangkan banyak bencana, pohon tumbang, tanah longsor, banjir dan petir," jelas Sutirtayana.
Dia mengatakn, musibah rumah tersambar petir iti tidak menimbulkan kebakaran rumah, tidak ada korban jiwa, dan tidak ada korban luka bakar. Hanya bagian tembok rumah korban retak-retak. Musibah alam itu menyebabkan kerugian mencapai sekitar Rp 2,94 juta, akibat dari matinya seekor babi berat 70 kg jika dihargakan per kilogram Rp 42.000.
Kepala BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Karangasem Ida Bagus Ketut Arimbawa mengakui dapat laporan adanya rumah warga tersambar petir. "Kami telah mengirim bantuan kepada korban," jelasnya.
Bantuan itu, berupa, selembar matras, selembar selimut, selembar sarung dan gula pasir 1 kilogram. Tidak ada korban jiwa katanya dampak dari musibah alam itu. *k16
Perbekel Abang I Nyoman Sutirtayana menerangkan, sore itu, hujan lebat mengguyur Desa Abang dan sekitarnya. Petir terus menggelegar di langit. Petir sempat menyambar rumah warga di Banjar Abang Kelod. Saat itu, pemilik rumah, Ni Nyoman Sari berada di teras dapur dan anaknya, Komang Dika, siswa kelas V SD, di kamar tamu nonton televisi.
Saat bola api petir menyambar rumah tersebut masuk melalui jendela kamar, hingga kasur terbakar. Aliran listrik pun padam, televisi rusak, dan stop kontak meledak. Sambaran petir juga menyebabkan seekor babi yang berada di kandang, di sebelah rumah tinggal itu seketika mati.
Ni Nyoman Sari kemudian minta tolong ke tetangganya. Warga melapor ke Perbekel Abang I Nyoman Sutirtayana, turut memantau di lokasi kejadian dan mengevakuasi kasur terbakar.
Saat kejadian sang suami I Made Sugiarta tidak ada di rumah, sehari-hari sebagai sopir truk. "Kami ingatkan warga di musim hujan agar meningkatkan kewaspadaan. Sebab, musim hujan bisa mendatangkan banyak bencana, pohon tumbang, tanah longsor, banjir dan petir," jelas Sutirtayana.
Dia mengatakn, musibah rumah tersambar petir iti tidak menimbulkan kebakaran rumah, tidak ada korban jiwa, dan tidak ada korban luka bakar. Hanya bagian tembok rumah korban retak-retak. Musibah alam itu menyebabkan kerugian mencapai sekitar Rp 2,94 juta, akibat dari matinya seekor babi berat 70 kg jika dihargakan per kilogram Rp 42.000.
Kepala BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Karangasem Ida Bagus Ketut Arimbawa mengakui dapat laporan adanya rumah warga tersambar petir. "Kami telah mengirim bantuan kepada korban," jelasnya.
Bantuan itu, berupa, selembar matras, selembar selimut, selembar sarung dan gula pasir 1 kilogram. Tidak ada korban jiwa katanya dampak dari musibah alam itu. *k16
Komentar