Wisman Tiongkok ke Bali Masih Minim
Masih berada di ranking sembilan dari 10 besar jumlah wisman ke Bali
DENPASAR,NusaBali
Jumlah wisman Tiongkok atau China yang berwisata ke Bali, masih jauh di bawah wisman Australia. Padahal sebelum pandemi Covid-19, wisman Tiongkok dan Australia sempat saling ‘bersaing’ menjadi yang teratas untuk jumlah terbanyak berwisata ke Bali, yakni sempat diatas 1 juta orang dalam setahun.
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Tjokorda Bagus Pemayun ketika dikonfirmasi mengiyakan masih ‘kurangnya’ kedatangan wisman Tiongkok, sehingga belum mampu ‘menyaingi’ jumlah wisman negeri Kanguru, Australia.
“Belum..belum. itu kan baru satu maskapai saja,” ujarnya merujuk penerbangan Xiamen Airlines (China), penerbangan langsung perdana pasca pandemi Covid-19, mulai, 3 Maret.
“Mudah-mudahan bertambah lagi. Nanti pada 1 Juni kan sudah hampir pasti kedatangan pesawat maskapai Emirates,” harap pejabat asal Gianyar ini.
Jumlah maskapai internasional yang sudah melayani penerbangan langsung ke Bali, menurut Tjok Bagus Pemayun sudah sebanyak 30 maskapai.
Sebelumnya Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali mencatat jumlah wisman China baru tercatat 10.066 per Januari 2023. Sedangkan wisman Australia 91.254. Dengan jumlah yang baru 10 ribu lebih itu, jumlah wisman Tiongkok berada di ranking sembilan , dari sepuluh besar jumlah wisman yang datang ke Bali pada awal 2023.
Australia, Rusia dan India, adalah tiga besar teratas yang jumlah warganya sebagai wisman ke Bali.Sementara total wisman yang datang ke Bali pada Januari, sebanyak 331.912.
Sedangkan secara kumulatif Januari-Februari, jumlah wisman China ke Bali tercatat 17.961. Posisinya juga tidak beranjak di peringkat 9, di bawah wisman Amerika Serikat di peringkat 8 dan di atas wisman Jerman pada peringkat 10.
Wisman Australia, Rusia dan India berada di peringkat pertama, kedua dan ketiga. Total wisman ke Bali periode Januari-Februari, 655.353.
Masih minimnya kunjungan wisman Tiongkok, tergambar di lapangan. Salah satunya di Pelabuhan Serangan di Kelurahan Serangan, Denpasar Selatan.
“Memang sudah mulai ada terlihat kunjungan wisman China, namun tidak banyak,” ujar I Nyoman Turut, Ketua Bumdes Serangan, salah satu pihak pengelola Pelabuhan Sira Angen.
Dari sekitar 300-400 wisatawan yang melakukan penyeberangan dari Pelabuhan Sira Angen, Serangan, wisman China dia perkirakan tidak lebih dari 70 orang. “Mereka suka ke Lembongan, Nusa Penida,” terangnya dihubungi terpisah.
Boleh dikata, lanjut Turut, sejak pandemi Covid-19, tahun 2020 lalu, wisman Tiongkok ke Serangan masih sepi. “Sekarang baru persiapan, karena informasinya mulai Mei nanti akan ramai kembali,” ujarnya.
Untuk diketahui, sebelum pandemi Covid-19, Pelabuhan atau Dermaga Sira Angen, Serangan, salah satu lokasi yang banyak didatangi wisman. Salah satunya wisman Tiongkok atau China yang doyan berwisata air di perairan Lembongan, Nusa Penida. *K17
Jumlah wisman Tiongkok atau China yang berwisata ke Bali, masih jauh di bawah wisman Australia. Padahal sebelum pandemi Covid-19, wisman Tiongkok dan Australia sempat saling ‘bersaing’ menjadi yang teratas untuk jumlah terbanyak berwisata ke Bali, yakni sempat diatas 1 juta orang dalam setahun.
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Tjokorda Bagus Pemayun ketika dikonfirmasi mengiyakan masih ‘kurangnya’ kedatangan wisman Tiongkok, sehingga belum mampu ‘menyaingi’ jumlah wisman negeri Kanguru, Australia.
“Belum..belum. itu kan baru satu maskapai saja,” ujarnya merujuk penerbangan Xiamen Airlines (China), penerbangan langsung perdana pasca pandemi Covid-19, mulai, 3 Maret.
“Mudah-mudahan bertambah lagi. Nanti pada 1 Juni kan sudah hampir pasti kedatangan pesawat maskapai Emirates,” harap pejabat asal Gianyar ini.
Jumlah maskapai internasional yang sudah melayani penerbangan langsung ke Bali, menurut Tjok Bagus Pemayun sudah sebanyak 30 maskapai.
Sebelumnya Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali mencatat jumlah wisman China baru tercatat 10.066 per Januari 2023. Sedangkan wisman Australia 91.254. Dengan jumlah yang baru 10 ribu lebih itu, jumlah wisman Tiongkok berada di ranking sembilan , dari sepuluh besar jumlah wisman yang datang ke Bali pada awal 2023.
Australia, Rusia dan India, adalah tiga besar teratas yang jumlah warganya sebagai wisman ke Bali.Sementara total wisman yang datang ke Bali pada Januari, sebanyak 331.912.
Sedangkan secara kumulatif Januari-Februari, jumlah wisman China ke Bali tercatat 17.961. Posisinya juga tidak beranjak di peringkat 9, di bawah wisman Amerika Serikat di peringkat 8 dan di atas wisman Jerman pada peringkat 10.
Wisman Australia, Rusia dan India berada di peringkat pertama, kedua dan ketiga. Total wisman ke Bali periode Januari-Februari, 655.353.
Masih minimnya kunjungan wisman Tiongkok, tergambar di lapangan. Salah satunya di Pelabuhan Serangan di Kelurahan Serangan, Denpasar Selatan.
“Memang sudah mulai ada terlihat kunjungan wisman China, namun tidak banyak,” ujar I Nyoman Turut, Ketua Bumdes Serangan, salah satu pihak pengelola Pelabuhan Sira Angen.
Dari sekitar 300-400 wisatawan yang melakukan penyeberangan dari Pelabuhan Sira Angen, Serangan, wisman China dia perkirakan tidak lebih dari 70 orang. “Mereka suka ke Lembongan, Nusa Penida,” terangnya dihubungi terpisah.
Boleh dikata, lanjut Turut, sejak pandemi Covid-19, tahun 2020 lalu, wisman Tiongkok ke Serangan masih sepi. “Sekarang baru persiapan, karena informasinya mulai Mei nanti akan ramai kembali,” ujarnya.
Untuk diketahui, sebelum pandemi Covid-19, Pelabuhan atau Dermaga Sira Angen, Serangan, salah satu lokasi yang banyak didatangi wisman. Salah satunya wisman Tiongkok atau China yang doyan berwisata air di perairan Lembongan, Nusa Penida. *K17
Komentar