Warga Dihebohkan Paus Terdampar di Pantai
Pagi di Pantai Lepang, Siang di Pantai Yeh Malet
SEMARAPURA, NusaBali
Seekor Paus jenis sperma (physeter macrocephalus) yang memiliki panjang sekitar 12 meter dengan perkiraan bobot 4 ton ditemukan terdampar di pasisir Pantai Lepang, Desa Takmung, Kecamatan Banjarangkan, Klungkung, Rabu (5/4) pagi pukul 06.00 Wita.
Setelah 2 jam terombang-ambing Paus tersebut berhasil dievakuasi kembali ke tengah laut. Namun pada siang harinya pukul 14.00 Wita giliran warga di Pantai Yehmalet, Desa Antiga Kelod, Kecamatan Manggis, Karangasem yang dihebohkan terdamparnya paus jenis serupa dengan yang sebelumnya sempat terdampar di Pantai Lepang, Klungkung.
Kapolsek Banjarangkan, AKP I Wayan Sujana mengatakan Paus tersebut ditemukan terdampar oleh warga pada pukul 06.00 Wita. Kemudian kejadian tersebut diinformasikan ke Polsek Banjarangkan. Selanjutnya pukul 06.15 Wita, personel Samapta yang dipimpin Pawas PS Kanit Provos Aiptu I Ketut Sugiarmada mendatangi lokasi kejadian selanjutnya dilaporkan ke BPBD Klungkung.
Pukul 07.00 Wita, Tim BPBD tiba di lokasi kejadian dilanjutkan dengan kegiatan evakuasi Paus menuju tengah laut dengan cara mendorong bersinergi dengan personel Polsek Banjarangkan, anggota Sat Polair Polres Klungkung dan warga sekitar. "Pukul 08.00 Wita Paus itu berhasil dievakuasi menuju tengah laut," ujar AKP Sujana.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Klungkung I Putu Widiada menyampaikan proses evakuasi paus kembali ke laut sudah berjalan lancar, staf BPBD bersama kepolisian dan masyarakat setempat bekerjasama melaksanakan evakuasi. Lebih Lanjut Putu Widiada menyampaikan bahwa paus yang dievakuasi ke laut tersebut masih dalam keadaan hidup. "Saat ini Tim Reaksi Cepat (TRC) Klungkung masih berjaga di pantai untuk memastikan mamalia laut tersebut tidak menepi lagi” ujar Widiada.
Kata dia, Paus itu memiliki panjang sekitar 12 meter dengan bobot mencapai 4 ton. "Kebetulan saat proses evakuasi datang ombak besar sehingga ikan bisa cepat ke laut," ujar Widiada. Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali, I Gede Setiadi Putra menyampaikan paus yang terdampar merupakan Ikan Paus berjenis Paus Sperma atau Paus Kepala Kotak (Physeter macrocephalus) dan daerah pantai di Kabupaten Klungkung merupakan jalur migrasi dari ikan paus. "Kemungkinan ikan paus tersebut terdampar karena faktor cuaca, kelelahan, atau terkena ombak yang besar," ujar Setiadi Putra.
Sementara Paus jenis serupa dengan yang sebelumnya sempat terdampar di Pantai Lepang, Klungkung menghebohkan warga di Pantai Banjar Yehmalet, Desa Antiga Kelod, Kecamatan Manggis, Karangasem, Rabu kemarin pukul 14.00 Wita. Saat ditemukan paus tersebut dalam keadaan telah mati. Warga melaporkan kejadian itu ke BKSDA (Balai Konservasi Sumber Daya Alam) Bali Resor KSDA Karangasem. Kepala BKSDA Resor Bali KSDA Karangasem I Gusti Bagus Suteja beserta sejumlah personelnya kemudian datang ke lokasi. "Paus sperma itu segera akan kami kubur, karena telah mati agar tidak menyebarkan bau busuk," jelas Gusti Bagus Suteja.
Dia tidak mengetahui jenis kelamin paus sperma itu, dengan ciri khas kepala berbentuk kotak, cenderung berwarna putih. Bagus Suteja memperkirakan terdamparnya paus yang tergolong besar dan masuk kelompok paus bergigi itu, karena cuaca. Sehingga terombang-ambing di tengah laut, lalu kelelahan dan mati, kemudian bangkainya terdampar. Adanya ikan paus ukuran raksasa yang terdampar jadi tontonan masyarakat, terlebih lagi lokasi terdamparnya ikan paus di Pantai Objek Wisata Yehmalet. *wan, k16
Komentar