Anjing Rabies Kembali Muncul di Tabanan
Desa Batungsel, Kecamatan Pupuan kini ditetapkan sebagai zona merah rabies.
TABANAN, NusaBali
Kasus anjing positif rabies kembali terjadi di Kabupaten Tabanan. Terbaru seekor anjing menggigit seorang warga di Desa Batungsel, Kecamatan Pupuan. Atas kondisi itu Dinas Pertanian Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan menetapkan Desa Batungsel sebagai zona merah rabies.
Anjing yang positif rabies di Batungsel ini adalah anjing yang dilepas liarkan. Anjing tersebut kemudian menggigit seorang warga pada 28 Maret 2023 kemarin. Dari hasil pengecekan sampel di laboratorium, anjing tersebut positif rabies.
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kabupaten Tabanan I Gde Eka Parta Ariana, mengatakan penanganan rabies di Desa Batungsel sudah dilakukan. Korban yang digigit pun telah diberikan VAR (vaksin anti rabies). “Desa Batungsel sekarang sudah ditetapkan zona merah dan selanjutnya menjadi prioritas vaksinasi massal,” ujarnya, Selasa (4/4).
Dikatakannya, selain Desa Batungsel, ada lima desa yang sudah ditetapkan menjadi zona merah rabies oleh Dinas Pertanian Tabanan. Lima desa dimaksud adalah Desa Kebon Padangan, Desa Blimbing, Desa Pajahan (Kecamatan Pupuan) dan Desa Sudimara (Kecamatan Tabanan), serta Desa Antap (Kecamatan Selemadeg).
“Terhadap desa yang ditetapkan zon merah rabies ini kita sudah lakukan vaksinasi massal. Hanya Desa Batungsel yang masih dijadwalkan,” tegas Partai Ariana.
Sementara saat ini capaian vaksinasi rabies per 3 April di Kabupaten Tabanan sejak dimulai pada akhir Januari lalu sudah mencapai 44,91 persen atau sebesar total 27.891. Rinciannya, dari total populasi anjing di Tabanan mencapai 62.104 ekor, telah tervaksinasi sebanyak 27.737 ekor. Selanjutnya untuk kucing telah tervaksinasi mencapai 154 ekor, sedangkan cakupan vaksinasi rabies untuk monyet masih nihil.
Kemudian untuk jumlah stok vaksin rabies di Tabanan masih tersisa 5.109 vial. Dari jumlah tersebut, sekitar 2.000 lebih sudah disalurkan ke masing-masing kecamatan dan sekitar 3.000 lebih masih berada di kabupaten. “Stok vaksin yang ada ini kami prediksi akan habis Mei 2023 mendatang,” tandas Parta Ariana.
Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Tabanan dr I Ketut Nariana, menyebutkan korban gigitan anjing di Desa Batungsel, Kecamatan Pupuan, sudah mendapat penanganan dengan pemberian VAR (vaksin anti rabies). “Sudah tertangani di puskesmas setempat,” kata dr Nariana.
Dia pun mengimbau agar gigitan positif rabies tak bertambah, masyarakat tidak melepasliarkan hewan peliharaan. Dan apabila sudah terlanjur digigit, langkah pertama yang harus dilakukan adalah mencuci luka dengan sabun di air mengalir selama 10-15 menit, baru ke puskesmas atau faskes untuk perawatan selanjutnya. *des
Anjing yang positif rabies di Batungsel ini adalah anjing yang dilepas liarkan. Anjing tersebut kemudian menggigit seorang warga pada 28 Maret 2023 kemarin. Dari hasil pengecekan sampel di laboratorium, anjing tersebut positif rabies.
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kabupaten Tabanan I Gde Eka Parta Ariana, mengatakan penanganan rabies di Desa Batungsel sudah dilakukan. Korban yang digigit pun telah diberikan VAR (vaksin anti rabies). “Desa Batungsel sekarang sudah ditetapkan zona merah dan selanjutnya menjadi prioritas vaksinasi massal,” ujarnya, Selasa (4/4).
Dikatakannya, selain Desa Batungsel, ada lima desa yang sudah ditetapkan menjadi zona merah rabies oleh Dinas Pertanian Tabanan. Lima desa dimaksud adalah Desa Kebon Padangan, Desa Blimbing, Desa Pajahan (Kecamatan Pupuan) dan Desa Sudimara (Kecamatan Tabanan), serta Desa Antap (Kecamatan Selemadeg).
“Terhadap desa yang ditetapkan zon merah rabies ini kita sudah lakukan vaksinasi massal. Hanya Desa Batungsel yang masih dijadwalkan,” tegas Partai Ariana.
Sementara saat ini capaian vaksinasi rabies per 3 April di Kabupaten Tabanan sejak dimulai pada akhir Januari lalu sudah mencapai 44,91 persen atau sebesar total 27.891. Rinciannya, dari total populasi anjing di Tabanan mencapai 62.104 ekor, telah tervaksinasi sebanyak 27.737 ekor. Selanjutnya untuk kucing telah tervaksinasi mencapai 154 ekor, sedangkan cakupan vaksinasi rabies untuk monyet masih nihil.
Kemudian untuk jumlah stok vaksin rabies di Tabanan masih tersisa 5.109 vial. Dari jumlah tersebut, sekitar 2.000 lebih sudah disalurkan ke masing-masing kecamatan dan sekitar 3.000 lebih masih berada di kabupaten. “Stok vaksin yang ada ini kami prediksi akan habis Mei 2023 mendatang,” tandas Parta Ariana.
Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Tabanan dr I Ketut Nariana, menyebutkan korban gigitan anjing di Desa Batungsel, Kecamatan Pupuan, sudah mendapat penanganan dengan pemberian VAR (vaksin anti rabies). “Sudah tertangani di puskesmas setempat,” kata dr Nariana.
Dia pun mengimbau agar gigitan positif rabies tak bertambah, masyarakat tidak melepasliarkan hewan peliharaan. Dan apabila sudah terlanjur digigit, langkah pertama yang harus dilakukan adalah mencuci luka dengan sabun di air mengalir selama 10-15 menit, baru ke puskesmas atau faskes untuk perawatan selanjutnya. *des
1
Komentar